Chapter 2

519 24 2
                                    

Gemini melihat airport dengan wajah yang datar. Matanya meliar, mencari seseorang yang menyusahkannya. Sungguh membebaninya.

" Dah sampai ke belum perempuan ini ? " gumam Gemini, marah. Wajahnya berkerut memandang sekeliling.

" Gemini ! " satu suara halus perempuan dan tubuh Gemini dipeluk dari belakang dengan erat.

Gemini terkejut tetapi dengan pantas, dia menepis tangan perempuan itu yang melingkar di perutnya. Gemini menghadap perempuan itu.

" Why ? You tahu tak I rindukan you. You tak bagitahu pun dekat I yang you pulang ke Thailand " perempuan itu merajuk dengan sikap Gemini yang seperti tidak mempedulikannya.

" Who are you in my life? Sampai I kena bagitahu semuanya dekat you ? " tanya Gemini dengan datar. Dia tidak suka perempuan ini. Menyampah !

" You tanya I ? I siapa di dalam hidup you ? " perempuan itu bertanya kembali dengan nada tidak percaya. Wajah cantik tersebut mulai menunjukkan riak tidak puas hati.

" I'm your fiancée " jawap perempuan itu dengan tegas.

Gemini mengangkat kening, " So ? " Gemini dengan selamba, terus mengangkat luggage perempuan itu yang berwarna putih. Dia berjalan dahulu berbanding perempuan itu yang seperti terkejut mendengar balasannya bersama nada suaranya yang sarkastik. Tiada masa dia ingin melayan tunangnya ini.

Perempuan itu tidak berpuas hati ditinggalkan begitu sahaja oleh Gemini tetapi dia mengikuti Gemini yang sudah melangkah jauh ke hadapan.

Perempuan itu berjalan bersebelahan dengan Gemini.

" You masuk universiti apa ? " tanya perempuan itu ingin tahu.

Gemini menjeling perempuan itu, " Kenapa you nak tahu ? "

" Just want know. Why ? Tak boleh ke ? " tanya perempuan itu dengan senyuman manis di bibir.

Gemini menghela nafas, " Universiti Chulalongkorn " jawap Gemini dan memasukkan luggage perempuan itu ke dalam boot keretanya.

Perempuan itu senyum dan menganggukkan kepala sahaja. Dia masuk ke dalam kereta Gemini di sebelah pemandu.

Gemini hanya melihat sahaja. Walaupun dia melayan dengan sikap dingin dan datar, tetapi perempuan itu tetap mengukirkan senyuman untuknya. Perempuan ini terlalu baik dan lembut, tidak sesuai dengannya. Dia tidak menyukai perempuan ini yang menjadi tunangnya tetapi tidak semestinya dia harus melayan perempuan ini dengan buruk disebabkan alasan itu sahaja kan ?

Perempuan ini yang sudah lama mencintainya tetapi tidak berani meluahkannya. Akhirnya, ayah perempuan ini mengetahui perasaan anak perempuan dan menjumpai ayahnya untuk memasuk meminang. Ayahnya setuju tanpa meminta persetujuan darinya dan sekarang ini, dia mempunyai tunang perempuan yang sangat-sangat mencintainya tetapi dia tiada sekuman pun perasaan cinta terhadap wanita ini. Bagaimana ini ?

Gemini menghela nafas berat seperti melepaskan satu masalah yang sungguh dahsyat sekali.

" Gemini ? " panggil perempuan itu dengan lembut. Kepala berambut panjang itu keluar melalui tingkap kereta, memandangnya yang melamun di luar kereta.

Gemini memandang perempuan itu dengan dia hanya mengukirkan senyuman hambar. Senyuman hambarnya di balas dengan senyuman manis oleh perempuan itu.

Gemini dengan pantas, memasuki kereta bahagian pemandu. Dia terus memecut keretanya di atas jalan.

Sunyi sepi. Hening.

Perempuan itu meramas-ramas tangannya, gugup bila dapat berdekatan dengan Gemini. Haruman wangi dari tubuh tinggi Gemini membuatkan jiwa kewanitaannya bergoncang hebat lebih-lebih lagi bila duduk di sebelah lelaki berwajah kacak. Dia memandang Gemini yang fokus memandu di sebelahnya.

Flower and Cigarettes Where stories live. Discover now