"Sangat menyakitkan saat tau yang sebenarnya" -Serda Ashila.
"YAH JATOH" ucap Shila tak sengaja menyenggol foto bingkainya. Di foto itu Galuh dan Shila dengan pakaian couple warna putih tersenyum lebar ke arah kamera.
"Kok malah pecah" ucapnya lagi setelah tahu jika kaca foto itu pecah, Shila berfikir sejenak mengamati fotonya "Kenapa perasaan aku engga enak ya, kaya ada sesuatu yang terjadi sama mas Galuh"
"Engga ga Shila, kamu harus yakin kalo mas Galuh akan baik-baik aja disana. Kamu engga boleh berpikir negatif gini" Shila mengambil serpihan kaca yang pecah di lantai.
"Aw" tiba-tiba saja telunjuknya berdarah akibat terkena serpihan kaca. Segera ia langsung mengisap darahnya agar tidak keluar terlalu banyak. Lalu ia mengambil kotak P3K di dalam lacinya, ia teteskan obat betadine di telunjuknya dan ia balut dengan hansaplas coklat.
"Apa aku kerumah ibu Wulan aja ya, aku kangen banget sma dia" gumam Shila.
Entah ada dorongan apa, sekitar jam 8an Shila dengan seragam lorengnya pamit untuk izin ke Komandan menemui orang tuanya Galuh ke rumahnya di daerah Jakarta Selatan.
Ia hanya ingin bertemu dengan Wulan Mamanya Galuh kangen. Shila saat ini sedang menunggu ojek online pesanannya, ia menunggunya sambil melamun. Pikirannya saat ini sedang kacau.
Tak lama akhirnya abang tukang ojek sampai, abangnya menatap Shila penuh dengan kebingungan.
"MBAK" panggil abang tukang ojek sembari melambaikan tangannya di depan wajah Shila.
"Eh iya bang" Shila tersadar.
"Mbak pesen ojek kan?"
"Iya bang, tolong antarkan saya sesuai pesanan ya" ujar Shila sambil memakai helm pemberian abang ojek.
Tidak ada obrolan selama di perjalanan, biasanya Shila-lah orang yang selalu banyak bertanya kepada abang ojek yang ia pesan. Tapi kali ini ia hanya terdiam melamun.
Akhirnya setelah beberapa menit mereka sampai di depan rumah Galuh.
"Ini bang uangnya, kembaliannya untuk Abang aja" ucap Shila sambil melepaskan helmnya.
"Terimakasih ya mbak"
"Sama-sama bang"
Abang tukang ojek pun pergi, Shila melangkahkan kakinya. Dari arah seberang, Shila menatap rumah tunangannya itu ramai oleh orang-orang disana juga ada anggota Brimob dan ibu-ibu Bhayangkari. Rumah itu gerbangnya sangat terbuka lebar dan terdapat juga tenda di depannya.
"Kok rame, emang ada acara ya" gumam Shila dari kejauhan.
Shila tidak menghiraukan ucapannya, ia terus berjalan ke rumah Galuh.
"Shila" panggil Istri Komandan Bayu yang tengah berada di luar.
Kemudian datang kedua orangtua Galuh, Ibunya Shila, Komandan Bayu dan Gilang dari dalam rumah. Shila menatap heran orang-orang sekitarnya.
"Tumben rame, memangnya ada acara ya ibu?. Kok ibu engga kasih tau Shila kalau ada acara" tanya Shila pada Wulan.
Mereka semua terdiam, membuat Shila menjadi semakin bingung. Komandan Bayu menarik nafasnya untuk mengatakan yang sebenarnya dengan Shila, hanya Shila yang belum tahu semua ini.
"Serda Ashila" panggil Komandan Bayu "Saya harap kamu bisa menerima ini dengan ikhlas"
Shila masih tidak mengerti dengan ucapan Komandan Bayu.
"Saya ingin mengatakan jika Prajurit kebanggaan polri Iptu Galuh Ardiansyah di nyatakan gugur ketika baku tembak dengan KKB di puncak Papua" ujar Komandan Bayu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Biru
Short StoryAshila Cakra Nuella, wanita dari kesatuan TNI Angkatan Darat yang merupakan bagian dari baret merah Kopassus. Semenjak bertemu sekaligus berkenalan dengan sang Kapten Pnb. Gilang Pradana Dirgantara yang pindah dari Skadron Udara 3 dan menjabat sebag...