Hari itu pagi – pagi buta seorang perempuan terbangun dari kamarnya, ia melihat jam pada ponsel nya sekilas. Jam menunjukan pukul 4 pagi, waktunya perempuan tersebut bersiap untuk pergi ke kampusnya. Seperti biasa, belum ada yang bangun di rumah itu. Ia hanya memakan roti sisa kemarin dari café tempat ia bekerja yang ia taruh ke dalam kulkas.
Sama seperti kebanyakan mahasiswi yang hanya kuliah-pulang-kuliah-pulang, wanita tersebut hanya berpakaian sederhana dengan mengenakan kaos abu-abunya dan kemeja kotak-kotak putih hitam pemberian abangnya. Ia menguncir rambutnya dengan kunciran seperti kuda dan tak lupa ia mengenakan parfume wangi bunga mawar miliknya.
Perempuan tersebut berjalan dari rumahnya menuju stasiun kereta api untuk menuju ke kampusnya. Walaupun terbilang lumayan dekat jarak rumahnya dari stasiun, tidak menutup kemungkinan jika ia bisa tertinggal kereta. Contohnya seperti sekarang, karena tak sengaja menabrak seorang pemuda aneh berjaket hitam ia harus ketinggalan kereta, dan baju yang ia kenakan harus terkena tumpahan kopi dari pria tersebut. Tak hanya itu, ternyata ponsel yang mereka gunakan pun juga tak sengaja tertukar sehingga saat ini ia sedang sibuk menunggu perhentian kereta selanjutnya sembari mencoba untuk menelpon nomornya menggunakan ponsel pria tersebut.
" Halo mas, maaf...Ini masnya yang tadi bukan ya ? Yang gak sengaja ketabrak sama saya waktu di kereta tadi. Saya mau tanya, mas posisinya dimana ya? Soalnya saya buru-buru dua jam lagi kelas saya mulai mas, saya butuh hp saya segera. Kalo bisa ketemu sekarang gimana mas, bisa tidak ya? "
" Oh, sorry...Ya gue bisa, klo gitu kita ketemu aja, terserah dimana. " ucap pria tersebut dengan aksen yang terdengar seperti bule luar negeri.
" Ya mas, makasih banyak ya, kenalkan nama saya Hanni, saya permisi buka chat saya untuk kirim alamatnya ya mas, saya janji gak buka aneh-aneh kok. "
" Ya, gue juga. " balas pria tersebut dengan nada agak dingin.
Setelah mengirimkan alamat kepada orang tersebut, perempuan yang mengenalkan dirinya sebagai Hanni tersebut turun dan langsung memesan ojek online karna memang jarak stasiun ke kampus maupun café nya lumayan lama sekitar 30 menit.
Sudah satu jam lebih Hanni menunggu, sudah seharusnya lelaki tersebut datang terlebih dulu namun Hanni tidak melihat adanya orang yang seperti tadi yang tak sengaja bertabrakan dengannya di stasiun. Hanni menggerak gerakan kakinya dan sibuk melihat jam tangan yang sudah kacanya terlihat sedikit retak namun tetap saja masih ia gunakan.
" Belum dateng toh mbak orangnya ? " tanya nyong salah seorang karyawan disana, sekaligus teman bekerja Hanni disana.
" Belum nih nyong, duh gimana nih nyong. Takutnya mbak telat ngampus, mana hari ini yang ngajar pak Wisnu lagi, galak nyong. Kalo ketinggalan atau telat ntar nilai mbak Hanni dikurangin lagi. " ucap Hanni sembari mengingat ingat kejadian di mana ia tak sengaja telat karna banyaknya tugas yang harus ia selesaikan, alhasil pak Wisnu marah, dan tidak mengijinkan Hanni mengikuti ujian dan pelajarannya hari itu juga.
" Duh mbak, apa gini aja. Mbak kasih tau nyong aja ciri-cirinya kayak gimana, nanti nyong yang ambil handphone mbak Hanni. "
" Ah, gausah nyong. Masalahnya aku juga perlu make hpnya nya nanti. Gapapa kok nyong. "
" Yaudah deh mbak klo gitu, nyong tinggal kerja lagi ya. Sama sekalian nunggu, mbak gamau ganti baju dulu mbak, kebetulan kan mbak selalu ninggal baju disini. " ucap nyong yang melihat noda kopi di kemeja Hanni.
" Ya nyong gapapa, lagian ini kering sendiri. Bajunya biar untuk nanti, semangat ya kerjanya nyong. Nanti sore mbak buru-buru kok kesini gantiin kalian kerja. "
" Ya mbak siap. " ucap nyong yang dibalas senyuman dengan Hanni.
Tak lama setelah percakapan antara Hanni dan Nyong selesai, seorang pemuda mengenakan jaket kulit dan rambut basah seperti habis terkena air hujan datang. Arah matanya melihat ke kanan dan kiri, mencari keberadaan wanita yang tak sengaja ditabraknya tadi. Ia melihat keberadaan wanita tersebut dan segera mengetuk bahunya pelan.
" Excusme, em permisi. Gue disini mau nukerin handphone yang ketuker tadi." perempuan yang merasa ada yang menyentuh bahunya langsung menoleh dan berdiri dari tempat duduknya.
" Eh iya mas, saya Hanni yang tadi, saya lagi buru-buru banget nih. 15 menit lagi kelas saya mulai. " Hanni melihat jam yang ia kenakan dengan muka yang panik, karna ia tidak mau kejadian semester lalu terulang.
" Klo begitu biar gue antar, sebagai bentuk ucapan maaf dan makasih gue. "
" Gak usah mas, kampus saya deket. Saya bisa lari sekitar 10 menit udah sampai sana. "
" Gue gamasalah, lagian gue lagi ada urusan disana, mbak gak bakal telat. Sini biar gue antar. " ucap pria tersebut dengan agak paksa.
" Eh iya mas, tapi nanti tolong jangan aneh-aneh ya mas, saya bisa telpon polisi soalnya. " ucap Hanni dengan was-was.
" Astaga mbak, iya gue nanti diem aja dah. "
Walaupun selama perjalanan di dalam mobil, mereka berdua lebih banyak diam, namun sedari tadi pria tersebut sedikit mencuri pandangnya kearah Hanni yang sedari tadi merasa was-was karna takut telat.
Pria tersebut juga sedikit kebingungan, apakah wanita yang berada disampingnya ini tidak terkejut dan tidak menganggapnya sebagai penjahat atau seseorang yang mesum dan sebagainya, karena sewaktu ia datang ke café tadi penampilannya sangat berbeda tidak seperti kejadian di stasiun tadi.
" Nama gue Hans, biasa dipanggil Hans. Jangan dipanggil mas, gue belum setua itu untuk dipanggil mas. " ucap lelaki yang mengenalkan dirinya sebagai Hans untuk mencairkan suasana.
Hanni yang sedikit kaget dan juga bingung akhirnya ikut membuka suara. " Eh ? Oh, iya maaf mas EH HANS. " lanjutnya
" Mau gue anter sampe mana. ? " tanya nya.
" Depan gerbang gapapa kan, karna nanti banyak yang salah paham. "
" Oh yaudah klo mau lo begitu. "
" Makasih ya Hans, kalo sewaktu waktu kamu butuh saya kamu bisa langsung chat nomor yang tadi. Sorry kalo jadi ngrepotin. "
" Hm, sans aja. Btw kalo semisal kita manggil lo gue aja gapapa kan, lagian udah kaya ngomong sama atasan bawahan aja. " ucap Hans yang sedikit bergurau.
" Eh iya, yaudah gue pergi dulu ya Hans. Byee." Ucap Hanni yang lari terbirit-birit karna takut telat. Sementara itu Hans hanya memperhatikan Hanni yang sedang lari terbirit-birit tersebut " Haha, lucu juga lo. "
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG SECRET
FanfictionSinopsis ~ Menceritakan tentang Hanni seorang perempuan muda yang mengalami kecelakaan hebat dan menyebabkan dirinya mengalami koma selama 6 bulan lamanya. Suatu hari seorang pria terbangun di dekatnya dan mengaku sebagai calon suaminya. Akankah Han...