20. Well See🌑

7.3K 386 20
                                    


Gue up
Selamat membaca!!

Seminggu telah berlalu, hubungan antara Damian dan Darrel semakin renggang setiap saat. Tidak ada komunikasi diantara mereka berdua setelah kejadian itu, mereka sama-sama mengibarkan bendera perang, hanya ingin memperebutkan seorang gadis saja.

Sedangkan gadis yang di perebutkan hanya melamun di  gazebo belakang halaman rumahnya, sambil menopang tangan sedangkan tangan satunya mengetuk meja sambil melihat burung yang sedang berkicau.

Violetta. Siapa lagi gadis yang di perebutkan oleh dua iblis itu kalo bukan Violetta, gadis itu sedang memikirkan sesuatu yang beberapa hari ini menganggu pikirannya. Melihat perubahan sikap Darrel belakangan hari ini membuatnya sedikit... Risih, entah perasaannya atau tidak tapi semenjak sembuh dari sakitnya, perubahan sikap Darrel menunjukkan segalanya.

Pernah sekali ia menatap matanya dan dapat ia lihat tersirat obsesi yang begitu dalam baginya, membuat Violetta sedikit takut.

Violetta tersentak kaget saat mendengar suara seseorang membisikkan-nya bahkan tangannya melingkar indah di perutnya.

"Sedang memikirkan apa, hm" Violetta membeku di tempatnya saat begitu mengenal suara orang di belakangnya.

Darrel, pria itu memeluk Violetta dari belakang bahkan ia menaruh dagunya di bahu gadis itu sebagai penopang-nya menatap wajah pujaanya yang begitu sangat cantik saat di lihat dari samping.

Lama terjadi keheningan akhirnya Violetta membuka suara "D-darrel apa yang kamu lakukan" Violetta berusaha bersikap normal tapi entah kenapa tubuhnya bereaksi ingin menjauhi pria tersebut.

"Emang kenapa? Aku hanya memeluk tunangan ku saja" Jawab Darrel sambil mengeratkan pelukannya.

"Darrel... Lepas nanti ada orang yang liat" Violetta mengedarkan pandangannya takut ada yang melihat apa lagi orang tua Violetta bisa gawat nanti jika ada yang lihat

"Tenang saja, gak akan ada yang datang kok" Keukeuh-nya masih berada di posisinya.

Violetta membuang nafasnya gusar, inilah membuat Violetta selalu bersabar akan sikap keras kepala Darrel yang tidak beda jauh dengan Damian. Eh, entah kenapa Violetta kepikiran dengan Damian.

Violetta memejamkan matanya berusaha menghilangkan Damian dari pikirannya dia tidak ingin lagi mengingat pria itu.

"EKHEM"

Violetta langsung mendorong kuat bahu Darrel membuat pria itu mundur beberapa langkah, Violetta membalikkan badannya saat mendengar suara familiar di gendang telinganya, dan benar saja Kakaknya Kenzo sedang berdiri tak jauh dari mereka dengan tangan terlipat di depan dada dengan tatapan dinginnya yang menghunus tajam.

"Kakak" Panggil Violetta sambil melangkahkan kakinya menuju Kenzo, Darrel? Pria itu mengusap lehernya sambil melihat pemandangan sekitar halaman mansion, ia sengaja agar tidak bertatapan dengan kakaknya Violetta itu. Sedangkan Kenzo pria itu terus saja menatap Darrel yang begitu gelisah sekali seperti cacing kepanasan.

"Sedang apa kakak disini?" Tanya Violetta berusaha mengalihkan perhatian Kenzo. Kenzo mengalihkan pandangannya menatap adiknya yang sebatas dada-nya itu seketika ia teringat tujuannya untuk datang kesini.

"Oh.... Di depan ada sahabat mu mencari mu" Ujar Kenzo membuat kerutan di dahi Violetta, apa itu Bianca batinnya.

"Baiklah kalo begitu aku harus segera menemuinya" Violetta melangkahkan kakinya memasuki mansion dan menemui siapa yang di maksud kakaknya barusan, Darrel yang melihat tunangannya meninggalkan-nya berusaha mengikuti tapi di hadang oleh kakak Violetta siapa lagi kalo bukan Kenzo.

Damian (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang