Part 20

666 71 79
                                    

Satu minggu berlalu, hidup singto terasa sangat kacau sekarang. Krist tak pernah lagi bicara dengannya walau singto sudah berulang kali mencoba mengajak krist bicara.

Belum lagi patt yang selalu mendesak agar papanya segera bertemu kedua orang tuanya, singto benar-benar pusing karna itu dan setiap pagi singto selalu muntah entah apa sebabnya tak jarang jika singto sering pingsan di kamarnya sendiri karna merasakan pusing yang luar biasa.

Hari ini singto libur bekerja, dia hanya berdiam diri di kamarnya sejak tadi tanpa keluar sedikit pun. Singto juga belum makan siang karna dia tak nafsu makan dan terus muntah sejak tadi.

Rasanya singto membutuhkan krist, dia ingin memeluk krist dan meminta krist untuk menyuapi dirinya makan. Singto berulang kali menelpon krist namun krist tak mengangkat panggilannya sejak tadi.

Tiba-tiba air mata singto menetes dengan sendirinya, dia tak tahu alasan kenapa dia menangis sekarang. Mungkin karna terlalu merindukan krist.

Singto beranjak dari duduknya dan memilih untuk keluar dari kamarnya. Singto akan menemui krist di rumahnya.

Tak peduli di mana harga diri singto karna dia menemui mantan kekasihnya lebih dulu.

"Phi sing, aku ingin ke mall. Apa phi mau ikut?" Tanya namtarn saat melihat singto lewat di dekatnya

"Tidak" jawab singto singkat.

"Phi ingin kemana?" Tanya namtarn.

"Ke rumah krist" ucap singto.

"Bukankah kalian sudah putus! Phi sebentar lagi akan menikah dan akan mempunyai anak! Aku tahu phi brengsek tapi sekarang tolong sifat brengsek itu di hilangkan, kasian patt phi!" Ucap namtarn marah.

"Aku hanya ingin bertemu krist, bukan ingin melakukan apapun dengannya" ucap singto.

"Benarkah hanya sebatas bertemu?!" Ucap namtarn tak yakin.

"Aku hanya merindukannya sudah satu minggu dia tak bicara dengan ku, aku hanya ingin bicara dengannya" ucap singto.

"Cih, bukankah phi tak pernah mencintainya? Kenapa sekarang mengatakan rindu?" Ucap namtarn dengan nada mengejek.

"Aku juga tak tahu, nam!!! Tiba-tiba rasa rindu itu hadir dengan sendirinya!!" Ucap singto marah.

"Jangan berteriak phi!!" Ucap namtarn kesal.

Singto mengabaikan itu dan memilih untuk pergi meninggalkan adiknya, namtarn sangat menyebalkan hari ini menurutnya.







****
Singto menatap rumah sederhana krist, di depan ada motor krist terpakir di sana, itu artinya krist ada di rumahnya. Singto keluar dari mobil dan berjalan ke depan rumah krist.

Ia mengetuk pintu berharap krist segera membukakannya pintu.

Hampir setengah jam singto mengetuk pintu namun tak di bukakan oleh krist, hal itu membuat singto mencoba untuk membuka pintu tersebut dan ternyata pintunya tak di kunci.

Ruang tamu terlihat kosong, singto berjalan masuk mencari keberadaan krist di kamarnya, namun saat ia hendak membuka pintu kamar, singto mendengar suara isakan tangis dari krist.

Singto memberanikan diri untuk mengintip dari celah pintu, krist terlihat sedang menangis dan berbicara dengan seorang wanita.

"Hikksss... Sudah satu minggu aku dan phi sing putus, t-tapi aku belum bisa melupakannya, apa lagi aku bekerja di kafe yang sama dengannya"

"Rasanya benar-benar sakit saat melihat orang yang ku cintai berada di sekitar ku namun aku tak bisa untuk memeluknya lagi" ucap krist sambil menangis.

Saat ini krist memang tengah bicara dengan apple, apple memang baru datang tadi pagi ke rumahnya, ia bertanya apa yang terjadi saat melihat keadaan krist yang sangat berantakan dan krist menceritakan semuanya, termasuk tentang kekasihnya yang menghamili wanita lain.

Mr. Annoying ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang