🔞Mature content! MDNI!🔞
[kumpulan shortfic/oneshot gyuhao, BXB (homophobic DNI), tulisan ga jelas dari ide yang gajelas jg, cerita cringe & random, sebagian besar nsfw, minors please do not interact!!!!]
"Stay with me at any moment, in the shadow...
Mature content🔞, yg masih di bawah umur, please jangan baca!!! minors DNI!!!
*****
They say someone's moans or voice can be arousing... maybe they're right.
Itulah yang Minghao coba katakan kepada Mingyu, ia ingin melakukan sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya.
Phone sex.
Terdengar gila bukan? Ya, benar-benar gila, Mingyu salah jika menganggap Minghao seorang yang polos. Lewat chat, Mingyu mengirimkan beberapa voice note yang berisikan penjelasan pengerjaan laporan praktikum miliknya. Akan tetapi, si penerima voicenote tidak fokus pada penjelasan yang diberikan dan malah terangsang oleh suara maskulin milik pengirim pesan.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Handphone Mingyu berdering, pertanda ada panggilan masuk, spontan ia mengangkat panggilan itu. Dari seberang telepon, Minghao meyakinkan Mingyu untuk menyetujui ide darinya, Mingyu hanya mengikuti kemauan dari temannya(?) itu. Minghao sudah terbaring dengan handphone di samping telinganya, sedangkan Mingyu duduk bersandar pada kursi belajarnya.
"it was fun yesterday, your dick was deep in my throat... masih agak sakit sekarang tenggorokan gue."
Perlahan Minghao meraba bibirnya, mencoba mengingat kembali sensasi yang dia rasakan kemarin.
"Harusnya gue kemaren megang kepala lo, biar bisa tambah dalem masuk..."
"MMMHHH"
Tangan Minghao yang satu sudah mulai mengusap bagian bawahnya, dan beberapa jari tangan yang satu sudah masuk ke dalam mulutnya. Mingyu mulai mengeluarkan dan mengusap lembut kejantanannya.
"Lo suka yang kasar apa yang pelan-pelan masuk?
Bayangin gue masukin ke lo, pelan-pelan...
and I can feel your throat squeeze me ... mmmhh
Oh perlahan tapi pasti, gue cepetin
keluar masuk, sampe lo kehabisan napas...
sampe lu mohon-mohon ke gue buat ngelepasin lo..."
Minghao mendesah, Mingyu pun mempercepat gerakan tangannya. Saling beriringan dan semakin mendekati klimaks dari keduanya.
"But I wanna fucking your mouth, your throat so hard, and finally come inside... MMMHH"
"Mmmhhh yeah come inside, give it to me..."
"Moan harder, hao... and call my name... HAH"
"MMMHHH, AHHH give it to me, gyu..."
"Yeah, MMPH KNH..."
Mingyu mencapai klimaks, tubuhnya tersentak dan bergidik, tangannya mencegah cairan ejakulasinya membasahi meja belajarnya.
"HAH HAH..."
Mingyu menghela nafas lega, dan memanggil nama sang penelepon.
"Hao?! Hallo?! Eh tidur ni orang? Hao?"
Tidak ada jawaban dari teman bicaranya, Mingyu yang masih sibuk mencari tissue tetap mencoba membangunkan Minghao.
"Hao, bersih-bersih dulu gih... WOI! HAO!"
"Lu begadang berapa hari dah? sampe ketiduran kek gitu? Ya udah met bobo, Hao..."
Mingyu membiarkan Minghao melanjutkan tidurnya dan menutup sambungan telepon.