CHAPTER 18 : JAGA MICI SEMINGGU

7 3 0
                                    

" Kalo misalnya Nyong buat kenangan yang buruk, mohon pengampunannya ya mbak. " –Nyong


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah kira-kira, mendadak memang namun tak masalah bagi Hanan dan Hanni jika harus mengurus Mici

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah kira-kira, mendadak memang namun tak masalah bagi Hanan dan Hanni jika harus mengurus Mici. Lagipula seminggu itu tidak lama kok, daripada Hanni merasa bosan di rumah sendirian jika ditinggal Hanan pergi bekerja. Lebih baik ada Mici yang bisa menemani dirinya.

Untung saja Nyong bisa membantu Hanan dan Hanni menjaga Mici siang ini. Nyong pun juga tak menolaknya. Sudah lama tak bertemu dengan Mici, lagi pula dirinya juga diberi uang jajan dengan Hanan. Tak akan melewatkan kesempatan seperti ini.

" Makasih ya Nyong udah mau bantuin mbak. "

" Sama-sama mbak. Nyong akan selalu menjadi yang terdepan untuk membantu mbak Ann. "

Hanan yang mendengarnya pun langsung berdeham kencang.

" Maksudnya terdepan kedua setelah om pak bos, hehe. " ucap Nyong sedikit ketar-ketir.

Mendengar itu, Hanni pun tertawa. " Ada-ada aja Nyong. Ohya mas, mau langsung berangkat lagi ? "

" Iya Ann, saya tinggal kalian di rumah gak papa kan ? "

" Iya mas gapapa. "

" Iya om Hanan, Mici sama kakak Nyong gapapa kok. " ucap Nyong menirukan gaya bicara seperti anak kecil membuat Hanan dan Hanni terkekeh.

" Kalau sebelum jam 6 saya belum pulang, kamu pulang dulu aja Nyong. Kamu masih ada keluarga di rumah kan. Nanti saya bisa cepet-cepet selesaiin kelas saya. "

Nyong memposisikan tangannya membentuk tanda hormat.  " Iya om pak bos, siap. "

" Makasih ya Nyong. "

" Iya mbakkk, Nyong akan senantiasa membantu mbak sama om pak bos tanpa pamrih. " ucap Nyong yang sambil bermain dengan Mici.

" Saya tinggal lagi ya Ann. Hati-hati di rumahnya. "

" Iya mass. Bawel banget ih, kapan berangkatnya. "

" Iya ini berangkat. " Hanni kembali menutup pintu rumah. Dan pergi ke dapur untuk memasak camilan untuk mereka semua.

Selesai membuat camilan. Hanni pergi menuju ruang tengah, dimana Nyong dan Mici sedang bermain di sana.

" Padahal gak perlu repot-repot loh mbak. "

" Gapapa Nyong, mbak gak repot. "

" Duh mbak-mbak, Nyong kan jadi enak. Ya gak Mici. " ujar Nyong membuat Hanni tertawa.

" Nyak enyak. "

( nak enak )

" Sambil di makan gih kuenya, Mici ni mamam ya, mamam. " ucap Ann sambil menyuapi Mici.

" Kalau mbak boleh nanya, kamu kerja di café udah lama Nyong ? "

" Dibilang lama sih lama, tapi ya gak lama-lama banget sih mbak. Waktu itu kan Nyong kerja di café karena mbak Ann. "

" Kok karena mbak ? " tanya Hanni penasaran.

" Dulu, sekitar 2 tahun yang lalu. Nyong itu harus putus sekolah mbak, jadi yaa Nyong ini cuma lulusan SMA. Nyong putus sekolah di kelas 2. Di saat Nyong lagi kesusahan secara ekonomi, mbak Ann yang bantu Nyong. " jawab Nyong sambil menemani Mici bermain.

Nyong kembali mengenang kejadian kala itu. " Bapak sama ibuknya Nyong itu cuma petani biasa mbak. Hasil tani aja belum cukup untuk biaya makan dan kehidupan kami sekeluarga. Waktu itu, Nyong bingung gimana caranya supaya bisa bantuin adek-adeknya Nyong supaya bisa tetep sekolah. Nyong keluar dari sekolah waktu itu. Di saat Nyong udah dapet kerjaan di kampung dulu, Nyong sering di palakin sama orang mbak. Orang yang jahat banget. Tapi suatu saat, Nyong ketemu sama orang baik mbak. Orang baik yang ada di depan Nyong sekarang. "

Hanni langsung menunjuk dirinya dan bertanya. " Mbak ? Kok bisa Nyong ? "

"Dulu, mbak pernah dateng ke kampungnya Nyong. Mbak bilang ada kegiatan semacam program kerja lah dari kampus mbak. Mbak bantuin Nyong selamat dari para manusia yang jahat ke Nyong. Mbak juga sering bantuin keluarga Nyong karena itu adek-adek Nyong  masih tetep bisa sekolah sampe sekarang. "

" Mbak juga yang nawarin Nyong untuk kerja di café. Mbak yang sering nemenin Nyong pulang naik kereta sama bus waktu kita kerja di café. Semoga mbak inget ya, Nyong bakal seneng kalo mbak bisa inget semuanya. Tapi nginget kenangannya yang baek-baek aja ya mbak, kalo semisal Nyong buat kenangan buruk ke mbak. Nyong mohon pengampunan ya mbak, hehe. " ucap Nyong sambil cekikikan.

Hanni menahan tangisnya. " Nyong... Berat ya pasti. "

" Berat mbak, nanti gak berat kalo udah di surga. " ucap Nyong mulai bercanda.

" Nyong jangan bercanda deh, mbak serius ini. "

" Hehe, Nyong juga serius loh mbak. "

Tak terasa malam tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa malam tiba. Nyong  kembali menggunakan transprotasi kereta ke rumahnya. Begitu pula dengan Hanan yang sudah kembali dari kampus. Hanan melihat jika Hanni sudah tertidur pulas di kamar dengan Mici di sampingnya. Hanan membersihkan dirinya di kamar mandi dan mulai menyantap makanan yang di masak Hanni untuk dirinya di meja makan.

" Udah pulang ya mas. " ucap Hanni yang melihat Hanan sedang makan di ruang tengah.

" Loh kok bangun Ann ? "

" Iya, tadi kebelet pipis sama haus. Jadi sekalian turun deh. Kok malem gini mas pulangnya ? udah jam 9 loh. "

" Iya, maaf ya. Tadi kelasnya molor sampai jam 8, banyak yang harus saya kerjain Ann. "

" Capek ya mas. habis ini langsung tidur ya, piringnya taruh aja. Nanti biar aku yang cuciin. "

" Gak, jangan Ann, kamu lanjut tidur aja gih sama Mici. Kasian kalau kamu tinggal di kamar sendiri. Atau nanti mau saya temani tidur ? "

" Gak gamau ih mas. Udah buru mas di lanjutin makannya, sini aku temenin. "

Hanan pun tersenyum. " Iya sayang, makasih ya. "

" Hust, stop. Jangan gombal. "

" Gak gombal itu Ann, namanya bentuk ungkapan sayang saya ke kamu. "

" Iya ih iya, udah buru makannya. Ntar Mici ke bangun. " ucap Hanni salting membuat Hanan tertawa gemas.


BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang