Mature content!! Minors please do not interact!!
cw// kissing, sex without protection.
*****
Malam yang panjang itu telah berakhir, berganti dengan pagi hari menyapa. Suara jam alarm membangunkan Mingyu dari tidurnya, netranya masih ragu-ragu terbuka. Di dekapannya ada Minghao yang masih tertidur lelap. Mingyu engan beranjak dari tempat tidurnya, ia masih ingin memeluk yang lebih muda, seakan aktivitas semalam masih belum cukup. Mingyu menenggelamkan wajahnya pada rambut pria yang didekapnya dan mempererat pelukannya.
Merasakan tubuhnya semakin erat direngkuh, Minghao terbangun. Ia langsung merasakan keberadaan orang yang semalaman tak henti menghantam tubuhnya, kini memeluk dirinya dan dada lapang itu menjadi bantal kepalanya.
"Udah bangun, Hao?"
Suara serak Mingyu di pagi hari benar-benar berbeda dari suara Mingyu biasanya, lebih maskulin dan membuat Minghao berdebar.
"Ugghdahh, ugghh?"
Suara Minghao parau, hampir habis, hampir tak ada suara keluar dari tenggorokannya. Itu semua akibat semalam ia mendesah tak henti, mengeluarkan lenguhan berulang kali saat Mingyu--Ah sudahlah, mengingat semua itu membuat Minghao tersipu.
Wajah Minghao nampak memerah, ia pun menyadari tubuhnya tidak terbalut apapun-hanya selimut yang menutupi tubuhnya-, menempel dekat dengan tubuh Mingyu yang sepertinya juga tidak mengenakan apapun di bawah selimut. Ia pun mencoba bangun dari tempat tidur, namun sesaat ia menggerakkan tubuhnya, ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
"Akkhh..."
"Tidur lagi aja Hao... Pasti lo capek, karena tadi malem--" Mingyu menarik Minghao untuk tidak lari dari pelukannya, menatap yang lebih muda, meyakinkan Minghao agar tetap tinggal barang beberapa waktu lagi.
"Biar gue buatin sarapan buat lo..." Mingyu mulai bangun, perlahan memposisikan bantal tepat di bawah kepala Minghao. Sejenak Mingyu memandang wajah Minghao, mengecup bibir manis Minghao sekali lagi sebelum ia benar-benar beranjak pergi. Tapi memang belum cukup, Mingyu masih betah berlama-lama dengan Minghao. Sekali lagi Mingyu mencium bibir Minghao lalu lidahnya menyusur mulut yang lebih muda.
Minghao tidak diam pasrah, ia juga menjulurkan lidahnya masuk ke mulut pria yang ada di atasnya itu. Lidah keduanya kini beradu intim, tak ada yang mau kalah, hingga yang lebih tua mengakhiri pertemuan itu.
Mingyu mulai mengecup leher Minghao yang sudah penuh bercak kemerahan, memainkan lidahnya sepanjang leher hingga mencapai dada Minghao. Mingyu benar-benar menikmati aroma dan rasa ini, Minghao, rasa baru yang menjadi kesukaannya.
Kali ini Minghao pasrah, ia mendesah dengan suara parau-nya, tangannya mencengkeram erat sisi samping bantal dekat kepalanya.
"Anngghh..."
Beberapa saat kemudian, "Sorry... Gue harusnya biarin lo istirahat, nafsu bener emang gue, dasar Mingyu!" Ujar Mingyu menyalahkan dirinya sendiri, seraya ia bangkit berdiri mengambil bantal untuk menutup kepunyaannya.
"Dahh gue buat sarapan dulu, hehe. Trus nanti kalo udah sarapan, gue bantuin lo mandi sama kita obatin--Pokoknya lanjut tidur dulu aja Hao..." Ucap Mingyu sambil melenggang pergi.
Minghao hanya bisa menutup wajahnya dengan tangannya, walau ia masih bisa melihat Mingyu lewat sela-sela jemarinya.
***
Beberapa jam kemudian, Minghao dan Mingyu terpaksa harus pergi ke kampus. Dan kebetulan bertemu dengan Seokmin di tempat parkir kampus,
"... Kating bilang angkatan kita harus dateng semua. Kalo ga, yang dateng bakal kena hukum karena temennya yang ga dateng." Jelas Seokmin tentang jadwal pertemuan mendadak di hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows - Gyuhao
Fanfiction🔞Mature content! MDNI!🔞 [kumpulan shortfic/oneshot gyuhao, BXB (homophobic DNI), tulisan ga jelas dari ide yang gajelas jg, cerita cringe & random, sebagian besar nsfw, minors please do not interact!!!!] "Stay with me at any moment, in the shadow...