CHAPTER 15 : BAKPAU IJO

7 3 0
                                    


" Eh bentar mas, ada yang jual bakpau ijo disitu. Rasanya udah lama deh aku gak makan, beli boleh ? " tanya Hanni setelah melihat ada yang menjual bakpau hijau di bazaar depan gereja saat pulang ibadat.

" Iya boleh, ini uangnya Ann. " ucap Hanan yang hendak mengeluarkan dompetnya.

Hanni menolak sambil tersenyum. " Gausah mas, aku juga bawa uang. Mas mau gak, buat nanti ? "

" Boleh deh, dua. Mas ambil motor dulu ya, kamu beli dulu disana. "

" Okee. "

Tak begitu lama menunggu, akhirnya Hanni selesai membeli bakpau hijau kesukaannya dan melihat Hanan yang keluar dari parkiran gereja.

" Banyak banget Ann. Kamu sanggup habisin sebanyak itu. " ucap Hanan ketika melihat sang calon istri menenteng sekresek penuh bakpau ijo mini.

" Hehe, ya sanggup dong mas. Kan masih ada kamu nanti. "

Hanan terkekeh. " Bisa aja ngelesnya. "

" Gak ngeles tau, udah ih ayok berangkat. " ucap Hanni sambil mulai memakan bakpau ijo miliknya.

" Dipakai dulu Ann helm nya. Baru di makan bakpau nya. "

" Hehe, iyak. "

" Sini, mas pakein." Ucap Hanan sambil menaruhkan helm milik Hanni ke kepalanya.

" Makasihhh. " ucap Hanni tersenyum.

Hanan pun ikut tersenyum. " Kembali kasih. "

Kedua pasangan atau lebih tepatnya calon orang yang akan menjadi pasangan itu kini mengelilingi jalanan kota Malang siang itu. Untung cuaca sedang mendukung. Tidak terlalu panas dan tidak mendung. Jalanan juga tidak terlalu sepi dan ramai, apa mungkin hari ini hari minggu, entahlah.

" Mau bakpaunya gak mas ? " tanya Hanni yang masih memakan bakpau miliknya.

" Mau Ann, tapi saya gabisa makannya. Kan lagi pegang setir, kalau boleh. Kamu mau suapin saya ? " tanya Hanan menggoda Hanni.

" Modus kamu mas. "

" Gak kok. Kalau gabisa sih yasudah gak papa juga kok. Kan bisa makan nanti. "

" Kalo nanti aku abisin loh mas ni aja tinggal 4. Yaudah sini aku suapin. " ucap Hanni sambil melihat sisa bakpau miliknya di dalam kresek.

" Haha, makasih. "

Hanni mulai menyuapi Hanan yang sedang fokus membawa motornya itu.

" Astaga Ann. Saya tau, ukuran bakpaunya gak besar. Tapi kamu juga jangan langsung hap in ke mulut saya semua dong Ann, mulur saya gak cukup. " Hanan yang kesusahan berbicara pun sempat di tertawai oleh Hanni karena mulutnya yang penuh dengan bakpau.

" Astagah mas, maaf hehe. "

Hanan pun hanya tersenyum. " Iya gapapaa. "

" Abisin dulu mas yang di mulut, bentar lagi lampu merah aku suapin lagi. "

Benar saja, saat berhenti untuk menunggu lampu merah menyala Hanni menyuapi Hanan. Walau sempat dilihat oleh beberapa pengendara lainnya, namun tak dihiraukan oleh mereka.

" Kamu tadi belum masak nasi kan Ann ? "

" Belum mas, kenapa ? "

" Kalau begitu mau makan diluar aja sama saya ? "

" Boleh deh mas, aku belom masak juga. "

" Mau makan apa kamu Ann ? "

" terserah mas aja, aku manut. "

BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang