Dua jam tidur, kini singto bangun dari tidurnya, ia melihat lengan krist melingkar di perutnya.
Singto meringis kecil saat dia bergerak, lubangnya terasa sangat perih, mungkin karna di genjot dengan kasar oleh krist tadi. Krist yang merasakan pergerakan singto langsung terbangun dari tidurnya. Ia menatap singto yang mencoba untuk duduk.
"Apa phi membutuhkan sesuatu?" Tanya krist dengan suara serak khas bangun tidur.
"Aku hanya ingin duduk" ucap singto.
Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 3 sore, mereka belum makan siang.
"Phi ingin makan apa?" Tanya krist.
"Apa saja" ucap singto sambil cemberut.
"Apa phi ingin ke kamar mandi?" Tanya krist.
"Tidak! Jangan berpura-pura baik kamu, apa kamu lupa dengan apa yang kamu lakukan tadi!!" Ucap singto kesal.
"Aku tak sedang berpura-pura baik sekarang dan tadi apa yang ku lakukan? Aku bercinta dengan suami ku, apa itu salah?" Ucap krist.
"Itu memang tak salah, tapi cara mu yang salah!! Kamu memperkosa ku, krist!!" Ucap singto kesal.
"Jika seseorang di perkosa dia akan berteriak meminta tolong dan mencoba untuk melarikan diri, bukan malah mendesah dan mengetatkan lubangnya agar genjotan ku semakin kasar" ucap krist.
Wajah singto memerah mendengar itu, bagaimana bisa krist dengan terang-terangan mengatakan itu!?
"K-kamu benar-benar keterlaluan! Apa kamu tak memikirkan baby" gumam singto sembari mengusap perutnya.
"Ayah tahu baby baik-baik saja di sini" ucap krist sembari mengusap perut singto.
"Mau berkencan dengan ku?" Tanya krist sambil tersenyum menatap singto.
"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan tak akan membiarkan ku pergi dari rumah hari ini!" Ucap singto.
"Jika bersama ku tentu saja boleh, suami ku sayang" ucap krist sambil memegang tangan singto.
"Lain kali saja, aku benar-benar tak kuat jika harus berjalan" ucap singto.
"Baiklah, aku akan mengambilkan phi makan siang dan membawanya ke sini" ucap krist sembari beranjak dari duduknya.
Krist memungut pakaiannya yang tergeletak di lantai dan memakainya setelah itu dia berjalan keluar dari kamar.
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit, krist datang kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan.
Singto keluar dari kamar mandi dengan berjalan tertatih, lubangnya terasa sangat hancur sekarang. Krist benar-benar kasar tadi dan bodohnya singto tak bisa marah walau krist sedikit keterlaluan.
Lagi pula dia juga menikmatinya dan singto menyadari kesalahannya, itu sebabnya singto tak marah sedikit pun.
Karna singto berjalan sangat lambat, bahkan lebih lambat dari siput, krist berjalan menghampiri singto dan menggendong singto membawanya ke ranjang.
"Maafkan aku, apa lubang phi sangat sakit?" Tanya krist khawatir.
"Hmm, tak perlu minta maaf. Aku juga salah" ucap singto sembari membuka mulutnya menerima suapan dari krist.
"Mana milik mu?" Tanya singto, saat melihat krist hanya memegang satu piring makanan.
"Kita makan satu piring berdua, bukankah itu akan tampak sangat romantis?" Ucap krist sambil terkekeh kecil.
"Ya" ucap singto sambil tersenyum malu.
Krist menyuapi singto setelah itu baru giliran singto menyuapi krist, mereka makan satu piring berdua hingga makanan itu habis, setelah itu minum dengan gelas yang sama juga.
***
Seharian ini keduanya hanya menghabiskan waktu di dalam kamar, menonton televisi dan bercanda tawa bersama."Mulai besok aku sudah harus masuk bekerja" ucap krist.
"Kenapa cepat sekali?" Tanya singto.
"Aku harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita, phi. Apa lagi sebentar lagi baby lahir, keperluan kita juga akan semakin banyak" ucap krist.
"Aku juga akan bekerja" ucap singto.
"Jangan, aku tak mau phi kelelahan" ucap krist.
"Aku juga tak mau kamu lelah karna harus bekerja sendiri" ucap singto.
"Itu sudah menjadi tanggung jawab ku, aku tak lelah, phi tenang saja" ucap krist sambil tersenyum, ia juga mencubit kecil hidung singto.
"Tapi aku tak mau berjauhan dari mu" ucap singto manja.
"Phi bisa berkunjung ke kafe jika merindukan ku" ucap krist.
"Baiklah" ucap singto sembari mengeratkan pelukannya di tubuh krist.
Krist mengusap rambut singto dengan lembut, saat ini krist dan singto memang tengah menonton televisi, krist bersandar di kepala ranjang sedangkan singto memeluk erat tubuh sang suami di sampingnya.
"Phi ingin makan apa malam ini?" Tanya krist, setelah dia melihat jam yang ternyata sudah jam 5 sore.
"Terserah kamu" ucap singto.
"Jika terserah aku... Aku ingin makan malam dengan ini" ucap krist sembari meremas pantat singto. Hal itu sukses membuat singto marah kemudian ia memukul kecil dada krist sambil cemberut.
"Kamu benar-benar mesum! Apa kamu lupa jika pantat ku sakit!" Ucap singto.
"Ku pikir sudah baik-baik saja, phi" ucap krist sambil tertawa kecil.
Singto melepas pelukannya di tubuh krist, ia merebahkan tubuhnya di ranjang dan menarik selimut menutup seluruh bagian tubuhnya.
"Apa kesayangan ku marah sekarang, hmm?" Ucap krist saat melihat itu.
Krist memeluk tubuh bulat singto yang berada di dalam selimut sembari mencari celah agar bisa ikut masuk ke dalam namun singto menutup rapat selimutnya.
"Pergi ke dapur kemudian masak sesuatu, krist!! Aku tak mau baby kelaparan nanti!" Ucap singto.
"Keluar dulu, phi. Apa phi tak lemas jika seperti ini?" Tanya krist.
"Tidak, kamu keluar dulu dari kamar baru aku keluar dari selimut!" Ucap singto.
Hey, dia hanya sedang berusaha menyelamatkan pantatnya dari suami mesumnya itu.
"Baiklah, aku mengalah. Aku ke dapur sekarang dan memasak sesuatu untuk makan malam kita. Setelah itu phi keluar dari selimut, aku tak mau phi lemas nanti" ucap krist sembari beranjak dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.
Setelah krist keluar baru singto membuka selimut yang menutup seluruh tubuhnya dan kembali fokus menonton televisi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Annoying ✓
FanficKrist pikir hidupnya semakin berantakan saat ia bertemu dengan seorang pemuda pembuat onar, setiap kali krist bertemu singto, dia selalu terkena masalah. namun apa yang bisa krist lakukan untuk menghentikan pria itu? apa lagi dia seorang pria kaya r...