Part 3

615 72 30
                                    

Hari-hari berlalu, singto masih dengan sikap buruknya yang hanya bermalas-malasan di rumah dan jika malam tiba ia akan pergi ke club untuk bersenang-senang.

Selain hobi balapan, singto juga hobi bermain wanita, hampir setiap malam ia berganti-ganti wanita.

"Apa yang akan kita lakukan malam ini?" Tanya off, pada teman-temannya, karna saat ini mereka memang sedang berada di club malam.

"Balapan?" Ucap tay.

"Tidak, aku tak ingin kehilangan mobil baru ku, itu bahkan baru di beli satu minggu yang lalu" ucap singto.

"Lalu apa?" Ucap off.

"Apa ada barang bagus malam ini?" Tanya singto sembari menatap para jalang di club.

"Tak ada yang baru, semua sudah pernah kita pakai" ucap off.

Singto melihat jam yang ternyata sudah jam 12 malam.

"Ckk, Aku pulang saja" ucap singto.

"Ini masih terlalu awal, sing" ucap off.

"Tak ada yang menarik yang bisa kita lakukan, lebih baik aku tidur" ucap singto sembari berjalan pergi meninggalkan teman-temannya.

Singto tiba di rumah dan berjalan sedikit sempoyongan karna ia mabuk, saat di ruang tamu singto di kejutkan oleh keberadaan papanya yang menatap dirinya tajam.

"Kenapa kamu tak datang ke restoran malam ini!!! Kamu mempermalukan papa, sing!!" Ucap tuan richard marah.

Tuan richard memang mengatur kencan buta untuk singto dan menyuruh agar singto datang ke sebuah restoran bertemu dengan wanita yang di jodohkan dengannya namun singto malah pergi ke club bertemu teman-temannya.

"Pa, aku tak ingin menikah! Berhenti menjodohkan ku dengan wanita mana pun!!" Ucap singto.

"Semakin hari kamu semakin keterlaluan!!" Ucap tuan richard.

"Sudahlah, aku ngantuk sekarang" ucap singto sembari beranjak pergi dari ruang tamu.

Tuan richard mengejar singto dan menampar pipi singto, membuat singto terkejut karna ini kali pertama papanya memukul dirinya.

"P-pa!!" Ucap singto, sembari memegang pipinya yang terasa perih.

"Serahkan dompet dan kunci mobil mu" ucap tuan richard.

"Kenapa?" Ucap singto.

"Papa akan menyita dompet dan mobil mu mulai malam ini" ucap tuan richard sembari menggeledah pakaian singto mencari dompet dan kunci mobilnya.

Singto mencoba merebut dompetnya dari tangan papanya namun papanya langsung pergi dari sana meninggalkan dirinya.

"Pa!!" Ucap singto sembari mengejar papanya.

"Papa akan menyerahkan ini semua jika kamu sudah berubah!" Ucap tuan richard.

"Papa benar-benar keterlaluan!!" Bentak singto.

Singto memang selalu di manja sejak kecil, sehingga membuat singto tak mempunyai sopan santun bahkan tak takut pada papanya.

"Phi sing!! Jangan membentak papa!!" Ucap namtarn yang keluar dari kamarnya karna mendengar keributan.

"Namtarn, beri phi mu pekerjaan, jika dia tak mau mengambil alih perusahaan papa, mungkin dia mau bekerja sebagai waiters di kafe mu" ucap tuan richard kemudian ia masuk ke kamarnya meninggalkan namtarn dan singto.

"Namtarn, papa mengambil dompet dan kunci mobil ku!" Rengek singto.

"Phi memang pantas mendapatkan itu" ucap namtarn sembari beranjak pergi, singto mengejar namtarn yang berlalu pergi kemudian ia menahan tangannya.

"Tolong bujuk papa agar mengembalikan barang ku, aku tak bisa hidup tanpa mobil dan dompet ku" Ucap singto.

"Phi terlalu di manja oleh papa, benar kata papa jika phi tak mau mengambil alih perusahaan mungkin phi mau bekerja sebagai waiters di kafe ku, mulai besok phi harus masuk bekerja" ucap namtarn tajam.

"Tidak!! Aku tak ingin bekerja apa lagi di kafe mu!!" Ucap singto.

"Baiklah, aku tak akan membantu phi membujuk papa agar mengembalikan dompet dan mobil phi" ucap namtarn kemudian ia langsung masuk ke kamarnya meninggalkan singto sendiri.

Singto meremas rambutnya dan berteriak meluapkan emosinya setelah itu baru dia berjalan menuju kamarnya sendiri.
.
.
.
.
Satu minggu berlalu, singto tetap pada pendiriannya yang tak ingin bekerja di kafe namtarn dan selama satu minggu ini dompet dan mobil singto di sita oleh papanya

Singto hanya berdiam diri di rumah selama satu minggu ini karna ia juga di larang keluar rumah oleh papanya, papanya bahkan memperkerjakan dua bodyguard untuk menjaga pintu gerbang agar singto tak dapat melarikan diri.

Singto duduk termenung di kamarnya sembari memikirkan semuanya. Tiba-tiba singto mengingat krist dan namtarn. Apa benar namtarn menyukai krist? Jika itu benar terjadi krist bisa saja menikah dengan namtarn dan berakhir krist menjadi adik iparnya.

Tidak, singto harus mencegah itu terjadi, dia sangat membenci krist, apa yang harus di lakukannya sekarang?

***
Malam telah tiba, singto keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan untuk makan malam, di sana sudah ada namtarn dan papanya yang tengah makan malam bersama.

"Tak biasanya phi makan malam di jam segini" ucap namtarn heran saat melihat kedatangan singto

"Aku hanya lapar" ucap singto sembari duduk di samping namtarn.

"Hmm, namtarn. Aku mau bekerja di kafe mu" ucap singto, membuat namtarn tersedak makanan mendengarnya, apa benar yang berada di sampingnya sekarang adalah phinya?

"Benarkah!! Besok phi boleh langsung bekerja" ucap namtarn senang.

"Bagus, papa akan melihat pekerjaan mu beberapa hari ini baru papa akan mengembalikan mobil dan dompet mu" ucap tuan richard.

"Jika aku tak mempunyai mobil bagaimana aku berangkat bekerja, pa?" Ucap singto.

"Berangkat bersama namtarn" ucap tuan richard.

Singto mendengus kesal mendengarnya, kemudian ia memulai makan malamnya.


















Tbc.

Mr. Annoying ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang