19

5K 461 5
                                    


Beberapa tahun kemudian...





Lisa mengehela nafas dan menggelengkan kepalanya kala Jennie malah masuk kedalam jaket tebalnya dan memeluknya erat. Padahal ia sudah siap untuk pergi kerestoran.


"Waee? Kenapa malah memelukku hum? " Tanya Lisa membalas pelukan Jennie

"Disini saja tak usah keresto" Pinta Jennie bak anak kecil

"Sayang, bahkan seharusnya satu hari setelah kita acara wisuda aku sudah masuk kerja tapi aku tidak masuk sampai ketiga harinya. Dan sekarang kamu masih mau menahanku hum? " Tanya Lisa di anggukki Jennie yang kini malah sedikit meloncat agar berada di gendongan Lisa

"Perutku masih sakit" Rengek Jennie setelah Lisa membenarkan posisi gendongannya

"Jinjja? Biasanya hanya tiga hari" Ucap Lisa di anggukki Jennie

"Uum jadi kau harus temani aku" Manja Jennie mengeratkan pelukannya pada Leher Lisa

Lisa membawa Jennie untuk duduk di sofa ruang tv dengan Jennie yang berada digendongannya kini menjadi dipangkuannya.

Tak ada berubah dari Jennie, gadis itu tetap manja pada Lisa, sering merengek dan mengadu jika suasana hatinya buruk. Sedangkan Lisa ada sedikit perubahan pada dirinya yakni ia lebih hangat dan banyak bicara jika menyangkut Jennie.

Lisa maupun Jennie menjadi lulusan terbaik di kampus di masing masing fakultas. Membuat kedua orang tua mereka juga para sahabatnya bangga.

"Kerumah mommy mau? " Tanya Lisa membuat Jennie mendongak

"Tumben? Biasanya kalo aku ga ngajak kamu diem diem aja" Saut Jennie

"Semalam mommy telepon ngomel ngomel katanya lama ga kesana, katanya aku lupa sama orang tua padahal tiga hari yang lalu kita ketemu di acara wisuda" Jelas Lisa membuat Jennie terkikik

"Itu kan beda honey, kita emang udah lama ga main kerumah mommy, terakhir itu sebulan lalu itu juga aku yang maksa kamu buat kesana" Jennie mencubit pipi Lisa

"Ck sakit hon" Ringis Lisa memegang tangan Jennie yang berada dipipinya



Ting tong...

Jennie dan Lisa saling pandang mendengar bel apartemen berbunyi.

"Kau punya janji? " Tanya Jennie

"Ani, mungkin kau"Jennie berdecak

" Ck kalo aku punya janji aku tak akan bertanya padamu"decak Jennie membuat Lisa menyengir kuda

"Ya udah turun dulu aku mau bukain pintu" Ucap Lisa dan Jennie menurut segera bangun dari pangkuan Lisa berpindah duduk di sofa

Lima menit berlalu namun Lisa tak kunjung kembali membuat Jennie khawatir dan segera menyusul Lisa.

"Honey kenapa lama sekali" Tegur Jennie melihat Lisa yang tengah berdiri dipintu apartemen dan terus menunduk

"Honey" Panggil jennie lagi baru Lisa menoleh

"Hon... Baby" Ucap Lisa membuat Jennie tersenyum malu malu

"Waee? Tumben menyebutku baby? " Tanya jennie memeluk Lisa dari belakang

"Uhh.. Aniya maksudku ada bayi look" Jennie melepaskan pelukannya lalu melihat apa yang di tunjuk Lisa dan itu membuat Jennie membulatkan matanya namun tak lama ia tersenyum lebar

"Kiyowooo" Gemas Jennie menggendong bayi mungil itu berada di box gendongan bayi yang tergelatak tepat dipintu apartemen mereka

"Honey jangan menggendong nya semabarangan"Tegur Lisa namun istrinya itu tak menggubris dan malas mengecupi pipi bayi itu hingga menggeliat dari tidurnya

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang