Part 9

605 74 56
                                    

Keesokan paginya, singto berangkat bekerja dengan menggunakan mobil mewahnya.

Saat tiba di tempat parkir, ia bertemu dengan krist yang kebetulan juga tengah memarkirkan motornya.

"Pagi phi sing" ucap krist, saat melihat singto keluar dari mobilnya.

Singto hanya diam tak menjawab dan memilih untuk melangkahkan kakinya pergi meninggalkan krist.

Krist langsung berlari mengejar singto, ia memegang tangan singto agar singto berhenti melangkah.

"Krist, bukankah sudah ku katakan aku ingin putus?" Ucap singto.

"T-tapi apa salah ku, phi. Aku sangat mencintai phi sing" ucap krist.

"Jangan ucapkan itu di sini!! Orang-orang akan mendengar nanti!" Ucap singto marah.

"M-maafkan aku" lirih krist.

Singto langsung pergi dari sana dan lagi krist mengejar singto, dia hendak memegang tangan singto namun singto langsung menepis tangan krist.

"Kamu benar-benar bodoh! Apa yang harus ku lakukan agar kamu mau putus dengan ku!!" Ucap singto kesal.

"Phi tak perlu melakukan apapun, sampai kapan pun aku tak akan menganggap jika kita putus!" Ucap krist.

Krist memegang tangan singto namun singto langsung melepas pegangan tangan krist.

"Baiklah, tetap di perjanjian awal. Jangan pernah sentuh aku, apa lagi memegang tangan ku!" Ucap singto.

"B-baiklah" ucap krist sedih.

Singto melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kafe dengan di susul oleh krist dari belakang.

"Lihat apa yang akan ku lakukan nanti!" Gumam singto sembari terus melangkah semakin jauh meninggalkan krist.



***
"Phi sing, apa mau ku antar?" Ucap krist, saat ini jam kerja memang sudah berakhir.

"Apa kamu tak melihat mobil mewah ku terpakir di samping motor buruk mu tadi!!" Ucap singto tajam.

"B-baiklah... Hati-hati saat menyetir, jika sudah tiba kabari aku" ucap krist.

Singto hanya diam tak menjawab, ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan krist.

Hari yang sesungguhnya baru akan di mulai, singto masuk ke mobilnya dan menjalankan mobilnya pergi dari area kafe, bukan untuk pulang ke rumah, melainkan pergi ke club malam menemui teman-temannya.

"Tak biasanya kamu ke sini" ucap off saat melihat kedatangan singto.

"Papa sudah mengembalikan dompet dan kunci mobil ku, aku tak perlu berhemat lagi mulai sekarang, pesankan dua jalang untuk ku" ucap singto.

Off menepuk tangannya, kemudian beberapa jalang mulai berjalan menghampiri mereka.

Singto menarik dua jalang pilihannya dan jalang itu duduk di samping kiri dan kanan singto.

"Off, foto aku lalu kirimkan foto itu kepada krist" ucap singto.

"Kenapa?" Ucap off bingung.

"Tak perlu banyak bertanya!" Ucap singto.

"Cium aku cantik" ucap singto kepada dua jalangnya.

Kedua jalang tersebut mencium pipi singto kemudian off mengambil foto tersebut dan mengirimkannya pada krist.

"Apa kamu tak takut dia marah?" Ucap off.

"Bagus jika dia marah" ucap singto.

"Huh?"

Mr. Annoying ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang