Krist pikir hidupnya semakin berantakan saat ia bertemu dengan seorang pemuda pembuat onar, setiap kali krist bertemu singto, dia selalu terkena masalah.
namun apa yang bisa krist lakukan untuk menghentikan pria itu? apa lagi dia seorang pria kaya r...
Silau matahari pagi mulai masuk ke dalam celah jendela kamar dan membangunkan seorang pria manis dari tidurnya.
Singto melepas pelukannya di tubuh krist dan melihat jam yang ternyata sudah jam 10 pagi.
Hari ini memang hari libur, itu sebabnya krist tak bangun awal.
Krist menggenggam tangan singto saat tangan itu terlepas dari genggamannnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah pukul berapa mereka berhenti bermain semalam namun yang pasti tubuh singto terasa sangat hancur sekarang, apa lagi lubangnya yang terasa sangat perih.
Mereka juga belum menggunakan pakaian mereka dan masih sama-sama telanjang hanya selimut tebal yang menutupi tubuh polos keduanya.
"Krist..." Ucap singto membuat krist terbangun dari tidurnya dan membuka matanya.
"Kenapa sudah bangun, phi?" Tanya krist.
"Aku lapar" gumam singto.
Singto memang terbiasa sarapan pagi, jadi wajar jika di jam segini perutnya sudah terasa sangat lapar.
Krist bangkit dari tidurnya dan duduk di ranjang sembari mengusap matanya.
"Phi ingin makan apa? Aku akan memasak untuk phi" ucap krist.
"Apa saja" ucap singto.
"Ayo ke dapur" ucap krist sembari beranjak dari ranjang dan berjalan dengan tubuh polosnya, singto reflek mengalihkan tatapannya ke sembarang arah saat melihat itu.
Entah kenapa dia sangat malu sekarang. Krist mencari pakaian untuk mereka kenakan.
"Mana celana ku?" Tanya singto setelah dia memakai baju yang di berikan oleh krist.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tak perlu menggunakan celana, phi terlihat sangat sexy menggunakan baju itu tanpa celana" ucap krist sambil tersenyum mesum.
Singto menatap horor ke arah krist.
"Ayo ke dapur, sayang" ucap krist sembari menggandeng singto membawanya ke dapur.
"Phi ingin minum apa? Coklat, susu, kopi atau teh?" Ucap krist sembari membuka kulkas.