Happy reading, semoga suka.
Di Karyakarsa sudah update sampai bab 17 ya, kalau mau baca duluan.
Luv,
Carmen
________________________________________________________________________
Caleb menatap Isla yang bergerak di sekeliling dapur, membuka rak dan mencari apa yang dibutuhkannya dan berkata bahwa dia membutuhkan sedikit lebih banyak waktu karena dapur ini masih asing baginya. Tapi wanita itu jelas tahu apa yang harus dilakukannya.
"Apa yang akan kau masak untuk makan malam kita nanti?" tanya Caleb kemudian.
"Steak, kau suka?"
Caleb mengangguk. "I can't be too picky, can i?"
Wanita itu tertawa pelan.
"Kemarilah, kau bisa membantuku memotong tomat."
Caleb memang tidak ahli di dapur tapi kalau hanya sekadar memotong tomat, ia bisa melakukannya. Setelah selesai, ia berkata pada Isla bahwa ia mencari minuman anggur yang cocok di winer cooler untuk menemani makan malam mereka nanti. Tak lama, ia sudah kembali dengan sebotol Cabernet Sauvignon. Ia lalu menuangkan dua gelas minuman dan memberikan satu pada Isla.
"Untuk menemani kita memasak," tambahnya kemudian.
Tapi pada kenyataannya, Caleb sama sekali tidak banyak membantu di dapur. Sementara Isla sibuk memasak, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memperhatikan wanita itu.
Isla Clark adalah salah satu kejutan menyenangkan yang diatur oleh Samantha. Caleb tidak percaya kalau sejauh ini ia menikmati keberadaan wanita itu. Untu wanita yang baru berusia hampir pertengahan dua puluhan, she is amazingly independent and mature.
Dan mata duitan. Jangan lupa, dia tetap melakukannya demi uangmu, Caleb.
Oke, ia akan melupakan fakta itu sejenak. Tentu saja Isla melakukannya demi uang, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa wanita itu cerdas dan mandiri dan terutama cantik. Dengan tinggi tidak lebih dari 170cm, wanita itu memiliki figur tubuh yang seksi dan berlekuk indah dengan rambut cokelat emas yang memukau. Dia memiliki sepasang mata cokelat besar yang tampak tulus dan polos sehingga Caleb bertanya-tanya, apa yang membuat wanita itu nekad menemuinya. Caleb sudah bertemu dengan banyak wanita yang mengejar uangnya, tapi Isla sepertinya tidak cocok berada dalam kategori tersebut. Wanita itu tidak tampak seperti wanita yang suka kemewahan, pakaiannya sederhana, khas Texas, jeans dengan kemeja kotak yang tidak mampu menyembunyikan keindahan dadanya dan riasan wajah yang begitu sederhana, hanya seulas lipgloss.
Bukan saja Isla yang penasaran mengapa Caleb menggunakan jasa Samantha, Caleb juga penasaran mengapa Isla menerima proposal Samantha.
Tapi sebelum Caleb sempat menanyakannya, Isla sudah mendahuluinya.
"Jadi apakah sudah siap untuk memberitahuku?" tanya Isla setelahnya.
"Tentang apa?"
"Mengapa kau perlu menggunakan jasa Samantha? Samantha jelas-jelas berkata bahwa kau hanya mencari seorang pendamping untuk menemanimu berlibur. Aku yakin kau tidak kekurangan wanita yang bisa kau ajak berlibur, mengapa repot-repot membayar mahal seorang wanita asing?"
"For the adventure?"
"Oh ya?" Isla tampaknya tidak begitu percaya.
Caleb mendesah kecil lalu memutuskan untuk jujur. "Well, sejujurnya, ini bukan ideku."
Isla meletakkan pisau yang tengah dipegangnya dan menatap Caleb. Kini, ia mendapatkan perhatian wanita itu.
"Siapa yang bisa memaksamu melakukannya?" tanya Isla, masih tampak tidak percaya.
"Sahabatku." Lalu Caleb tergelak. "Dia berhasil meyakinkanku bahwa aku seharusnya melakukan petualangan kecil ini, berhenti sejenak dari rutinitasku dan berlibur."
"Ditemani seorang wanita bayaran."
"Oh, kau bukan..."
"Come on, Caleb. That's me, let's not deny it, okay?" Isla tersenyum. "Tapi aku mengerti, kau tidak menuntut apapun. Yang membuatku bertanya-tanya, apakah kau melakukannya dengan setengah hati?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Escort - Wanita Bayaran Sang Taipan
RomanceBillionaire romance 21+