[END] Fvck again and again 🔞

Bab 45: Kacau Lagi

"Ah... lembutlah, Qin Cheng, ini terlalu dalam..." Qin Cheng mencoba lagi dan lagi, dan setiap kali penisnya mengenai leher rahim, leher rahimnya terlepas oleh penisnya yang besar.

"Di situlah tempatnya." Qin Cheng tiba-tiba mengeluarkan kemaluannya, mengulurkan tangannya untuk menariknya, dan melepas pakaiannya.

Seluruh tubuh Gu Man lemas dan dia memainkannya dengan santai.

Dia membalikkannya dan membuatnya berbaring di tempat tidur dengan punggung menghadapnya.Dia menutupi punggungnya dan membuka pantatnya.

"Hmm ..." Gu Man mengerang saat dia sedang kacau.

"Manman, kamu senang? Hah?"

"Manis... ah..." Gu Man disetubuhi dengan kejam, gemetar naik turun.

"Tampaknya kamu suka dipermainkan." Qin Cheng membantunya berdiri, masih membelakangi dia, dia membiarkan Gu Man menekannya, penisnya masih masuk dan keluar dari vaginanya.

Dia meraih lengannya dan membuatnya bersandar ke depan. Vagina itu memuntahkan ayam saat dia mencondongkan tubuh ke depan, dan dia menarik lengannya, dan dia membanting ke belakang, mendorong ayam yang baru diludahkan kembali ke dalam vagina yang lembut.

"Aha..." Gu Man belum pernah dipermainkan seperti ini sebelumnya, setiap kali kontol membentur lubang dengan keras, terkadang membentur bengkok, kontol masuk dari lubang dan membentur dinding lubang, itu menyakitkan dan mati rasa.

"Qin Cheng ... jangan seperti ini ... ah ..." Gu Man menggelengkan kepalanya, mencoba melarikan diri. Tapi dia ada di tangan Qin Cheng, jadi bagaimana dia bisa kabur.

Qin Cheng berdiri di belakangnya dan menggerakkan penisnya berkoordinasi dengan tubuhnya Setiap kali kepala penis mencapai leher rahimnya, leher rahimnya lunak, dan penis tersangkut di dalamnya beberapa kali, dan leher rahim berkontraksi, menghisapnya Hampir mengaku.

Qin Cheng mengacau keras beberapa kali lagi, melepaskannya, dan meraih akar ayam dengan satu tangan.Setelah beberapa saat, ayam yang gelisah dan melompat itu berangsur-angsur menjadi tenang, tetapi ayam yang belum dilepaskan itu bahkan lebih ganas dan tebal.

Titik akupunktur Gu Man berkontraksi dengan keras, seolah mencoba menahan sesuatu di mulutnya, tetapi dia hanya bisa mengeluarkan air cabul itu satu per satu.

Dia menoleh untuk melihat Qin Cheng dengan lemah, matanya kabur.

Qin Cheng sengaja ingin bermain dengannya, jadi tentu saja dia tidak akan membiarkannya dengan mudah.

"Kemarilah." Qin Cheng mengaitkan jarinya ke arahnya.

Gu Man berjalan mendekat tanpa mengetahui alasannya, Qin Cheng menekannya ke jendela, masih dengan punggung menghadapnya, dia menekan punggungnya untuk membuatnya melengkungkan tubuhnya dan mengangkat pantatnya.

Vagina merah muda dan lembut menonjol darinya, mulut vagina berwarna merah cerah, dan masih banyak air cabul yang mengalir, yang sangat cabul.

Apel Adam Qin Cheng berguling, dan dia mengulurkan tangannya untuk membuka tirai.

"Jangan ..." Gu Man menebak apa yang akan dia lakukan, dan bergegas menghentikannya.

Dengan suara 'tamparan', Qin Cheng menampar pantatnya dengan suara garing, dan lima sidik jari merah segera muncul di pantat putih itu.

"Berbaringlah," kata Qin Cheng dengan suara yang dalam.

Dia melingkarkan tangannya di pinggangnya, mengarahkan kemaluannya ke vaginanya, dan menidurinya lagi.

"Ah ..." Gu Man bersandar ke tubuhnya sebanyak mungkin, takut dia akan terlihat oleh orang-orang di luar jendela ketika dia berdiri tegak.

Faktanya, lingkungannya adalah lingkungan yang lebih tua dengan ruang lift, jumlah rumah relatif sedikit, dan setiap bangunan terhuyung-huyung. Dari jendelanya, hanya ada ruang terbuka dan tidak ada rumah lain, tetapi dia masih takut. Bagaimanapun, ini adalah ruang terbuka.jendela.

Qin Cheng bercinta tanpa ragu, penisnya terbuka dan tertutup, dan Gu Man berteriak, dan air di bawah tubuhnya semakin banyak, dia akan bercinta hingga orgasme olehnya.

"Aha... aha..." Gu Man membuka mulutnya dan bernapas dengan cepat.

Vagina di bawahnya menyusut dan memutar kemaluannya, ingin dia keluar dengan cepat.