(27). Awal Bersama

363 16 1
                                    

"Jangan sedih lagi ya, kamu sudah menjadi milik saya saat ini" -Kapten Gilang.



"SHILAAA" suara itu terdengar nyaring di toridor Batalyon, siapa lagi kalau bukan Dinda. Perempuan itu sangat rindu dengan Shila, karna sudah 3 hari Shila izin tak masuk kerja.

Shila berbalik badan saat namanya di panggil, Dinda tampak ngos-ngosan saat mengejarnya "Aku panggilin juga kamu engga nyaut-nyaut" ucap Dinda menstabilkan nafasnya.

Shila hanya menggaruk kepalanya yang sama sekali tak gatal "Ya maaf, aku engga denger tadi"

"Aku kangen banget sama kamu tau, maaf ya atas meninggalnya mas Galuh aku engga bisa dateng" ucap Dinda.

"Gapapa Dinda, aku paham kok. Aku cuma minta doanya aja sama kamu"

"Pasti aku doain Shil" ucap Dinda sembari tersenyum. "Kamu mau kemana?" Tanya Dinda ketika melihat Shila pegang berkas.

"Aku mau kasih ini ke Lettu Dion" Shila mengangkat berkasnya.

"Oh. Yaudah bareng, aku juga mau sekalian ke Cikka"

"Yaudah yuk" akhirnya mereka berdua berjalan bersama dengan tujuan yang berbeda.

**

Dringg...

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara notif chat di handphonenya, Shila sangat kaget saat tahu nama yang tertera di sana. Sebuah pesan singkat Gilang berhasil membuatnya bahagia.

Kapten Gilang.

Shila.
Saya ingin mengajak kamu makan malam.
Kamu mau kan?

Mau banget Kapt.

Saya otw jemput kamu ya.
Sampai ketemu.

Siap Kapt.

Shila tersenyum senang setelah mendapat chat dari Gilang. Ia rindu sekali dengannya, sudah 3 hari ini Shila tidak bertemu dengan Gilang. Tapi walaupun mereka tidak bertemu, Gilang selalu mengirimkan pesan untuk mengabari Shila. Dan ternyata pria itu sudah pulang dari Yogyakarta.

Gilang ke Jogjakarta hanya untuk menghadiri acara undangan khusus alumni Akademi Angkatan Udara. Hitung-hitung mempererat silaturahmi antara adek asuh dan kakak asuh.

Dengan wajah bahagianya Shila berjalan ke ruangannya untuk mengambil tas, malam ini tugasnya sudah selesai.

"Kenapa lu senyum-senyum? Gila lo ya?" Cikka dengan mulut randomnya ketika melihat Shila senyum-senyum sendiri.

"Aku lagi bahagia banget nih, sekarang Kapten ngajak aku makan malam" ucap Shila antusias.

"Lah? Kapten Gilang udah pulang?" Tanya Cikka memastikan, sebab dua hari yang lalu Shila bilang Gilang ke Jogjakarta untuk menghadiri acara.

"Udahlah, kalo belom kenapa dia chat kaya gitu sama aku" jawab Shila sedikit kesal.

"Biasa aja dong, kan gua nanya anjay" Cikka tak terima "Bagus deh kalo lo sama Kapten Gilang, jadi kan lo bisa lupain almarhum tunangan lo"

Raut wajah Shila jadi berubah yang awalnya tersenyum perlahan sirna dengan ucapan Cikka yang seperti itu.

"Apa gua salah ngomong ya sama lo?"

Shila menggeleng cepat "Kamu engga salah kok Cikka, kamu benar aku harus lupain almarhum mas Galuh. Mungkin dengan bersama Kapten Gilang aku bisa lupain semuanya"

Elang BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang