CHAPTER 22 : JAGA MICI SEMINGGU (V)

13 2 0
                                    


Seminggu sudah Mici berada di rumah. Malam itu Satya dan Mawar datang untuk menjemput Mici. Tak ada per bincangan penting malam itu. Satya yang harus segera balik karena kerjaannya yang menumpuk segera menggendong Mici yang sedang tertidur di kamar. Sementara Mawar memberikan sebuah hadiah untuk Hanni dan Hanan sebagai tanda terimakasihnya.

" Makasih loh Han, Ann, udah mau kita repotin jagain Mici. "

" Gak papa lah mbak, orang Micinya juga seneng disini. "

" Mici gak bandel kan ? " timbrung Satya tepat setelah membawa turun Mici dari kamar.

" Gak kok bang, aman. "

Mendengar itu, Hanan pun menggerutu kesal. " Aman gimana, setiap hari rambut gue di jambakin terus. Kalau lagi tidur bareng ditendang mulu. "

Mereka pun tertawa mendengar Hanan yang sedang menggerutu kesal.

" Sama aja kayak mamanya ternyata. "

" Hih apasih mas. Udah yuk, Ann kita pamit pulang dulu ya. Harus balik Jakarta sekarang. "

" Gak duduk dulu mbak ? "

" Lain kali aja deh Ann, abang banyak kerjaan soalnya. Lagian ini si Mici kasian udah nunggu kan pasti dari tadi sampe ketiduran. "

" Yaudah deh bang, mbak. Makasih ya hadiahnya. Ohya, ini tadi Ann buat kukis bareng Mici, dimakan ya nanti di jalan. "

" Wah makasih loh Ann, jadi repot kan. "

" Gak kok mbak." Jawab Hanni sambil tersenyum.

Setelah dilihatnya mobil yang mereka tumpangi sudah mulai menjauh, Hanni dan Hanan pun kembali masuk ke dalam rumah. Suasana menjadi sepi (lagi) karena Mici yang biasanya ramai sambil mengajak mereka bermain kini sudah kembali pulang ke rumahnya.

Malam itu, tepat setelah Hanni mengganti pakaiannya setelah mandi. Sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal mengirim pesan aneh kepadanya.

Tak kunjung mendapat balasan,  Hanni pun menunggu sambil merebahkan tubuhnya ke kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak kunjung mendapat balasan, Hanni pun menunggu sambil merebahkan tubuhnya ke kasur. Karena tak bisa segera masuk ke dalam alam mimpinya, Hanni mengambil ponsel yang sebelumnya ia letakan di samping bantalnya dan mulai mengirimkan sebuah pesan kepada Hanan yang berada di kamar sebelah.

 Karena tak bisa segera masuk ke dalam alam mimpinya, Hanni mengambil ponsel yang sebelumnya ia letakan di samping bantalnya dan mulai mengirimkan sebuah pesan kepada Hanan yang berada di kamar sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanan yang mendapat pesan dari Hanni segera memakai kembali kaos yang sempat ia lepas karena hendak tidur tadi. Hanan segera merebahkan dirinya di samping Hanni dengan guling sebagai pemisah diantara mereka. Hanan pun memposiskan tidurnya menyamping menghadap Hanni.

" Jadi, kamu kangen atau mau denger cerita doang ini. " goda Hanan.

" Cuma mau denger doang sih. Kan udah lama gak denger, terakhir kan sebelum ada Mici. "

Hanan terkekeh gemas. " Yaudah deh iya, mau denger cerita tentang dia jatuh dari pohon atau..." Hanan sengaja menjeda kalimatnya supaya Hanni penasaran.

" Atau apaan mas ? " tanya Hanni penasaran.

" ... Atau denger cerita kue gosong. " jawab Hanan sambil sedikit cekikan.

Merasa ada cerita yang baru, Hanni pun memilih untuk mendengarkan cerita kue gosong.

" Kue gosong deh mas, kayaknya lebih seru. "

" Jadi, dulu mamanya mas. Panggil aja ima. Ima itu seneng banget masak apalagi masak kue. Semua jenis kue pasti dia masak. Suatu saat anak cewek itu tuh ngelihat ima yang lagi masak kukis. Nah mulai tuh dia ngebantu bantu ima, walau awalnya ngerusuh sih. Tapi, anak cewek tadi berhasil Ann di percobaan pertama. Dia seneng banget, walaupun dia tahu kalau kerjaannya itu dibantuin sama ima. "

Walau sambil menahan nahan kantuknya, Hanni masih berusaha menjaga kesadarannya supaya bisa mendengarkan cerita Hanan hingga selesai.

" Beberapa hari kemudian, dia coba tuh buat kukis yang dia praktekin sama ima di rumah. Karena keasikan main, dia lupa kalau lagi manggang kue di oven. Alhasil seperti yang bisa kamu tebak, kuenya gosong Ann. Untungnya ada bibi yang sigap waktu nyium bau gosong dari dapur.

Lagi-lagi Hanni menyakan hal yang tidak terlalu penting untuk ia tanyakan. " Ya Tuhan, terus itu keadaan kuenya gimana mas. Bibinya selamet. Main sama siapa dia mas ? "

" Bibinya sih gak kenapa-napa, cuma ya kukisnya jadi gosong. Alhasil si anak cewek tadi cuma bisa nahan nangis. Sambil dikit-dikit nyemilin kukis yang bagiannya masih bisa di makan. Terus, dia lagi main sama saya, hehe. " Hanan sedikit mengeluarkan tawanya setelah menyebutkan kalimat terakhir.

Mendengar itu, Hanni langsung memposisikan tubuhnya menghadap Hanan dan akhirnya mereka pun tertawa bersamaan mendengar nasib yang dialami oleh anak cewek itu.

" Astaga, kasian banget. "

" Iya. Tapi kamu tau Ann. Saya salut sama anak cewek itu. Kamu tau kenapa ? "

" Karena dia tetep makanin bagian kukis yang masih bisa di makan itu ? atau karena dia gak nangis meskipun gagal ? "

" Ya itu bener, jawaban kamu gak salah. Setelah kejadian dia nge gosongin kukis buatan dia. Si anak cewek tadi gak menyerah Ann, dia minta diajarin ima gimana caranya buat bakery yang enak. Gimana caranya masak makanan buat di rumah. Anak cewek ini gak pantang menyerah. Dia belajar masak secara otodidak, saya sama kakaknya aja sering dibuatin bekel loh Ann. "

Hanni pun terkagum. " Hebat ya mas, pasti mama sama papanya bangga. "

Mendengar itu, Hanan tersenyum sendu. " Iya Ann, orang tua mereka bangga. Saya juga bangga sama dia. "

" Udah, sekarang kamu tidur gih. Besok katanya mau ke perpustakaan kan. "

Hanni mulai memejamkan matanya. " Iya oke, night mas. "

" Night Ann. "

" Kamu mau saya masukan Rumah Sakit Jiwa seperti Martha! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kamu mau saya masukan Rumah Sakit Jiwa seperti Martha! "

" SILAHKAN!!! Saya akan kabur sampai kamu tidak bisa menemukan saya! Hahaha. "

" Atau kamu mau masuk penjara. Setelah masuk rumah sakit jiwa, kamu akan mendekam di penjara selamanya. Kejahatan-kejahatan kamu selama ini akan saya beberkan ke polisi. "

" Silahkan. Saya sudah tidak peduli. "

" Kalau begitu, kasih tau saya dimana keberadaan dua anak kamu. Kala dan Kale.

" Apa imbalannya jika saya kasih. "

" 200 juta. Kalau kamu mau member tahu saya dimana lokasi Kala dan Kale saat ini, saya akan kasih 200 juta per anak. "

" Deal. Kasih saya waktu 1 minggu. Saya kasih akan kasih mereka ke kamu. "

BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang