CHAPTER 21 : JAGA MICI SEMINGGU (IV)

5 2 0
                                    


Sudah dua hari semenjak Hans menginap di rumah kakaknya itu. Hans yang merasa bosan karena berada di kamar mencoba untuk keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur. Dilihatnya Mici yang sedang menonton kartun di ruang tengah dengan Hanni yang sedang menemani ponakannya tersebut.

" Mas Hanan udah berangkat kerja Han ? " tanya Hans setelah mengambil minum dari dapur.

" Iya, udah berangkat barusan. Kamu mau sarapan dulu Hans, udah aku siapin di dapur. "

" Ntaran aja. " Hans mulai duduk di sebelah Mici yang tengah asik menonton kartun.

" Hans, kalo boleh nanya." Hanni menjeda sebentar kalimatnya. " Mm, gajadi deh. "

" Tanya aja, pasti gue jawab. "

" Kalo aku perhatiin, kamu itu udah kayak orang yang kenal sama aku. Aku boleh tanya, kok bisa ? Mas Han ada kasih tau ke kamu tentang aku ? "

Hans terkekeh pelan mendengar pertanyaan Hanni. " Waktu itu, kita gak sengaja tabrakan di stasiun. Trus hp gue sama hp lo ketuker, kita ketemuan di S café. Trus udah deh. Jadi gitu crita, gue kenal ama lo. Tapi gue gatau, kalo ternyata mas Hanan juga kenal ama lo. Sekarang kalian udah jadi calon suami istri malahan. "

" S Café ? Berarti, lo juga kenal sama yang namanya Nyong. ? "

" Yeah S Cafe. Nyong cowoknya si Kay Kay itu ? "

" Bukan, tapi iya. Tapi bukan. Eh, lo kenal Kay juga ? " tanya Hanni sedikit terkejut.

" Sekedar kenal, tapi gak deket. "

" Ternyata dunia sesempit ini ya. "

" Yeah, ada lagi yang mau lo denger ? "

" Boleh ? "

" No problem, dengan senang hati. "

" Cimii, besok klo udah gede jadi seketaris aja okay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Cimii, besok klo udah gede jadi seketaris aja okay. Temenin uncle Hans desain rumah yeah. Hiihh gumusssin. " Karena merasa gemas, Hans yang sedang bermain dengan Mici pun sedikit mencubit gemas pipi gembul Mici.

" Jangan sembarang di cubit-cubit, anak orang itu. " sindir Hanan yang sedang bekerja dengan laptop di depannya dan melirik sekilas ke arah Hans yang tengah berkumpul di ruang tengah dengan Hanan dan Mici.

" Mang napa sih mas. "

" Kok jadi seketaris sih Hans. Harusnya arsitek juga dong, katanya kamu mau jadi arsitek. " timbrung Hanni yang baru saja kembali setelah mengupas buah dari dapur.

" Biar bisa nemenin gue lah, makanya jadi seketaris aristek. "

" Emangnya ada ya mas ? " tanya Hanni yang tak tahu.

" Ya gak ada lah Ann. Kalau pedo ya pedo aja kali Hans. "

" Hustt mas bahasanya, depan Mici itu. " tegur Hanni sambil menyuapi Hanan buah. Sementara sang pria hanya cengengesan di depan wanitanya. " Ehehe, maaf sayang. "

BIG SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang