Pukul 1 siang singto bangun dari tidurnya, ia duduk sebentar di ranjang sembari terus menguap karna masih merasakan ngantuk, setelah nyawanya terkumpul, singto langsung beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi dan berpakaian lengkap, singto keluar dari kamarnya berjalan menuju dapur untuk makan siang.
Singto memang tak mempunyai kegiatan lain, dia seorang pengangguran dan setiap harinya hanya berdiam diri di rumah, jika dia bosan di rumah singto akan pergi main ke tempat temannya atau membeli para jalang di club untuk di jadikan mainan satu malamnya.
Di meja makan, singto bertemu dengan papanya yang tengah makan siang, dia memang hanya mempunyai papa, sedangkan mamanya sudah lama meninggal dunia.
"Dimana mobil mu?" Tanya tuan richard, saat melihat kedatangan anaknya.
"Di ambil tay" ucap singto sembari duduk di sebuah kursi hadapan papanya.
Singto mengambil makanan yang sudah tersedia di atas meja dan memulai makan siangnya.
"Apa kamu balapan lagi!?" Tanya tuan richard kesal.
"Hmm, aku kalah taruhan lagi" ucap singto seakan ia tak takut dengan papanya sendiri.
"Sampai kapan kamu ingin seperti ini, sing!! Usia mu sudah 29 tahun, berhenti bermain-main!! Lihat namtarn, dia adik mu tapi dia benar-benar mandiri tak seperti kamu!!" Ucap tuan richard kesal.
"Aku dan namtarn berbeda, pa! Jangan samakan kami. Lagi pula tanpa aku bekerja, papa sudah kaya" ucap singto.
"Tapi siapa yang akan mengambil alih perusahaan papa nanti jika kamu tak belajar bekerja dari sekarang?" Ucap tuan richard.
"Ayolah, papa mempunyai dua anak, jika aku tak mau, suruh namtarn saja. Bukankah dia anak papa yang paling mandiri?" Ucap singto.
"Tapi namtarn wanita, lagi pula dia sudah mempunyai usaha sendiri"
"Ckk! Aku benar-benar malas!" Ucap singto.
"Papa akan menjodohkan mu dengan salah satu anak rekan bisnis papa" ucap tuan richard.
"Tidak! Aku tak ingin menikah, aku bahkan tak percaya apa itu cinta, aku tak ingin berkomitmen dengan siapapun, aku ingin seperti ini, tanpa aku menikah, aku sudah mendapatkan semuanya, uang bisa membeli semua kebahagiaan dan membeli banyak wanita untuk ku tiduri di ranjang!!" Ucap singto.
Tuan richard meremas tangannya mendengar itu, singto benar-benar keras kepala.
Ponsel singto berdering, ia melihat panggilan masuk dari tay, kemudian ia mengangkat panggilan tersebut.
"Hmm?"
"....."
"Baiklah" ucap singto kemudian ia mematikan panggilannya.
Singto beranjak dari duduknya dan memilih untuk pergi dari sana.
Beberapa menit di perjalanan akhirnya singto tiba di tempat tujuan, sebuah kafe yang sangat mewah dengan ramai pengunjung. Singto berjalan masuk ke dalam sana mencari keberadaan teman-temannya.
"Kenapa harus bertemu di sini!" Keluh singto sembari duduk di samping off.
"Bukankah ini kafe adik mu? Kita bisa minum gratis di sini" ucap tay sambil terkekeh kecil.
"Aku memperhatikan kalian! Jangan membuat keributan di kafe ku!!" Ancam namtarn tajam.
"Siap, cantik" ucap tay sembari mengedipkan satu matanya.
Tak lama seorang waiters datang dengan membawa nampan berisi minuman pesanan off dan tay tadi, namun saat krist menyimpan gelas kopi di atas meja, ia tanpa sengaja menumpahkan kopi itu sehingga mengenai baju singto.
"Apa kamu tak bisa bekerja dengan benar!!" Ucap singto marah.
"M-maaf, phi" ucap krist.
*Plak... Satu tamparan mendarat di pipi krist dari singto, sehingga membuat banyak pelanggan menatap ke arah mereka.
"Namtarn!!" Teriak singto, membuat namtarn langsung berjalan menghampiri singto.
"Jangan berteriak, phi!! Ada apa!!" Ucap namtarn kesal.
"Lihat pegawai bodoh mu itu! Dia menumpahkan minuman di baju ku!!" Ucap singto mengadu pada namtarn.
Namtarn menatap ke arah krist yang terdiam sembari memegang pipinya.
"M-maaf, aku benar-benar tak sengaja" ucap krist.
"Apa kamu baik-baik saja, krist?" Ucap namtarn khawatir sembari memegang pipi krist yang memerah akibat di tampar singto.
"Ya, aku baik-baik saja. Aku pantas mendapatkan ini" ucap krist.
"Phi sing benar-benar keterlaluan, kenapa harus menamparnya!?" Ucap namtarn marah.
"Dia tak becus bekerja!!" Ucap singto.
Tay dan off hanya diam memperhatikan mereka semua, hey.. singto memang mengerikan jika sedang marah, ini bukan kali pertama singto menampar seseorang, saat di club, jika ada yang tanpa sengaja menyenggol dirinya pasti singto akan mengamuk, itu sebabnya mereka tak heran lagi dengan singto yang mengamuk pada krist sekarang.
"Pecat dia!!" Ucap singto sembari menunjuk ke arah krist.
"T-tidak bisa, phi! Lagi pula krist melakukannya tanpa sengaja" ucap namtarn.
"Phi sing, aku benar-benar minta maaf" ucap krist.
"Krist, abaikan phi sing. Sebaiknya kamu ke belakang sekarang" ucap namtarn lembut.
Krist pamit dan berjalan ke belakang membuat singto semakin bertambah kesal sekarang.
"Pecat dia, nam!!" Ucap singto kesal.
"Sudahlah, phi. Aku tak akan memecat krist, di ruangan ku ada baju ganti, ayo ke ruangan ku untuk mengganti baju phi" ucap namtarn, kemudian ia langsung pergi dari sana meninggalkan singto dalam keadaan marah.
"Kamu tak akan bisa membuat krist di pecat, apa kamu tak menyadari itu? Adik mu menyukai krist" ucap off.
"Ups... Jika krist dan namtarn menikah, dia akan menjadi adik ipar mu, sing" ucap tay sambil tertawa terbahak-bahak.
"Aku tak akan membiarkan itu terjadi!!! Aku membenci krist!! Dia tak boleh menikah dengan namtarn!!" Ucap singto dengan emosi yang menggebu.
"Jika mereka saling mencintai kamu bisa berbuat apa?" Ucap off.
"Lihat apa yang akan ku lakukan nanti!!" Ucap singto.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Annoying ✓
FanfictionKrist pikir hidupnya semakin berantakan saat ia bertemu dengan seorang pemuda pembuat onar, setiap kali krist bertemu singto, dia selalu terkena masalah. namun apa yang bisa krist lakukan untuk menghentikan pria itu? apa lagi dia seorang pria kaya r...