[END] Fvck again and again 🔞

Bab 96: Bercinta Selama Kehamilan, Biarkan Dia Menidurimu

Gu Man menatapnya, matanya penuh kerinduan.

"Jika kamu mau, kamu bisa mendapatkannya sendiri." Qin Cheng memegang penisnya sendiri dan mengocoknya, penis yang tebal dan panjang itu berayun bolak-balik di antara selangkangan, dan cairan kental yang keluar dari mata kudanya terlempar ke mana-mana.

Gu Man tahu apa maksudnya, dia ingin melihat dirinya tunduk, tunduk pada kemaluannya.

Dia tidak melakukannya sebelumnya, tapi sekarang, dia ingin menyerah, menyerah pada kemaluannya.

Dia merangkak di depannya mengibas-ngibaskan pantatnya seperti wanita jalang, kepala terangkat tinggi, dan melilit bagian atas kemaluannya.

"Uh ..." Qin Cheng mengertakkan punggungnya, dia tidak berharap dia begitu aktif, dia sangat provokatif sampai mati!

Gu Man merangkak merangkak, menjilati dan memakan penisnya, mengisi penisnya yang tebal dengan air liur yang berkilau, sampai air liurnya mengalir turun dari mulutnya, menetes ke mana-mana, dia mengangkat kepalanya, matanya penuh dengan Doa: "Suami.. . Saya menginginkannya."

Qin Cheng tidak tahan lagi, kali ini dia tidak memilih untuk menekannya di bawahnya, tetapi dia berbaring dan membiarkannya di atas, posisi ini dapat melindungi perut hamilnya dari tekanan.

Gu Man duduk di pinggangnya dengan kaki terbuka lebar, tangannya bertumpu di dadanya yang kokoh, payudara di dadanya naik dan turun karena bernapas.

"Jika kamu mau, gunakan vaginamu untuk memakan ayam." Qin Cheng meluruskan pinggangnya, dan ayam itu meluncur di antara pantatnya.

Gu Man yang licin merasa gatal.

Dia menjilat bibirnya yang kering, sangat menggoda, sedikit mengangkat pantatnya, memegang pangkal kemaluannya, mengarahkannya ke vaginanya yang basah, dan duduk perlahan ...

"Ah... keren sekali... ah... kenyang sekali..." Gu Man bergidik dan menelan ayam itu sedikit demi sedikit.

Makan kemaluannya dalam posisi ini memuaskan dan menyenangkan, dan kecepatan serta panjangnya dikendalikan olehnya.

Dia bisa pergi secepat yang dia mau dan sedalam yang dia mau.

Hanya saja dia punya satu di perutnya sekarang, jadi dia tidak bisa memakan penisnya terlalu keras, atau akan buruk jika didorong ke dalam rahim.

Aku sangat merindukan hari-hari ketika dia meniduri rahimnya tanpa ragu...

Selama dia memikirkan hari-hari ketika dia tampaknya telah dilatih olehnya, dia merasa gatal di sekujur tubuhnya.

Dia mulai menggeliat, meluncur ke atas dan ke bawah, mendorong kemaluannya bolak-balik di vaginanya.

"Ah... keren sekali... Qin Cheng... penisnya akan meniduriku sampai mati." Sudah lama sejak aku memiliki penisnya, dan dia benar-benar merindukan perasaan ditembus dan penuh.

"Brengsek, pelacur kecil, berhenti bicara begitu banyak, atau aku benar-benar akan menidurimu ke dalam rahimmu." Qin Cheng menahan rasa sakit, dia dulu menyiksanya begitu banyak untuk memuaskan hasrat seksualnya, tetapi sekarang dia hanya bisa melakukannya dengan ringan, bagaimana mungkin dia tidak merasa tidak nyaman.

Namun, rayuan kecil itu sekarang sangat genit, dengan mulut penuh kata-kata genit, begitu provokatif sehingga dia hanya ingin menekannya di bawahnya dan menidurinya dengan keras.

persetan, apakah kamu bersedia?" Gu Man membelai perutnya yang bengkak, yang berisi kristalisasi cintanya dan Qin Cheng, seorang anak yang akan mereka hargai di masa depan.

Dia tidak berani, dia merasa tertekan.

"Ini benar-benar di bawah kendalimu." Qin Cheng berbalik dan menekannya tepat di bawahnya. Dia tidak berani menekan terlalu rendah, tetapi kemaluannya benar-benar meniduri semua vaginanya.

"Ah ... aku akan mati ... aku akan disetubuhi sampai mati, terlalu dalam ... Ini sangat besar ..." Teriak Gu Manlang, dia sudah lama tidak memakan penisnya utuh, dan dia ditembus olehnya sekaligus, hanya merasa nyaman di sekujur tubuhnya, sebaik saat dia meniduri dirinya sendiri.

"Lebih keras ... lebih keras ... pelacur kecil itu akan disetubuhi sampai mati oleh kontol besar ... ah ... aku ingin disetubuhi oleh kontol besar setiap hari ..." Gu Man memutar tubuhnya , memancarkan pesona yang menggoda.