I
"eomma..kenapa semua orang membersihkan rumah ini? Didapur juga sibuk apakah ada jamuan makan malam?" Jungkook dengan mata bulatnya menunggu jawaban dari sang ibu yang juga tengah sibuk merangkai bunga.
"Kookie, tuan muda Kim dan putrinya akan pulang nanti malam. Tuan dan nyonya besar ingin memberikan sambutan spesial"
"oh, putra tuan Jeon yang melarikan diri dengan model-awh!" Jungkook meringis ketika tangan sang ibu mendarat di pantatnya.
"jaga bicara mu, shusshh! Eomma sudah bilang jangan bahas itu lagi, itu kejadian 8 tahun silam. Sekarang tuan dan nyonya besar sudah memaafkan tuan muda. Kookie, ingat jaga sikapmu jangan buat malu eomma dan appa. Tuan dan nyonya besar sudah sangat berbaik hati membawa mu ke Seoul dan membiayai kuliah mu. Faham?"
"faham eomma, sekarang apa yang harus aku lakukan?"
"bantu ayahmu di kebun, kamar tuan muda menghadap ke kebun oleh karena itu mereka meminta ayahmu untuk memangkas rumput dan menanam berbagai bunga yang baru".
Jungkook mengikut arahan ibunya, berjalan menuju kebun Jungkook dapat dengan mudah menemukan ayahnya yang sudah basah oleh peluh sedang mencangkul tanah.
"appa, biarkan aku yang melakukannya" Jungkook mengambil cangkul dari tangan sang ayah.
"haishh, anak ini kenapa kemari? Udara sangat panas diluar Kookie, masuklah bantu ibumu didalam"
"ya Tuhan, dari dalam aku disuruh ke luar dari luar aku disuruh ke dalam" Jungkook berdecak pinggang, bibirnya yang cemberut mengundang tawa sang ayah yang terlihat begitu bahagia melihat putra semata wayangnya kini sudah berusia 20 tahun.
"haha..kemari Kookie, nah..ambil ini ikat rambutmu"
"ikatkan" Jungkook duduk didepan sang ayah, senyuman terukir diwajahnya setiap kali ia mendapat perhatian dari appanya.
"kau tidak ingin merapihkan rambutmu? Rambutmu sudah terlalu panjang"
"banyak yang bilang aku semakin terlihat cantik, itu benar appa?"
"benar, haha. Kau lahir saat usia ibumu 40 tahun, kami tidak pernah meminta harus laki-laki atau perempuan tapi sepertinya Tuhan memberikan keduanya. Kau sangat tampan dan juga cantik apalagi dengan rambut mu yang kini panjang. Terimakasih karena sudah mau menjadi putra kami Kookie, appa dan eomma mu sadar kami tidak bisa memberikan kemewahan-"
"stop! Aku yang seharusnya bersyukur karena memiliki kalian sebagai orang tua. Aku akan kuliah, lulus dan mendapatkan pekerjaan dengan gaki tinggi. Aku sedih setiap kali harus melihatmu dan eomma bekerja. Hah! Aku harus kembali mencangkul, appa duduk lah disitu cukup katakan bunga mana yang harus aku tanam okay?"
"okey Kookie".
______
Jungkook, kedua orang tuanya dan seluruh staff yang bekerja di mansion berdiri rapih dikedua sisi pintu menunggu kedatangan tuan muda mereka. Sudah berdiri lebih dari 10 menit, namun yang ditunggu belum juga datang hal ini membuat Jungkook mulai bosan.
"eomma..kapan dia datang?"
"shuss diam, tunggu-" Jungkook kembali diam, namun tidak dengan kakinya yang bergerak kesana kemari.
"Kookie!" giliran ayah Jungkook yang menperingatkan untuk menjaga sikap.
"appa, aku ingin kembali ke kam-"
"tuan muda sudah datang" seru salah seorang staff saat sebuah mobil BMW hitam memasuki gerbang mansion 2 tingkat tersebut.
Ayah Jungkook yang merupakan pegawai tertua berjalan kedepan, membukakan pintu mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JJKXKSJ WORLD
FanfictionHanya cerita pendek tentang Jeon Jungkook dan Kim Seokjin.