22

3.9K 324 10
                                    





Sedari bangun pagi, Lisa sibuk sendiri menyiapkan sarapan, membereskan apartemen, mencuci baju dan lainnya serta mengasuh baby Xeena dari mandi, ganti popok bahkan ia mau tak mau membersihkan pup baby Xeena. Semua ia lakukan dengan pasrah karena dari semalam Jennie tak enak badan bahkan terus merengek. Untung baby Xeena sedang dalam mode tidak rewel jadi Lisa tidak terlalu kewalahan.

Setelah mengompres dan memastikan Jennie minum obat demam, Lisa segera menidurkan Baby Xeena dengan menimangnya di ruang tv agar tidak menganggu Jennie yang istirahat.

"Sayang kenapa tidak bobo bobo hum? " Tanya Lisa menatap putrinya yang tengah menatapnya dengan mengemut ibu jarinya sendiri "kamu lapar sayang, dada buatkan uyyu dulu ottey" Lanjut Lisa beranjak kedapur

Dengan susah payah ia membuat sufor untuk baby Xeena akhirnya jadi juga, segera ia berikan pada putrinya yang langsung melahapnya dengan tak sabaran.

"Hufftt.. Kemana anak itu suruh cepat kemari malah memghilang" Gerutu Lisa, sejam yang lalu Lisa menyuruh sang adik untuk membantunya menjaga baby Xeena namun sampai saat ini belum datang juga padahal adiknya itu membalas dengan kata otw

Lisa mengerenyit kala mendengar ada yang memanggil namanya, ia segera beranjak menuju kamar untuk melihat Jennie.

Dan benar saja Jennie sudah bangun dan menatapnya dengan mata berkaca kaca. Lisa menidurkan baby Xeena di box Bayi lalu segera menghampiri sang istri

"Ada sakit sayang? " Tanya Lisa lembut

"Pusing " Rengek Jennie membuat Lisa memeriksa keningnya dan menghela nafas lega karena badan Jennie tak sepanas semalam

"Mianhe hiks" Isak Jennie kala Lisa mulai memijat kepalanya

"Hey kenapa menangis? Apa sangat sakit? Mau kerumah sakit?" Panik Lisa dan Jennie menggeleng

"Karna aku sakit kamu jadi mengurus semuanya " Lirih Jennie karena melihat wajah Lisa yang terlihat begitu lelah dengan keringat yang terus mengucur dari pelipis dan leher Lisa

"Aniya sayang, jangan pikirkan humm. Aku tidak apa apa. Lagipula baby Xeena tidak rewel jadi aku tidak Kewalahan. Hanya saja aku belum mandi " Cengir Lisa

"Tapi.. "

"Shhuttttt.. Tak apa hum sebentar lagi Channy akan datang untuk menjaga baby Xeena agar aku bisa mandi dengan tenang" Jelas Lisa, kenapa Lisa hanya memberitahu adiknya, itu karena ia tak mau merepotkan orangtuanya ataupun mertuanya

"Masuk saja" Ucap Lisa mendengar adiknya memanggil dari luar kamar

"Unnie kenapa tidak kerumah sakit saja" Cerca Chiquita merasa sedih melihat Jennie yang terbaring lemah

"Aniya, unnie tidak apa apa hanya sedikit demam" Lemah Jennie

"Channy, coba Lihat Baby Xeena sudah tidur belum. Dan tolong jaga putriku dan istriku sebentar aku harus mandi" Ucap Lisa

"Boleh aku makan? Aku sangat lapar, kau masak kan? " Ucap Chiquita di anggukki Lisa

"Makan saja di sini agar kau bisa mengawasi keduanya" Ucap Lisa membuat Chiquita mengangguk

"Siap boss"




...




Seulgi berjalan santai menyusuri koridor kantornya, lengkap dengan pakaian formalnya. Ia menghela nafas saat memasuki mobilnya, siang ini ia akan menjemput sang kekasih yang sedang merajuk padanya.

Setelah melewati 20 menit perjalanan akhirnya Seulgi sampai dikediaman keluarga Bae, eomma Irene menyambit seulgi dengan hangat dan menyuruh seulgi untuk langsung menghampiri Irene di kamarnya.

"Sayang" Panggil Seulgi mengetuk pintu dengan pelan membuat sang punya kamar membuka pintu namun tak membuka suara sama sekali

Pertengkaran mereka di dasari dengan seulgi yang menyinggung soal pernikahan. Dari sisi seulgi yang ingin segera menikah karena pikirnya sudah cukup lama berpacaran untuk beberapa tahun kebelakang juga tabungan yang ia miliki sudah memadai namun berbeda dengan sisi Irene yang belum juga siap untuk menikah.

"Maaf humm aku janji tak akan mengungkit pernikahan lagi sebelum kau dulu yang mulai dan sudah siap" Ucap Seulgi memeluk Irene dari belakang

"Hmmm" Irene hanya berdehem

"Sebagai permintaan maaf ku, nanti malam kita dinner romantis bagaimana? " Bujuk Seulgi membuat Irene menoleh menatap selidik padanya

"Kau tidak membohongi ku? Memangnya kau tidak lembur? " Selidik Irene, belakangan ini memang seulgi sibuk dan terus lembur di kantornya

"Tidak, khusus malam ini aku mengosongkan semua jadwalku untukmu" Senyum Irene mengembang

"Aku akan memaafkan mu sat dinner romantis nanti malam benar benar terjadi" Ucap Ireen

"Tentu saja, kajja kita makan siang di luar" Ajak Seulgi di anggukki Irene

"Aku ganti baju sebentar" Pinta Irene

"Sure, take your time. Aku tunggu dibawah"ucap Seulgi mengecup bahu Irene lalu beranjak keluar kamar



....





" Kau masih jomblo? "Pertanyaan terlontar begitu saja dari mulut manusia Chikin membuat Wendy mendengus kesal

" Yakk .. Aku single"protes Wendy

"Ck sama saja jomblo" Cibir Jisoo

Siang ini memang keduanya berjanjian untuk makan siang bersama, sebenarnya Lisa dan Seulgi seharusnya juga ikut namun karna berhalangan hadir jadi hanya Jisoo dan wendy lah yang makan siang bersama

"Unnie... " Pekik seseorang membuat Jisoo dan wendy terlonjak kaget

"Yakkk Ruka... " Kesal Jiwen menatap tajam sang pelaku yang kini menyengir kuda lalu duduk dan menyomot kentang goreng yang ada dimeja

"Haihhhsss kau ini mengagetkan saja" Dengus Wendy

"Hehehe... Untuk senam jantung itu cukup sehat olaf" Saut Ruka

"Kau sendiri? Biasanya kau mengekor si Chiqui?"Tanya Jisoo

"Hmm sebenarnya aku sedang menunggu kekasihku" Jawab Ruka

"Look, wendy ya kau kalah dengan bocah ingusan ini" Ucap Jisoo membuat Wendy memutar bola matanya malas

"Uuwwww... Jadi kau jomblo olaf? " Ledek Ruka

"Sopakah begitu... " Sinis Wendy dan ruka hanya menyengir kuda

"Sayang.... " Pekik ruka melihat sang kekasih datang "aku duluan unnie byebye" Lanjut Ruka beranjak pergi

"Kapan kau menikah? " Tanya wendy

"3 bulan lagi, setelah beberapa pertimbangan memang waktu tiga sudah cukup" Jawab Jisoo "kau tidak boleh datang jika statusmu masih Jomblo" Lanjut Jisoo membuat wendy berdecak

"Ckk.. Otak konyol mu tak pernah hilang rupanya" Cibir wendy

"Aku pikir kau dan Joy akan berlayar" Celetuk Jisoo

"Kau terlalu jauh berfikir kesana, lagipula aku dengan Joy tidak sedekat itu" Saut wendy "appa nya mewanti wanti ku sedari awal aku mulai dekat Joy agar aku tidak terlalu jauh menjalin hubungan dengan putrinya, mungkin jika kami bersahabat dia tak masalah tapi jika lebih dia akan bertindak, so lebih baik cari aman bukan"Jelas wendy tanpa diminta

"Hmm majja terlalu memaksakan kehendak juga tidak akan baik" Saut Jisoo mengangguk menyetujui ucapan Wendy

"Hah aku rindu masa masa kita shs dulu" Ucap Wendy

"Majja masa masa menyenangkan" Jisoo mengangguk "kau yang bayar aku tidak membawa dompet" Lanjut Jisoo membuat Wendy mendelik

"Selalu saja aku menjadi korban" Gerutu Wendy dan Jisoo hanya terkikik

"Lain kali aku yang traktir" Ucap. Jisoo

"Aku akan menagih itu nanti"








Tbc






See you....

Author sedang menyiapkan cerita baru so jadi maklumi kalo cerita ini upnya lama

Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang