4

5.8K 601 20
                                    




Para anggota klub vokal dan anggota klub muaithai sedang memperdebatkan siapa yang akan memakai gedung serba guna untuk latihan eskul masing masing. Namun diantara keduanya tak ada yang mau mengalah dan tetap kekeh ingin memakai gedung serbaguna disekolah.

Lisa sebenarnya cukup lelah mendengar dan melihat perdebatan para anggota nya dan anggota klub Jennie, namun ia Benar benar malas untuk ikut berdebat jadi dia hanya memperhatikan.

"Yakkk.. Pokonya gedung ini akan di pakai klub vokal" Kekeh Jennie menatap tajam salah satu anggota klub muathai

"Tidak bisa, minggu lalu klub kita sudah mengalah untuk tidak memakai gedung ini, sekarang gantian"Kekeh Hanbin tak mau mengalah

"Li bagaimana? " Tanya wendy berbisik dan Lisa hanya mengangkat bahunya acuh

"Haissshhh" Dengus wendy

"Jennie untuk kali ini saja klub kami yang pakai gedung" Pinta Wendy namun Jennie tetap menolak dengan keras

"Tidak... Pokoknya klub vokal yang pakai gedung ini"Kekeh Jennie menatap tajam wendy membuat sang empu sedikit menciut nyalinya

"Waduh.. Istrinya Lisa seram juga kalo begitu" Batin Wendy



BRAKKKK



Lisa memukul meja hingga terbelah membuat yang disana terdiam termasuk Jennie yang kini merasa takut dan hendak menangis namun ia tahan.


"Fivty fivty, muaithai kanan, vokal kiri" Tegas Lisa menatap Jennie dengan datar lalu beranjak kebagian kanan gedung di ikuti anggota klubnya

"Itu lebih baik" Ucap salah satu anggota Klub vokal lalu beranjak ke bagian gedung sebelah kiri di ikuti yang lain kecuali Jennie dan Rosé

"Unnie" Panggil Rosé ragu

"Lisa marah Rosie" Cicit Jennie melengkungkan bibirnya menatap Rosé

"Aniya dia hanya tidak nyaman jika mendengar orang banyak berbicara " Jelas Rosé mengusap bahu Jennie "kajja kita latihan" Lanjut Rosé di anggukki Jennie

Setelah beberapa jam latihan, klub vokal maupun klub muathai mengakhiri sesi latihan mereka.

.
"Rosie, aku tidak mau pulang" Ucap Jennie membuat Rosé mengerenyit menatap Jennie heran

"Wae? "

"Takut" Cicit Jennie

"Takut? Apa yang kau takuti unnie? " Tanya Rosé

"Lisa" Cicitnya terlihat gelisah memang, Jennie terus terbayang bagaimana Lisa menggebrak meja sampai rusak belum lagi saat latihan tadi Lisa teriak teriak melatih anggotanya. Dan cara Lisa memukul samsak sampai orang yang memegang samsak tersungkur kebelakang. Kejadian itu terus berputar dikepala Jennie membuatnya takut bertemu Lisa.

"Yhahah.. Kau takut unnie? Ck apa karena kau melihat cara dia melatih anggota muaithai? " Jennie memggangguk cepat

"Kau lihat rosie, dia sangat menyeramkan" Ucap Jennie dengan serius

"Sudahlah unnie itu hal yang biasa. Kau tetap harus pulang jika tak mau kena marah Lisa" Ucap Rosé menakuti Jennie

"Apa marah nya lebih seram lagi Rosie? " Tanya Jennie di anggukki Rosé

"Uum kau bisa dicincang dan dijadikan sop" Asal Rosé membiat Jennie bergidik ngeri

"Rosie.. Jangan semakin membuatku takut pulang" Rengek Jennie

"Makanya kau harus menurut pada Lisa unnie"ucap Rosé, ia ingin mengerjai Istri sepupunya sedikit

" Benarkah? "Tanya Jennie dengan polos dianggukki Rosé




...





" Sariawan? "Jennie menggeleng

" Panas dalam? "Jennie tetap menggeleng

" Bisu? "Jennie membulatkan matanya namun tetap menggeleng dan tidak berniat ingin membuka suaranya tentu saja membuat Lisa menghela nafas

" Kemari"ucap Lisa menepuk sofa sebelahnya langsung dituruti Jennie

"Kenapa? " Tanya Lisa "jawab dengan bicara bukan yang lain" Tegas Lisa membuat Jennie semakin Ciut

Bukannya menjawab Jennie malah melengkungkan bibirnya menatap Lisa dengan mata berkaca kaca tentu saja membuat Lisa berdecak

"Kenapa hum? " Taya Lisa dengan Lembut merapikan anak poni tipis Jennie

"Takut" Cicit Jennie mengerucutkan bibirnya

"Apa yang membuatmu takut? "

"Kau" Cicitnya Lagi

"Aku? " Jennie mengangguk bak anak kecil

"Huaaaaa hikss... Lisa ja.. Jangan marah Hiksss"Tangis Jennie pecah seketika membuat Lisa membulatkan mata lalu memeluk Jennie

"Aniya.. Aku tidak marah, kenapa berpikir seperti itu? " Tanya lisa mengelus punggung Jennie

"Sa.. Saat latihan.. Hikss.. Kau bentak bentak..."Isak Jennie memeluk Lisa

"Astaga Jennie.. Itu sudah biasa... Dan itu bukan marah tapi tegas" Jelas Lisa membuat Istrinya Itu mendongak menatap Lisa

"Be.. Benarkah? " Lisa mengangguk

"Mianhe jika membuatmu takut" Ucap Lisa dan Jennie mengangguk lalu kembali Memeluk Lisa

"Lisa... "

"Hmm"

"Aku lapar" Cicit Jennie membuat Lisa tersenyum tipis tanpa sepengetahuan istrinya

Lisa menyerahkan ponselnya pada Jennie setelah melepaskan pelukannya membuat Istrinya itu mengerenyit bingung namun tetap menerima ponsel Lisa.

"Pesan online saja, stok bahan makanan di kulkas habis aku belum belanja" Jelas lisa membuat Jennie berbinar segera memesan makanan yang ia inginkan.

"Pesan banyak boleh? " Tanya Jennie penuh Harap

"Pesanlah asal nanti habiskan jangan di buang mubazir" Jennie mengangguk Senang

Setelah memesan makanan, bukan nya mengembalikan ponsel Lisa , Jennie malah membuka akun Instragram pibadi milik Lisa melihat lihat apa isi Instagram yang Lisa punya.

"Hanya kucing? " Celetuk Jennie membuat Lisa mnegerenyit

"Mwo? "

"Instagrammu isinya hanya kucing? " Tanya Jennie di anggukki Lisa "tapi folllowers mu banyak sekali" Lanjut Jennie takjub melihat jumlah followers lIsa yang jutaan namun postingannya hanya 3 foto kucing dan Satu foto jadul miliknya

"Entah" Acuh Lisa membuat Jennie mendengus

"Bisa tidak jika bicara tak usah berhemat" Kesal Jennie membuat Lisa mengangkat satu alisnya bingung "kau irit sekali berbicara padahal kan bicara tidak bayar, ya setidaknya bicara padaku tak usah begitu" Lanjut Jennie membuat Lisa mengangguk

"Ya" Jawab Lisa tentu saja Jennie jadi geram lalu menggigit lengan bahu Lisa

"Yakkkk.. Arghh... Lepas kucing ini sakit" Ringis Lisa semakin membuat Jennie geram menguatkan gigitannya dan menarik kerah kaos Lisa dengan kesal

"Astaga.. Kitten lepasss" Pekik Lisa menjepit hidung Jennie dan itu berhasil membuat Jennie melepaskan gigitannya

"Yakkkk... Aku tidak bisa bernafas" Pekik Jennie

"I dont care" Acuh Lisa mengusap bekas gigitan Jennie dan merapikan kaosnya yang kusut

"Kau... " Geram Jennie akan bersiap akan menyerang Lisa namun tidak jadi karena suara bel berbunyi

"Bersyukurlah makanan datang jadi kau selamat"Dengus Jennie beranjak setelah melemparkan ponsel pada pemilik

"Haistt kitten galak" Gerutu Lisa lalu beranjak ke kamar










Tbc







See you

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang