1
"LOVE OR HATE"
Langkah Seokjin menuju rumahnya seketika terhenti saat seorang pria menarik rambutnya dari belakang dengan sangat kuat hingga dirinya hampir terjungkang kebelakang, air mata dengan cepat membasahi pipi Seokjin..terisak, ia memohon untuk dibebaskan dari rasa sakit yang mulai berdenyut dikepalanya.
"beraninya kau pindah rumah tanpa sepengetahuanku! Kau pikir..kau bisa lari dariku? Jangan harap jalang! Sekarang tunjukkan dimana rumah mu-"
"siapa kau? Untuk apa aku harus memberitahu dimana rumahku ha? Kau lintah- aakkk!! Arghhh!" tubuh Seokjin dengan mudah terkapar di tanah, memegang perutnya yang terasa sesak setelah menerima tendangan berulang kali.
"aku... lintah darat? Hahaha...seharusnya katakan hal itu pada ibumu yang jalang itu! Selain membuat ayahku mati..dengan beraninya dia membawa kabur uangku, Kau! Kau Jalang! Bangsat!"
"akkk!"
"uhuk..uhuk! bunuh...bunuh aku Jungkook, aku berulang kali memintamu untuk bunuh saja aku keparat- aakkk!!"
Darah segar menetes dari bibir Seokjin yang pecah setelah menerima tamparan dan pukulan berulang kali. Tubuhnya yang mulai melemah, kini tak sanggup lagi untuk berdiri apalagi untuk melawan.
"bunuh aku Jungkook..aku sudah tidak mau lagi melihat wajahmu-enghhh!"
"jangan banyak bicara, teruslah memohon sampai kau bosan karena aku tidak akan membiarkanmu mati sebelum uangku kembali!. Sekarang bangun dan tunjukkan dimana tempat tinggal mu!" Jungkook kembali menarik kerah baju Seokjin, menyeret tubuhnya agar berdiri dan mulai berjalan.
Setelah menaiki memasuki beberapa gang dan menaiki tangga terjal, Seokjin akhirnya berhenti didepan sebuah pintu yang terbuat dari kayu usang dengan berbagai stiker tertempel menambah kesan kesan kumuh.
"kekeke..harusnya aku sudah tau, kau pasti akan pindah ke lubang tikus seperti sebelumnya. Kau pindah tempat tinggal tapi tetap bekerja part time ditempat biasa. Hah! Berikan uang bulan ini, cepat!" dengan wajah penuh rasa muak, Seokjin masuk kedalam rumahnya yang hanya berupa 1 petak ruangan dengan kasur tipis dan penghangat ruangan.
Membuka tas yang berisi baju miliknya, Seokjin mengeluarkan uang yang sudah ia kumpulkan lalu diberikannya kepada Jungkook.
"haisshh shibal! Lagi dan lagi kau hanya membayar bunga hutangmu bukan hutang pokok! Fuck! Sampai mati kau tidak akak bisa melunasi hutang ibumu Jalang!. Dengar, minggu depan kau harus menyicil uang pokokmu-"
"bagaimana aku bisa memberimu 1 juta won minggu depan jika aku hanya bekerja part time kesana-kemari Jungkook?! Jika bukan karena kau, setidaknya aku bisa lulus sekolah SMA dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang-aarggh!"
"diam! Diam!, kau putus sekolah karena kau sendiri yang memutuskan untuk keluar-"
"itu semua karena aku harus membayar hutang yang aku sendiri tidak pernah tau! Kenapa harus aku yang membayarnya Jungkook?! Aku lelah...sungguh! Aku bahkan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup ku sendiri bagaimana aku bisa memberi mu 1 juta won setiap minggu!" Jungkook menyibak rambutnya yang basah karena keringat, berjalan mengelilingi kamar Seokjin yang bahkan lebih kecil dari kamar mandinya.
"jangan mencoba untuk berlakon didepanku! Kau adalah anak dari pelacur yang membuat ayahku mati dan kabur membawa 15 juta won milik ayahku!. Jika bukan kau..siapa lagi yang membayar hutangnya? Meskipun ibumu sekarang sudah mati, tapi hutang..tetaplah hutang! Bayar jalang!" Jungkook melepaskan rahang Seokjin yang dicengekeramnya, mengakibatkan Seokjin tersungkur dilantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
JJKXKSJ WORLD
ספרות חובביםHanya cerita pendek tentang Jeon Jungkook dan Kim Seokjin.