Jimin sudah mulai mengabgkat satu kakinya karena kelelahan berdiri hampir 30 menit lamanya. Melirik ke arah boss nya yang masih terdiam dengan tangan menopang dagu, diam-dian Jimin menghembuskan nafas lelahnya.
"Jimin.. apakahvada tas, sepatu, atau baju keluaran Gucci yang baru launching?"
"eum.. sepengetahuan saya tidak ada boss, karena jika ada.. tunangan anda pasti sudah meminta saya untuk membelikannya. Ada lagi yang bisa saya bantu boss?" didalam hati, Jimin berharap boss nya segera memintanya untuk keluar dari ruangan,
"hah! Pesankan makan siang untukku"
"huh? Maaf boss sepertinya saya salah dengar, anda meminta saya untuk memesan makan siang?"
"kau tidak salah dengar, pesankan saja apa yang ada di kafetaria perusahaan. Hari ini tunanganku tidak membawakan bekal makan siang-"
"Seokjin tidak membuat bekal makan siang untuk anda boss? Apakah beliau sedang sakit? Perlukah saya buatkan temu janji dengan dokter Boss?"
"tidak perlu, Seokjin tidak sakit tapi... sikapnya aneh. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun kita bersama... Seokjin tidak membuatkan ku makan siang. Jimin.. kau yakin tidak ada hari spesial tunanganku yang terlewatkan bukan?" Jimin membuka tablet, memeriksa seluruh jadwal boss nya.
"Mr.Jeon, saya sangat yakin anda tidak melewatkan haris spesial tunangan anda sekalipun. Kalau begitu saya akan pesankan makanan untuk anda nanti"
"Jimin tunggu" panggil Jungkook saat Jimin aman keluar dari ruangannya,
"buatkan janji makan siang dengan Taehyung jam 1 siang nanti"
"baik Mr.Jeon, saya akan menghubungi pihak restaurant. Permisi Mr.Jeon".
Seperginya Jimin, Jungkook masih termenung seakan mengingat semua hal yang ia lakukan dalam beberapa terakhir sehingga membuat sikap Seokjin berubah.
Mengeluarkan ponselnya, Jungkook memeriksa pesan teks maupun panggilan telepon.
"tidak ada pesan aneh, telepon juga... aku yakin sekali aku tidak membalas pesan orang tidak di kenal. Aku juga hanya menelpon orang tuaku. Hisshh! Kepalaku rasanya mau pecah memikirkan hal ini" gumam Jungkook mengungkapkan ketidak tahuannya akan perubahan sikap Seokjin padanya.
...
"boss, anda harus sudah berangkat untuk makan siang bersama tuan Taehyung di hotel Oriental" ujar Jimin sesaat dirinya masuk kedalam ruangan Jungkook,
"okay. Jimin.. tunanganku tidak mengirim pesan atau telepon padamu?"
"sejauh ini tidak ada boss, apakah saya perlu menghubungi tuan Seokjin?"
"tidak, tidak perlu. Eumm.. Jimin, apa alasan yang membuat seseorang mendiamkan pasangannya?"
"hmmm.. jika saya memposisikan diri saya sendiri, itu artinya pasangannya saya telah melakukan kesalahan dan tidak meminta maaf-"
"tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun!, Jimin.. kau sudah membayar seluruh tagihan kartu kredit Seokjin kan? Lalu jadwal sapa salon dan lainnya kau sudah mengaturnya bukan?"
"Mr.Jeon, saya sudah bekerja dengan anda bahkan sebelum anda dan tuan Seokjin tunangan. Saya sudah sangat hafal dengan jadwal anda berdua dan saya tidak pernah melakukan salah jadwal. Jika tuan Seokjin sedang mendiamkan anda itu artinya anda membuat kesalahan, tunggu.. Boss anda tidak selingkuh-"
"what the fuck! Kau anggap aku ini gila atau apa Park Jimin?!"
"haish.. aku hanya bertanya, kalau begitu saya permisi-"

KAMU SEDANG MEMBACA
JJKXKSJ WORLD
FanfictionHanya cerita pendek tentang Jeon Jungkook dan Kim Seokjin.