Kini krist dan singto sama-sama sibuk, krist bekerja di kafe dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam sedangkan singto bekerja di perusahaan papanya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Walau begitu entah kenapa singto merasa menjadi orang yang paling lelah saat berada di rumah. Wajar saja, mengurus sebuah perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah, walau singto bekerja di dalam ruangan ber-AC dan hanya duduk seharian tapi dia merasa sangat lelah karna bekerja mengandalkan pikirannya.
Jika pekerjaannya belum selesai singto akan membawa pulang pekerjaannya dan kembali mengerjakan pekerjaannya di rumah.
Keuangan mereka sangat baik beberapa bulan ini, gaji singto sangat membantu krist, hey.. wajar saja, gaji singto bahkan 5 kali lipat lebih besar di banding krist. Dengan gaji sebesar itu singto tentunya mengorbankan banyak hal.
Dia jarang memperhatikan axel dan krist, saat krist pulang bekerja singto sudah tidur lebih dulu karna lelah dan harus mempersiapkan tubuhnya untuk bekerja besok.
Seperti saat ini, krist baru saja pulang bekerja, ia masuk ke kamar dan tak melihat keberadaan axel di box bayinya.
Axel memang masih tidur bersama mereka itu sebabnya krist mencari axel, krist melihat ke meja kerja singto, singto terlelap tidur di sana dengan laptop yang masih menyala.
Krist berjalan menghampiri singto, ia menutup laptop singto dan menggendong sang suami membawanya ke ranjang, krist menaikan selimut sebatas dada singto kemudian mengecup kening singto singkat.
Setelah memastikan sang suami tidur dengan nyaman, kini krist berjalan menuju kamar jenny untuk mengambil axel.
Krist mengetuk pintu kamar lebih dulu, tak lama kemudian jenny membukakan pintu kamar untuknya.
"Kenapa axel tidur di sini?" Tanya krist.
"Tuan singto masih bekerja tadi, tuan. Jadi tuan singto melarang aku membawa axel ke kamar, takut axel mengganggu" ucap jenny.
Krist mengangguk paham, ia berjalan masuk ke kamar jenny dan menggendong axel.
"Terima kasih sudah menjaga axel dengan baik" ucap krist kemudian ia membawa axel kembali ke kamar mereka.
Krist meletakan axel dengan hati-hati di dalam box tidurnya, ia mengecup kening axel singkat dan tersenyum.
Krist hanya tak menyangka jika axel sudah berusia 1tahun 7bulan sekarang? Dia tumbuh menjadi anak yang aktif dan sangat jarang sakit. Krist bersyukur untuk itu.
Setelah memastikan axel tidur dengan nyaman, krist pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah mandi, krist berjalan menuju ranjang, dia tak menggunakan pakaiannya sekarang. Krist mengusap lembut pipi singto membuat singto terganggu dan terbangun dari tidurnya.
"Krist..." Gumam singto.
"Phi sing..." Ucap krist sembari mendekatkan wajahnya.
Singto memalingkan wajahnya sehingga bibir krist tak jadi mendarat di bibir singto.
"Aku lelah, krist! Aku bahkan baru tidur, kenapa kamu tega membangunkan ku!" Ucap singto sambil cemberut.
"Aku merasa menginginkan phi sekarang" ucap krist.
"Bukankah minggu lalu kita sudah melakukannya!?" Ucap singto.
"Itu minggu lalu phi, minggu ini belum" ucap krist.
"Besok saja, aku sangat lelah sekarang. Besok aku harus bangun pagi karna ada meeting penting, aku harus menyegarkan pikiran ku agar bisa memenangkan tender proyek yang sedang aku rebutkan dengan perusahaan X" ucap singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Annoying ✓
FanfictionKrist pikir hidupnya semakin berantakan saat ia bertemu dengan seorang pemuda pembuat onar, setiap kali krist bertemu singto, dia selalu terkena masalah. namun apa yang bisa krist lakukan untuk menghentikan pria itu? apa lagi dia seorang pria kaya r...