[END] Fvck again and again 🔞

Bab 12: Kacau tepi 12 vagina mendapat meraba

"Ini tepat untuk mengatakan ini saat aku bercinta denganmu." Qin Cheng menyipitkan matanya sedikit, dan tanpa penutup kacamatanya, matanya menjadi lebih menakjubkan. Hanya sedikit juling membuatnya gemetar ketakutan, dan dia tidak bisa menahan keinginan untuk mengikutinya.

Dia selalu bisa mengucapkan kata-kata paling cabul dalam keadaan paling elegan.

"Tidak apa-apa, mari luangkan waktu kita, suatu hari kamu akan memohon padaku untuk membiarkanku menidurimu, dan kemudian aku akan menidurimu sampai mati dan menembakkan semua air mani ke dalam rahimmu." Semakin dia berbicara, semakin bersemangat dia, bahkan matanya bernoda kemerahan.

Jari-jarinya merentang membuka titik akupunktur, dan jari telunjuknya yang ramping dimasukkan ke dalamnya.

Bahkan hanya dengan satu jari, vaginanya kencang sekali.

"Aha ... ah ... Qin Cheng." Lubang kecil itu diserbu oleh benda asing, dan bukaan lubang itu menyusut dengan gila-gilaan, tetapi semakin menyusut, semakin dia tidak bisa mengabaikan keberadaan jari-jarinya.

Dengan suara serak, Qin Cheng menggosok payudaranya dengan satu tangan: "Jangan khawatir, aku bisa memberitahumu dengan jariku, dan aku tidak akan menyakitimu."

Itu bukan pertanyaan apakah dia akan terluka atau tidak, itu sangat erotis, dan jari-jarinya membuatnya merasa sedikit lebih baik.

Sebelum Gu Man bertemu Qin Cheng, dia adalah batu tulis kosong dalam hal seks, dia bahkan tidak tahu bagaimana melakukan masturbasi, dan dia bahkan tidak tahu bagaimana menyelesaikan gairah ketika dia menonton film yang penuh gairah.

Setelah mengenal Qin Cheng selama dua hari, saya kehilangan semua kertas kosong dari dua puluh tahun terakhir.

Seolah-olah dia telah dipromosikan ke universitas tepat sebelum dia pergi ke taman kanak-kanak, dan tidak ada yang tahan dengan sensasi seperti itu.

"Ah ... Qin Cheng, jangan, jangan masuk ke dalam ..." Dia sedikit takut, jari-jarinya sangat panjang, apakah mereka akan menembus selaput dara?

Qin Cheng berhenti dengan patuh. Dia menggerakkan jari-jarinya dan berkata dengan suara serak, "Oke."

Hanya saja jari yang baru ditarik itu dimasukkan lagi, dan ujung jarinya bergesekan dengan vaginanya yang lembut, dan mulai mendorong maju mundur secara teratur.

"Ah ... bukan itu masalahnya, Qin Cheng ..." Dia ingin dia berhenti, mengapa dia malah melanjutkan?

Aneh, badannya mulai panas, seluruh badannya mati rasa, vaginanya gatal di bawah tekanan jari-jarinya, dia menginginkan lebih dan lebih, bukan hanya jarinya.

"Manman, coba panggil aku suami, aku akan membuatmu merasa lebih baik." Qin Cheng mencium pipinya, sudut mulutnya, dan menjulurkan ujung lidahnya untuk menjilat sudut mulutnya, terlihat menggoda.

Jari-jari berhenti bergerak di vaginanya, membuat Gu Man tidak nyaman.

"Panggil aku suami dan aku akan memuaskanmu." Qin Cheng menatap ekspresi bersemangatnya, dia tahu apa yang dia inginkan.

Dia sepertinya memegang garis hidupnya, semuanya bisa membuatnya mendengarkannya.

Gu Man tersipu, menatapnya, dan menggertakkan giginya: "Lamunan kamu!" Ingin menjadi suaminya setelah mengenalnya selama dua hari?

Qin Cheng mencibir, tapi itu hanya nama genit, jadi dia menganggapnya serius.

Tidak apa-apa, ketika suatu hari dia benar-benar memanggil, itu akan membuktikan bahwa dia benar-benar mengenalinya.

Dia tidak memaksanya, dia hanya ingin dia tidak terpisahkan darinya, dan ingin dia mengetahui selera seks, untuk mencapai tujuan memilikinya.

Bahkan jika Anda tidak bisa mendapatkan hatinya terlebih dahulu, Anda harus merebut orangnya terlebih dahulu.

Qin Cheng tersenyum, tetapi ada bau berbahaya, jari-jari di bawah tubuhnya perlahan-lahan menarik diri dari lubang kecil, tepat saat Gu Man menghela nafas lega, jari-jari yang lebih tebal dan lebih panjang dimasukkan lagi.

"Ah..." Kali ini, dia menggunakan dua jari.

Jari-jari merentangkan lubang kecilnya, tidak lagi selembut sebelumnya, tetapi dengan cepat mendorong dan memasukkan, hanya setengahnya yang masuk setiap kali, lalu mundur sepenuhnya, dan menusuk lagi.

"Aha ..." Gu Man mengerang penuh semangat, mencoba untuk berguling tetapi dihancurkan sampai mati olehnya.