Big Mistake(6.5)🔞- Special Seoksoo

1.3K 26 0
                                    

Mature content!!! Minors please do not interact!!!

cw// kissing, masturbation.

Huru-hara waktu Mas Pacar mau seminar, tapi tiba-tiba(?) ada masalah besar...


*****

Seokmin saat itu sedang berada di kosan Joshua, sedang membantu sang kekasih yang esok hari akan melakukan seminar hasil tugas akhir perkuliahan. Karena Seokmin memiliki jurusan yang berbeda dari pacarnya, ia tidak tau-menau tentang materi penelitian yang menggunakan tikus sebagai hewan coba. Tapi setidaknya ia bisa membantu mengedit power point yang akan ditampilkan di hadapan dosen penguji.

"Kalo gini udah oke belum, Shua?" Tanya Seokmin sambil menunjukkan layar laptop pada Joshua yang duduk di sampingnya.

"Oke baget, bagus banget! Makasi Dokyeom..." Joshua tersenyum manis pada Seokmin.

"Shuayang aku, semangat buat besok!! Aku tau kamu bisa!!"

"Thank youuu.... Makasi udah selalu ada buat aku... Maaf aku udah ngerepotin, dari tadi kamu harus nganterin aku kesana, kesini... nyari ini, nyari itu...." 

"Nggak ngerepotin kok. Semua bakalan aku lakuin buat kamu, tapi... tapi, can I have a kiss? Ppoppo juseyo..." Ucap Seokmin, sambil memajukan bibir dan menunjuk pipinya. Ia mengharapkan ciuman kecil di pipinya, hanya itu. Benar hanya itu...

Namun apa yang Seokmin dapatkan? Sebuah kecupan mendarat pada bibirnya. Ia dibuat mendelik tidak percaya. Dan tidak hanya itu, kecupan itu disusul dengan lumatan dari sang kekasih. 

Tanpa tunggu lama, Seokmin segera membalas lumatan demi lumatan dengan pagutan yang lebih agresif. Kepalanya ia miringkan untuk menyesuaikan pertemuan bibirnya dengan bibir sang kekasih. Tangannya mulai menyentuh tengkuk Joshua, membawa yang lebih tua mendekat. Lidahnya mulai menerobos masuk dan segera basah oleh saliva milik pacarnya itu.

Ciuman itu usai. Seokmin bergerak ke bawah. Ia menyesap kuat ceruk leher dan mulai menyusuri area sensitif milik Joshua itu dengan lidahnya. Menikmati tiap sisi tengkuk, tanpa ada yang terlewat. Meninggalkan bercak kemerahan tanpa sekat. Dua tangannya menangkup dada bidang milik sang kekasih dan sedikit meremasnya.

Joshua sibuk menahan desah, tanpa sadar mendongakkan kepalanya dan menggigit tangannya. Ia semakin sulit untuk menahan rintih, saat Seokmin mulai mencubit dan memutar putingnya yang sudah ereksi.

"Mmmhh--"

Saat keduanya mulai menikmati pertemuan mereka, saat bagian bawah keduanya mulai terangsang, Seokmin bergegas bangun. Tapi sebelum ia beranjak pergi, ia berkata pada Joshua yang sudah setengah merebahkan diri, "aku ke belakang bentar..."

Seokmin keluar dari kamar Joshua dan buru-buru masuk ke kamar mandi.

"Seharusnya kamu ga nggantungin aku kaya gini, bawah aku udah setengah berdiri... Kamu ga mau tanggung jawab?" Ucap Joshua pada Seokmin yang sudah pergi meninggalkannya. Ia kembali duduk dan mengambil draft skripsinya. Mau bagaimana lagi? Joshua pun kembali membaca catatan presentasinya.

"Tikus putih, Rattus norvegicus yang mendapat perlakuan pemberian ekstrak daun kelor--Ah berapa dosis pemberian ekstraknya?! Lee Seokmin! Awas aja kamu kalo balik kesini!"

.

Sementara di kamar mandi, sang kekasih menyebut namanya tanpa henti,

"HAH HAH, Josu-ya... Joshua...."

Dengan cepat Seokmin memompa kepunyaannya, memainkan tangannya naik turun, sambil mengingat setiap sensasi saat bibirnya mengecup kulit sang kekasih; saat lidahnya mengecap manisnya sang Joshua; saat hidungnya menghidu aroma khas kesayangannya. Ia juga mengingat desah panas yang keluar dari mulut kekasihnya, apalagi kalau ia memasukkan kepunyaannya di lubang sempit milik Joshua.

Ia berdiri, bersandar pada tembok. Satu tangannya mengocok semakin cepat dan tangan lainnya memegangi kaosnya agar tidak menghalangi masturbasi singkatnya.

Tangannya berulang kali bergesekan dengan batang dan kepala dari kepunyaannya. Kejantanannya yang sudah ereksi, menjadi begitu sensitif, membuatnya terus mendesah di tiap sentuhan. Jemarinya yang melingkar pada kepunyaannya menjepit kian erat, membawanya semakin dekat dengan klimaks.

"F*ck, mmmhhh... mmmhhh...." Suara Seokmin menggema keras di kamar mandi.

HAH... Pikiran Seokmin menjadi kabur, rasanya seperti ia akan mencapai putihnya. Semakin cepat ia menggerakkan tangannya, semakin keras ia menggerang,"HAH HAH!"

Cairan putih akhirnya memancar jatuh ke lantai kamar mandi, beberapa membasahi tangan sang empu. Ia terus mengurut perlahan sampai semua cairan putih keluar dan akhirnya ia bisa bernafas lega.

Yah mau bagaimana lagi, Seokmin harus bermain solo. Ia tidak bisa mengganggu pacarnya yang sedang mempersiapkan hal yang sangat penting itu. 

.

Keesokan harinya saat keduanya bangun, Seokmin bisa melihat jelas tanda merah keunguan di leher Joshua. Tanda itu tidak akan tertutup oleh kerah kemeja atau almamater. Seokmin panik! Bagaimana Seokmin tidak panik?! Itu semua akibat ulahnya semalam,"gimana dong? Gimana cara nutupinnya?!"

"Sayang aku gapapa. Jangan panik, masih lama kok seminar aku... masih jam satu siang nanti... Masih ada waktu buat nutupin pake make up..."

"Iya aku ga boleh panik. Ok ok--" Ucap Seokmin menenangkan dirinya.

"Tapi besok-besok jangan di leher!"

Pada akhirnya Mas Shua yang selalu shuabar, tak luput juga dari amarah. Yang sabar ya Shua :)

***

Kembali pada Mingyu dan Seokmin dengan menu makan bakso di kantin kampus.

"Lo harus dengerin gue, Gyu! Tiati kalo lo mau buat hickey ato cupang di leher... soalnya ada kasus orang yang kena stroke karena cupang."

"HAH?! Maksud lo?! Uhukk!" Tanya Mingyu, ia hampir tersedak saat menyeruput kuah bakso. Ia kembali mengingat kelakuannya tadi malam, saat-saat ia meninggalkan bekas kemerahan di leher Minghao.

Seokmin menaruh sendok dan garpunya dalam mangkok, menarik nafas panjang, dan mulai menjelaskan.

"Jadi kan di leher banyak pembuluh darah yang ngarah ke otak. Dan ada orang yang punya kondisi dimana darahnya gampang menggumpal gitu, jarang sih, tapi ada. Terus ga sengaja kena hickey di sekitar pembuluh darah itu... trus nyebabin penggumpalan darah di pembuluh darah leher ntu... nah, gumpalan darah dari leher itu ngalir ke otak dan bisa nyumbat pembuluh darah kecil di otak, and boom! Ntu yang nyebabin stroke..."

"Gila, gila!! Temen gue yang satu ni dah pinter banget! Gila, gila..." Ucap Mingyu sambil bertepuk tangan tanggung, tidak terlalu keras tapi cukup untuk memuji sahabatnya itu.

"Iya lah! Brain storming..." Sombong Seokmin di depan temannya itu. Tapi nyatanya ia juga ingin memuji sang pacar yang pernah mengatakan itu padanya, "hmmm.... Bukan gua sih sebenernya, pacar gue yang ngasih tau... Pacar gue emang pinter, trus pinternya nular ke gue...HAHAHA!" (Bisa aja itu cuma akal-akalannya Joshua, biar DK ga buat hickey di leher lagi :))

"Iya dah, gua iyain. Biar lo seneng."

*****


Eaaaa, Happy April Fools' Day!!!! (meskipun telat publishnya wkwk)

Akun ini diambil alih bentar ama Seoksooist :)

Shadows - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang