[END] Fvck again and again 🔞

Bab 51: Setelah Sialan, Marah Tak Berdaya

"Tidak, aku hanya merasa sudah menerima kalungmu, jadi tidak mudah untuk menerima pakaianmu. Aku belum membelikanmu hadiah apa pun. " Gu Man tidak berpikir ada yang salah dengan apa yang dia lakukan.

Dia melepas kalung di lehernya dan memasukkannya kembali ke dalam kotak perhiasan: "Terima kasih telah memberi saya kalung itu, saya sangat menyukainya."

Dia ingin menyimpan kotak perhiasan itu, tetapi dicengkeram oleh Qin Cheng: "Pakailah jika kamu suka."

"Tidak, kalau-kalau rusak, lebih baik memakainya saat kamu keluar."

Qin Cheng menarik napas dalam-dalam, lalu menghela napas, mengulurkan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya, membiarkannya duduk di pangkuannya.

"Manman, mengapa kamu bersikap sopan kepadaku? Ini adalah apa yang ingin aku berikan kepadamu. Jika kamu bersedia untuk memintanya, ini sudah menjadi milikmu. Tidak perlu menunggu kamu untuk mengambilnya sebelum menerimanya. . Adalah normal bagi pasangan untuk saling memberi hadiah. Anda hanya harus menerimanya."

"Aku tahu, aku tahu." Gu Man mengangguk, tetapi dia tidak punya uang, dia miskin, dan dia tidak seperti generasi kedua yang kaya seperti Qin Cheng, yang bisa membeli kalung senilai ratusan ribu yuan dengan lambaian tangannya. Mereka mengatakan itu adalah hadiah untuk satu sama lain, bagaimana dia bisa terus menerima hadiah darinya.

Qin Cheng ingin menjelaskan, tetapi ternyata dia tidak berdaya, tidak peduli bagaimana dia menjelaskan, dia punya idenya sendiri.

Gu Buqi Apa yang dia pikirkan dalam benaknya sekarang adalah untuk menyimpan kalung itu dan mengembalikannya ke dirinya sendiri suatu hari nanti.

Tak perlu dikatakan, Gu Man berpikir begitu.

Qin Cheng mengulurkan tangannya dan meremas pantatnya: "Alangkah baiknya jika kecerdasan emosional Anda tercerahkan seperti saat Anda berhubungan seks."

Gu Man memukulnya dengan keras: "Apa yang kamu bicarakan!"

"Aku berkata, aku bisa memberimu hidupku."

"Dengan baik......"

Qin Cheng memeluknya dan menciumnya.

Dia menjulurkan lidahnya, membuka paksa gigi putihnya, dan bergegas masuk ke mulutnya dengan lidahnya, dengan ceroboh mengorek cairan tubuh di mulutnya, menjarah semua udara di mulutnya dan menjadikannya miliknya.

Setelah ciuman panjang, wajah Gu Man memerah, jantungnya berdebar kencang, dan dia terengah-engah.

Melihat penampilannya yang lezat, Qin Cheng langsung menegang.

Dia melepas kacamatanya dan mulai membuka kancing bajunya.

"Tidak! Kamu tidak terlalu lelah!" Gu Man berjuang untuk bangun, dia baru saja selesai hari ini, dan lagi!

Qin Cheng menahannya dan menolak untuk melepaskannya: "Mengapa kamu merasa lelah? Jika bukan karena takut kamu akan terlalu lelah, aku akan menekanmu di tempat tidur dan menidurimu sampai mati!"

"Jangan......"

Apa yang dia kenakan hari ini adalah rok musim gugur lengan panjang dengan ritsleting di bagian belakang Qin Cheng meraba-raba dengan terampil dan membantunya melepasnya, karena dia membantunya memakainya.

Roknya robek, dan tubuh halus dan anggun gadis itu terlihat di depannya.

Dia mengenakan bra pink girly lucu yang menutupi payudaranya yang terbalik, tapi bra itu terlalu kecil dan hanya bisa menutupi setengahnya.

Qin Cheng mengulurkan tangan dan mengeluarkan payudaranya dari bra, dan menundukkan kepalanya untuk menghisapnya.

"Ah...jangan gigit..." Teriak Gu Man pelan.

Dia melakukan ini setiap saat, dia suka menggigit payudaranya, seperti anak anjing yang menarik sesuatu ke dalam mulutnya, menariknya ke kiri dan ke kanan.

Bagaimana mungkin puting yang awalnya lembut menahan rangsangan seperti itu darinya, menjadi merah dan bengkak setiap kali dia memakannya, dan sakit untuk waktu yang lama untuk memakai bra.

Qin Cheng memuntahkan putingnya, menggosok payudaranya dengan dua telapak tangan yang besar, matanya redup: "Mengapa kamu tidak menikah, sehingga kamu tidak harus berbagi milikmu dan milikku, milikku adalah milikmu."

Seluruh tubuh Gu Man lemas karena gesekannya, dan aliran air kotor mengalir keluar dari bawah tubuhnya seperti banjir.

bisakah kamu berhenti membicarakan ini?" Dia mengambil inisiatif untuk menjangkau dan memanjat lehernya, menggigit bibirnya dengan ringan: "Qin Cheng ... aku sangat gatal ..."