Mature scene 21+
Happy reading, semoga suka.
Full version bisa didapatkan di Playstore dan Karyakarsa. Bab perbab hanya bisa diakses di Karyakarsa.
Luv,
Carmen
_______________________________________________________________________________
Isla menggeliat dalam tidurnya dan sesaat setelahnya, ia merangkak keluar dari kegelapan tidurnya. Pria itu masih ada di sampingnya, masih tertidur. Pelan, ia mendesah. Tujuh hari lagi. Tinggal tujuh hari lagi sebelum Isla kembali ke Texas, kembali ke kehidupan nyatanya dan meninggalkan petualangan kecilnya ini. Ya, tentu saja, ini bukan hanya sekadar liburan biasa, tapi ini adalah petualangan ajaib yang akan diingat Isla seumur hidupnya. Pria itu dan petualangan mereka di Telluride tidak akan pernah terlupakan.
Isla lalu berguling dan meringkuk lebih rapat ke dada pria itu. Ia mendesah saat lengan kuat itu memeluknya. Isla tahu, perasaannya pada pria itu mulai tumbuh. Tidak, ia masih yakin itu bukan cinta. Isla tidak mencintai pria itu. Tapi ia menyukai Caleb dan ia sangat menikmati kebersamaan mereka. Isla suka bagaimana cara Caleb membuatnya tertawa, ia suka bagaimana Caleb selalu bisa membuatnya mengungkapkan apa yang ada di pikirannya tanpa takut dikritik maupun dicemooh, pria itu menghormati dan menghargai apapun yang disampaikan oleh Isla, dia juga memperlakukan Isla degan penuh kelembutan, dengan penuh perhatian. Well, Isla tahu pria seperti Caleb tidak mungkin menjalankan bisnis bernilai puluhan milyar dolar tanpa menjadi kuat, penuh tekad dan bahkan sangat mungkin kejam, tapi pada saat bersama Isla, pria itu tidak menunjukkan semua sifat itu. Caleb memperlakukan Isla persis seperti seorang wanita ingin diperlakukan oleh seorang pria.
Bersama pria itu, Isla juga sadar bahwa ia tidur dengan lebih nyenyak setiap malamnya. Seolah-olah hidup Isla begitu damai dan tenang tanpa masalah apapun. Ia tidur lebih nyenyak tiga minggu belakangan ini daripada yang pernah Isla ingat. Well, Isla tidak tahu jelas alasannya. Mungkin saja karena ia terlalu lelah bermain ski seharian di lereng, atau karena ia menikmati kenyamanan sederhana ketika berada di dalam pelukan pria itu – entahlah, Isla tidak tahu dan ia juga tidak peduli. Yang ia tahu, yang ia pedulikan sekarang adalah Caleb dan kebersamaan mereka yang semakin singkat.
Satu minggu lagi, hanya tinggal satu minggu lagi untuk bersenang-senang, untuk melupakan segala kenyataan hidup, hanya berlibur dan melakukan kegiatan mengasyikkan di luar lalu bercinta habis-habisan dengan pria paling seksi dan memesona yang pernah Isla temui. Lalu setelahnya, mereka akan kembali ke kehidupan masing-masing, tidak akan pernah bersinggungan lagi. Isla akan kembali ke Texas, menyelamatkan keluarganya dengan uang yang diberikan pria itu lalu memulai kembali dari awal. Dan ia tahu, di tahun-tahun mendatang, setiap detik dari kenangan akan kebersamaan mereka akan selalu menemaninya. Tidak peduli bila Isla telah memiliki kekasih lain, kenangan bersama pria itu akan selalu tersimpan sangat istimewa di suatu tempat di dalam hatinya.
Dan tentu saja, agar ia memiliki banyak kenangan untuk kembali dikenang, maka hal yang paling benar adalah membuat sebanyak-banyaknya kenangan kebersamaan mereka. Dimulai dari sekarang, ia akan mencumbu seluruh tubuh pria itu dan terus turun, turun hingga ia bisa membalut kekerasan pria itu dengan hangat mulutnya dan mendengarkan desahan serta rintihan kenikmatan pria itu.
Dan Isla melakukannya, tanpa membuang banyak waktu.
Tak lama, pria itu sudah menggerung dan tangan-tangannya secara otomatis memegang kedua sisi kepala Isla saat dia membimbing kecepatan gerakan Isla.
"Isla..." desis pria itu dari atasnya.
Isla memastikan pria itu sekeras batu sebelum ia beranjak menempatkan dirinya di atas Caleb. Mata mereka bertatapan saat ia menurunkan tubuhnya dan membiarkan pria itu memasuki kerapatannya yang selalu mendambakan pria itu.
"Shit!"
Caleb merutuk halus saat Isla mulai bergerak. Ia melakukannya dengan ritmenya sendiri sampai Caleb hilang kendali dan bangkit untuk memeluk Isla lalu memutar posisi mereka. Kini, ia yang berada di bawah pria itu sementara Caleb di atasnya. Mereka berpacu dalam hangat dan gairah, mendaki puncak yang kemudian meledak menjadi kenikmatan yang begitu membutakan.
"Caleb!"
Isla memeluk pria itu erat dan merasakan gairah Caleb memenuhinya. Ia akan selalu mengingat momen ini, untuk selamanya, ketika tubuh mereka menyatu seperti ini, terbakar oleh gairah, meledak bersama kemudian kepuasan yang menenangkan menyusul setelahnya, membuat hati Isla begitu damai, begitu penuh dan... puas.
Apa pria itu juga merasakan hal yang sama? Tak pelak, Isla bertanya-tanya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Escort - Wanita Bayaran Sang Taipan
RomanceBillionaire romance 21+