Part 17

608 70 60
                                    

Sudah satu minggu krist berada di rumah neneknya dan hari ini krist mengemasi pakaiannya karna ia ingin pulang ke rumahnya lagi.

"Apa kamu sudah mempunyai calon istri, krist?" Tanya nenek krist yang saat ini memang sedang menemani krist.

"Belum, nek" ucap krist.

Singto tak bisa di anggap sebagai calon istri, itu sebabnya krist mengatakan belum pada neneknya.

"Segeralah menikah agar ada seseorang yang bisa menemani mu" ucap neneknya.

"Aku masih terlalu muda untuk menikah, bukankah aku punya nenek yang masih setia menemani ku? Orang tua ku bahkan sudah meninggalkan ku" ucap krist.

"Nenek tak selamanya bisa menemani mu, hati-hati bekerja nanti" ucap nenek krist.

"Siap!? Nenek harus sehat-sehat di sini, apa yakin tak ingin ikut aku ke rumah ku?" Tanya krist.

"Tidak, nenek lebih suka di sini" ucap neneknya.

"Baiklah, aku pulang dulu nek" ucap krist sembari mencium punggung tangan neneknya.

Krist sudah memesan tiket bus untuk pulang ke kotanya dan dia pergi ke terminal bus dengan di antar oleh apple sekarang.

"Jika sudah tiba kabari aku" ucap apple.

"Pasti" ucap krist, setelah berpamitan dengan apple, krist masuk ke dalam bus.

Selama satu minggu ini dia tak berkomunikasi dengan singto, krist merasa ia sangat merindukan singto sekarang.

***
Beberapa jam perjalanan di dalam bus akhirnya krist tiba di terminal, ia memesan taxi untuk pulang ke rumahnya.

Tanpa merasa lelah sedikit pun, setelah menyimpan tasnya, krist mengeluarkan motornya dan menjalankan motornya pergi ke kafe, bukan untuk bekerja, melainkan bertemu sang kekasih.

Krist duduk di sebuah sofa dan memperhatikan singto yang tengah melayani pelanggan.

Krist duduk di sebuah sofa dan memperhatikan singto yang tengah melayani pelanggan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya singto belum menyadari kedatangan dirinya.

"Permisi, aku ingin pesan sesuatu" ucap krist, membuat singto menoleh ke arah krist.

Singto memasang wajah cemberut saat melihat krist dan memilih untuk pergi dari sana, namun krist dengan sigap menahan tangan singto dan membawa singto duduk.

"Aku merindukan phi sing" ucap krist sembari memeluk singto.

"Cih, aku tak merindukan mu!" Ucap singto berusaha untuk melepas pelukan krist.

"Aku sudah tahu itu, bukankah aku yang merindukan phi? Jangan lepas pelukan ku, phi!!" Ucap krist.

"Aku membenci mu, krist!! Jangan peluk aku di tengah keramaian seperti ini!! Ingat kita masih merahasiakan hubungan kita dan kamu sudah berjanji itu!!" Ucap singto.

Mr. Annoying ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang