[END] Fvck again and again 🔞

Bab 57: Bercinta di rumah

"Kalau begitu... bagaimana kalau aku menunjukkannya? Aku akan mencuci piring atau semacamnya." Mungkin jika dia bersikap lebih rajin, pengaruh ayahnya padanya akan lebih baik?

Qin Cheng menoleh untuk menatapnya, dan berkata sambil tersenyum, "Rumahku memiliki mesin pencuci piring, jadi aku tidak membutuhkan seseorang untuk mencuci piring."

Orang kaya bahkan tidak punya kesempatan untuk pamer.

Qin Cheng mencari-cari, tetapi tidak dapat menemukan apa yang dia cari, jadi dia keluar dan berteriak, "Bu, bagaimana dengan kurir yang saya kirim ke alamat yang salah dua hari yang lalu?"

"Di lemari di pintu kamarmu, kamu tidak diperbolehkan membuka apa pun untuk dilihat, dan tidak ada yang diizinkan masuk ke kamar dengan santai, jadi aku harus meletakkannya di depan pintu untukmu."

Qin Cheng mengeluarkan kotak kardus dari lemari, membawanya ke kamar tidur, dan menutup pintu kamar tidur.

Pikiran Gu Man selalu tertuju pada ayahnya, tampaknya dengan ayahnya, kecil kemungkinannya dia dan Qin Cheng untuk melanjutkan.

"Bukankah bagus kalau kita tidak pergi ke kamar sepagi ini? Atau aku akan turun?"

"Tidak, mereka pergi tidur lebih awal." Qin Cheng dengan santai meletakkan kotak itu di meja samping tempat tidur. Ada proyektor di kamar tidurnya, dan dia menyalakannya: "Ayo nonton film."

"Baik." Gu Man melihat waktu, itu masih pagi, dan dia tidak melakukan apa-apa, dia ingin mengobrol baik dengan Bibi Zhou, tetapi Paman Qin tidak menyukainya, jadi lebih baik tidak turun dan terlihat tidak nyaman.

Qin Cheng menemukan film cinta klasik, yang bercerita tentang pasangan yang awalnya tidak disukai oleh keluarga, namun akhirnya berhasil melewati banyak rintangan untuk bisa bersama.

Qin Cheng melihatnya dengan serius, tetapi Gu Man tidak terlalu menyukainya. Dia tidak mengerti mengapa cinta yang tulus harus digagalkan berkali-kali sebelum mereka bisa bersama. Meskipun cinta seperti itu tak terlupakan, itu telah mengubah rasa aslinya.

Dia berpikir bahwa cinta harus manis, dan jika menjadi pahit karena hal lain, maka kehilangan harus dihentikan tepat waktu.

Cinta yang tidak diberkati tidak akan pernah berjalan mulus, dan dia memiliki ide untuk mundur di dalam hatinya ...

Qin Cheng memperhatikan ketidaktulusannya: "Ada apa? Tidak terlihat bagus?"

Gu Man menggelengkan kepalanya, bersandar di bahu Qin Cheng, dan berkedip: "Aku baru saja memikirkan bagaimana membuat ayahmu menyukaiku."

"Aku sudah mengatakannya sebelumnya, jangan khawatir tentang dia, kamu tidak perlu membiarkan dia menyukaimu. Aku mencintaimu sudah cukup. "Qin Cheng meraih tangannya dan menciumnya.

Gu Man menggelengkan kepalanya, tidak setuju: "Jika ayahmu tidak setuju kita bersama, bahkan jika kita bersama, kita akan bertengkar karena hal-hal ini."

"Tidak, percayalah padaku."

"Qin Cheng ... kalau tidak, lupakan saja, kamu menjalani hidupmu, aku menjalani hidupku, tidak ada yang salah dengan itu, jangan membuat masalah dengan keluargamu karena aku, dan jangan membuat kita semua terlihat mengerikan karena kenyataan ini."

Dia takut, takut dia akan bertengkar dengan Qin Cheng karena hal-hal ini di masa depan, dan menjadi orang yang tidak dia kenal.

Qin Cheng menegakkan tubuh, menoleh untuk menatapnya, mengerutkan kening, tampak tidak senang di bawah bayang-bayang layar proyektor: "Gu Man, apakah kamu tahu apa yang kamu bicarakan?"

Dia meneriakkan nama lengkapnya, dan setiap kali dia melakukannya, itu membuktikan bahwa dia marah.

Gu Man mengecilkan lehernya dan mengangguk, "Aku tahu."

Dari saat dia melangkah ke rumahnya, dia bisa merasakan celah yang jelas di antara mereka berdua.

Entah itu latar belakang keluarga atau kondisi sendiri, tidak ada yang bisa menandingi Qin Cheng.

Dia sangat baik, begitu juga keluarganya.

Dia adalah anak tunggal dalam keluarga, dan perusahaan ayahnya akan diwarisi olehnya di masa depan, dia sendiri adalah seorang mahasiswa Ph.D. yang telah kembali dari belajar di luar negeri, dan telah mencapai prestasi yang cukup besar di bidangnya.

Bagaimana dengan dirimu? Anak perempuan tertua dari keluarga berpenghasilan kerja biasa, keluarga patriarkal, menanggung beban keluarga sejak dini, dan bahkan membayar sendiri biaya kuliah sambil bekerja paruh waktu dan menulis manuskrip untuk mendapatkan uang untuk membaca.