Bab 1

4.1K 307 8
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, boleh ke Karyakarsa ya, sudah update sampai bab 4

Yang mau baca duluan, boleh ke Karyakarsa ya, sudah update sampai bab 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luv,

Carmen

___________________________________________________________________

You'll hear me first, then you'll decide.

Oh, ia seharusnya tidak pernah mendengarkan Andrew. Padahal ia tahu temannya itu seorang pengacara dan bisa dengan mudah meyakinkan para juri, tentu saja meyakinkan Caleb adalah pekerjaan mudah.

Akibatnya apa?

Ia benar-benar membiarkan Andrew memutuskan semua untuknya. Caleb pada akhirnya setuju-setuju saja ketika Andrew menjelaskan rencananya untuk Caleb.

'Dengar, kau benar-benar membutuhkan liburan ini, Cal. Kau bekerja terlalu keras, sudah saatnya kau berhenti sejenak dan mengumpulkan kembali energi positifmu.'

Caleb ingat, ia saat itu masih mendengus tak tertarik. Ia bisa bekerja sepanjang tahun tanpa membutuhkan apapun.

'Energi positif itu maksudnya membayar seorang wanita untuk berhubungan seks denganku selama sebulan dan berfoya-foya dengan liburan mewah eksotis?'

Andrew saat itu menatapnya seolah dia sedang menatap seorang kriminal.

'Mereka tidak sama seperti pelacur, Cal.'

'Jika aku ingin mendapatkan seks, aku bisa memilih satu dari deretan banyak wanita yang kukenal. Untuk apa repot-repot mengguanakan jasa wanita bayaran. Kau lagi-lagi menghinanku.'

'Ya ampun, Cal! Perlu kuulang berapa kali? They offer an escort service, you are a client. Kau akan mendapatkan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan dan...'

'Please, apa bedanya jasa escort dengan pelacur?'

'Tentu saja berbeda! Pelacur hanya menawarkan seks, tapi ini adalah sesuatu yang berbeda. Kau hanya perlu memberitahu mereka teman kencan seperti apa yang kau inginkan untuk menemanimu dalam liburanmu dan mereka akan mencarikan wanita yang cocok untukmu.'

'Dan kenapa aku membutuhkannya?'

'Cal, harus berapa kali kukatakan? Sejak kau mendapati wanita sialan itu lebih mencintai uangmu daripada dirimu, hatimu mati, Sobat. Kau bekerja seperti zombie dan melompat dari satu wanita ke wanita lain untuk sekadar memenuhi kebutuhanmu. Kau boleh saja tampak sukses, tapi hatimu kering, kau kesepian, Cal... dan jika kau terus seperti ini, kau akan mati dalam kesepian.'

Caleb mendengus. 'Aku tidak membutuhkan wanita sebagai pendamping hidup, jika itu maksudmu.'

'Kau harus melepaskan belenggu yang dipakaikan oleh Elizabeth atau dia akan menang. Jangan membiarkannya menang. Take this chance. Go and have a holiday, meet a woman, spend time to heal your heart.'

'Oh ya? Tentu saja. Aku membutuhkan seorang pelacur untuk menyembuhkan hatiku yang terluka karena pelacur lain?'

Cal lalu tertawa pahit.

'Sudah kubilang, this is an escort service. Why don't you give a try and find it yourself?'

***

Pada akhirnya, ia benar-benar mendengarkan Andrew dan memutuskan untuk mencoba. Andrew dengan bersemangat mengatur agar Caleb bertemu dengan wanita yang menjalankan usaha ini.

Sempat terbersit penyesalan dalam benak Caleb, ia menyalahkan minuman yang ditenggaknya malam itu sehingga Andrew bisa dengan begitu mudah meyakinkannya. Ia sempat ingin memberitahu Andrew untuk membatalkan rencana sinting itu tapi jemarinya berhenti saat ia menekan nomor sahabatnya itu.

Bayangan Elizabeth mendadak muncul dalam benaknya. Wanita yang pernah ia pikir dicintainya. Mereka masih begitu muda, saling tergila-gila, penuh harapan, bahkan Caleb berniat untuk menikahi wanita itu begitu mereka lulus dari college. Tentu saja, sebelum ia kemudian mendapati kenyataan pahit tersebut. Elizabeth ternyata tidak mencintainya, wanita itu memilih untuk bersamanya hanya karena ia adalah seorang Osbourne, pewaris kerajaan bisnis yang kaya raya. Ia mendengarnya sendiri malam itu ketika Elizabeth memberitahu temannya. Tapi ada yang lebih menyakitkan, ketika Caleb juga mendapati kenyataan bahwa Elizabeth bukan saja tidak mencintainya tapi wanita itu selama ini juga berselingkuh darinya. Ia rasa hal itu yang pada akhirnya membuatnya begitu muak pada makhluk bernama wanita.

Setelah mengakhiri hubungannya dengan Elizabeth, Caleb tidak pernah lagi menjalin hubungan serius. Ia menfokuskan waktu dan tenaganya untuk mengurus bisnis keluarganya, belajar dan menimba pengalaman, mengembangkan perusahaan hingga ia berhasil menduduki posisi sebagai CEO. Bukan perjalanan yang mudah, tapi Caleb menikmati setiap detiknya. Kerja kerasnya kini sukses terbayar, tapi menurut Andrew, hidup Caleb terlalu kosong dan hampa. Melompat dari satu wanita ke wanita lain? Apakah itu memang seburuk kedengarannya?

Wanita itu tidak berharga, mengapa kau membiarkannya mengenakan belenggu itu padamu, Cal?

Ucapan Andrew berputar-putar. Bersama bayangan Elizabeth yang sudah lama tak pernah menghampirinya. Ia tahu Andrew ada benarnya. Caleb tidak seharusnya membiarkan Elizabeth mempengaruhinya seperti ini. Tapi yang Andrew tidak mengerti, ia tidak pernah lagi melihat wanita dengan cara yang sama setelah pengkhianatan Elizabeth. Bagi Caleb, semua wanita sama saja, Mereka picik dan penuh perhitungan. Jadi Caleb juga begitu. Mereka menginginkan uangnya dan ia memiliki banyak, ia bisa memberikannya, asal sebagai ganti mereka memberikan apa yang Caleb butuhkan. Tapi kalau cinta? Ia tidak punya semua itu, ia juga ragu para wanita itu memilikinya. Cinta adalah omong kosong, ia tidak akan pernah lagi mempercayai ilusi tersebut.

Ia menyimpan kembali ponselnya. Oke, untuk kali ini ia akan menuruti Andrew. Untuk apa ia memiliki begitu banyak uang jika tidak digunakan untuk bersenang-senang? Ia ingin melihat apa yang bisa ditawarkan oleh jasa escort tersebut. Sebulan bersenang-senang dalam liburan erotis? Kenapa tidak, bukan?

The Billionaire's Escort - Wanita Bayaran Sang TaipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang