7

98 6 1
                                    

Happy reading;)



Tandai typo 🚫



__________________________________________

Di pagi hari yang sedikit mendung Ardan mengendarai mobil menuju mansion Alex dengan kecepatan sedang.

Sedangkan Cantika sudah duduk manis di teras menunggu Ardan untuk menjemput dirinya.

Tinn

Mendengar klakson mobil, Cantika pun berlari kecil ke arah gerbang.

"Pagi kak" sapa Cantika riang.

"Pagi sayang" balas Ardan dengan senyuman manis terpatri di wajah hensemm nya.

"Eh?"

Ardan terkekeh renyah saat melihat Cantika mematung, "udah ayo cepet nanti telat".

"Kakak tumben pake mobil?" tanya Cantika.

"Mendung" jawab Ardan.

Cantika mengangguk setuju.

"Udah sarapan kan?" tanya Ardan.

"Udah"

"Ntar temenin gue sarapan di kantin ya" pinta Ardan.

"Kakak belum sarapan? Tumben?" heran Cantika.

Cahaya tidak mungkin membiarkan Ardan pergi tanpa sarapan, fikirnya.

"Cepet cepet karna takut hujan"

"Tumben bunda ngebolehin?" gumam Cantika.

"Kan mau jemput calon mantunya" goda Ardan.

"Ih apa sih"

•••

Di kantin, Ardan dan Cantika bercengkrama sambil menunggu Ardan selesai memakan bubur nya.

"Iya tau, Yuda sama Beby jadi makin deket trus Beby juga bilang kalo mereka sering sleep call" ujar Cantika riang.

"Mereka juga cocok" timpal Ardan yang di angguki oleh Cantika.

Sedang asik mengobrol tiba-tiba dari pintu kantin terdengar suara langkah kaki yang sangat ramai.

Benar saja

Dalam hitungan detik kantin dipenuhi dengan siswa-siswi, begitu juga sahabat mereka.

"Kalian berdua dicariin ternyata lagi ngapel disini" gerutu Ferdian.

"Kak Dzaki belum sarapan jadi kita ke kantin dulu" jawab Cantika.

"Para murid kesini semua, emang ngga ada guru yang masuk?" tanya Ardan.

"Tadi--" ucapan Yuda terputus, terlihat Beby yang sedang membawa nampan makanan dibelakang Bianca yang berjalan menuju meja di mana Ardan dkk dan Cantika dkk dengan angkuh.

"Hai Ardan" sapa Bianca.

"Beby(?)" panggil Yuda, Beby pun menatap nya dengan ragu dan mengangguk kecil.

ARDANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang