2
Seokjin menikmati pemandangan di hadapannya dimana Jungkook sedang berdiri memotong abalon yang baru saja di bersihkan, memperhatikan setiap detail tatto di lengan kanan pria yang baru saja menyatakan cinta padanya.
"sampai kapan kau akan terus memperhatikan ku Seokjin? Ambilkan aku telur di kulkas" lamunan Seokjin seketika hancur karena sindiran dari Jungkook,
"nah, ini ambil telur mu- ups maksudku telur ayamnya"
"kekeke.. kenapa kau nakal sekali?"
"awh! Hyung! Turunkan aku!" bibir manyun Seokjin berubah menjadi senyuman saat Jungkook memberikan kecupan singkat di bibirnya.
Jungkook yang berdiri ditengah kedua kaki Seokjin yang ia dudukkan diatas meja dapur memandang wajah pria dihadapannya dengan tatapan sendu.
"jangan penah lagi kembali pada Taehyung, aku akan memberikan cinta dan kesetiaan yang tidak bisa dia berikan pada mu Jin" ucap Jungkook dengan penuh keseriusan,
"kau sungguh mencintaiku hyung? Aku takut kau hanya menginginkan ku karena kau membenci Taehyung"
"awal mula aku membenci Taehyung adalah karena dia mengambil mu dariku. Aku memendam perasaan bertahun-tahun demi menunggu mu lulus kuliah terlebih dahulu tapi kau.. kau menghancurkan semua rencanaku dengan tindakan bodoh!. Bagaimana bisa kau tidur dengan pria yang baru kau kenal Seokjin?!" Seokjin menunduk, menyadari kesalahannya.
"entah hyung, aku sadar aku salah..dan terkadang aku menyesal karena tidak pandai menjaga diri. Aku menyesali perbuatanku, tapi aku sama sekali tidak menyesal karena melahirkan kedua buah hatiku Blue dan Olive. Mereka segalanya bagiku"
"aku mengerti, kita semakin dewasa..dan menyimpan kebencian tidak akan ada gunanya. Waktu itu aku masih labil, aku marah.. sangat marah mendengar kabar pernikahanmu sampai aku memutuskan meninggalkan Korea dan hidup di luar negeri tanpa tujuan. Saat itu yang aku pikirkan hanyalah menjauh...dan berharap tidak lagi bertemu denganmu. Saat ini, saat aku sadar.. bahwa tindakan ku dulu adalah tindakan pengecut. Aku MELARIKAN DIRI dari masalah, tanpa meminta penjelasan dari mu"
"sorry hyung, aku salah.. aku pikir dulu kau hanya berperan sebagai seorang hyung. Jika aku tau dulu kau menyukai ku mungkin-"
"mungkin anak kita sekarang sudah 6-awh!"
"6 apanya!, kau tidak tau betapa sulitnya punya anak. Kau akan kurang tidur, makan selalu di ganggu dan tidak bisa berpergian sendiri. Pikirkan baik-baik!"
"aku sudah menikmati masa muda ku dengan baik, dan jika kau mau menikah denganku akan aku pastikan kau akan menjadi princess dan akulah yang akan merawat anak-anak. Sudah ada Blue dan Olive, itu artinya kita hanya perlu 4 lagi-"
"tapi Blue dan Olive bukan anak-"
"jika kau menikah denganku, mereka berdua anakku juga. Aku tidak akan membeda-bedakan mereka Seokjin, pikirkan baik-baik lamaranku. Jika kau sudah memberi jawaban, maka aku akan bicara pada orang tuamu. Perlu diingat, meskipun kau dan orang tua mu setuju dengan hubungan kita.. aku akan tetap meminta ijin pada Blue dan Olive karena bagiku pendapat mereka juga penting"
"aku tidak tau cara berpikirmu sudah sedewqsa ini hyung. muach" tanpa sadar Seokjin mengecup ivir Jungkook,
"kau membuatku gila, turun dan siapkan alat makan Seokjin. Ramyeon nya akan segera matang, setelah selesai makan pulanglah.. jangan sampai anak-anak tau kau pergi saat mereka tidur"
"kekeke kau memgusir ku hyung? Tadi barubsaja kau melamar ku.. kau memang labil"
"jika kau tidak segera pergi, aku takut bulan depan nanti kau sudah dinyatakan hamil-"
