Bab 3B

2.4K 272 11
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan, di karyakarsa sudah update sampai bab 13. Bab 12-13 mengandung adegan dewasa 21+ ya.

You can enjoy my newest series too on Karyakarsa/Playstore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can enjoy my newest series too on Karyakarsa/Playstore.

You can enjoy my newest series too on Karyakarsa/Playstore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy

Luv,

Carmen

_____________________________________________________________

Tapi tepat ketika Isla tidak mengharapkan apapun, di suatu siang ketika ia sedang berada di kantor, ponselnya bergetar. Ia menatapnya sesaat. Sebuah pesan terpampang di layar. Personal Interview Requested, dengan dua buah tomboh - merah dan hijau, merah dengan tulisan TOLAK dan hijau dengan tulisan TERIMA. Begitu gugupnya, Isla nyaris saja menekan tombol merah. Semua rasa takut, cemas bercampur aduk menyerang sistem ketenangannya. Tapi pada saat yang bersamaan, harapan itu juga menyeruak ke dalam dirinya. Bagaimana jika ini adalah solusi yang dibutuhkan oleh Isla? Setelah beberapa detik, ia akhirnya menekan tombol hijau. Aplikasi itu kemudian meminta agar ia memasukkan nomor ponsel dan waktu wawancara yang sesuai dengan Isla.

Lagi-lagi, ia hampir saja menekan tombol merah. Entah kenapa, ia seperti kehilangan keberanian di saat terakhir. Tapi lagi-lagi, harapan itu mencegah Isla. Alih-alih menolak, ia memasukkan nomor ponsel serta mengetik kapan saja di kolom waktu. Setelah menekan tombol kirim, ia mengesampingkan ponselnya dan kembali fokus ke komputer. Tapi benda itu berdering hampir di detik yang sama.

Isla menjawab panggilan itu. Seorang wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Samantha menjelaskan bahwa Isla adalah salah satu dari tiga wanita yang terpilih sebagai kandidat dalam sebuah proyek yang dikerjakannya untuk seorang klien. Isla hanya mendengarkan, ia tahu ia bersikap skeptis, ia bahkan bersiap-siap mendengar bagian di mana wanita itu akan memintanya untuk mengirim sejumlah uang tapi hal itu tidak pernah terjadi. Alih-alih meminta Isla untuk mengirim sejumlah uang, wanita itu berkata bahwa dia ingin bertemu dengan Isla secara langsung, di waktu dan tempat yang Isla tentukan sendiri. Setelah memikirkannya sesaat, ia akhirnya memilih sebuah restoran yang selalu ramai di dekat tempat kerjanya, hanya berjaga-jaga seandainya wanita bernama Samatha ini ternyata tak lebih dari seorang penipu.

Dua hari setelahnya, Samantha benar-benar datang menemui Isla. Yang mengejutkan, wanita itu terbang langsung dari Chicago. Mereka makan siang bersama di restoran yang dipilih oleh Isla dan wanita itu menghabiskan dua jam lebih untuk melontarkan berbagai pertanyaan-pertanyaan pribadi yang sebagiannya terlalu privat sehingga Isla merasa keberatan. Tapi entah bagaimana, wanita itu selalu tahu bagaimana menenangkan Isla dan membuatnya menjawab. Dia juga secara konstan selalu berkata bahwa jika Isla merasa tidak nyaman dan tidak ingin melanjutkan, ia bebas pergi dan Samantha tidak akan pernah menghubunginya lagi. Sedikit banyak, itu menenangkan Isla.

Saat mereka selesai, wanita itu membayar tagihan makan siang mereka dan bahkan meninggalkan tips dalam jumlah besar di atas meja. Sebelum pergi, dia bertanya apakah dia boleh menghubungi Isla lagi dan saat Isla mengizinkan, wanita itu memberinya senyum senang. Dia berjanji dia akan menghubungi Isla apabila keputusan sudah dibuat dan apapun hasilnya, Isla akan diberitahu.

The Billionaire's Escort - Wanita Bayaran Sang TaipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang