16

43 4 0
                                    

Happy reading;)



Tandai typo🚫



_______________________________________________________

"Ri! Lo mau tidur kapan?!" Ardan berseru dari sofa ruang keluarga pada Cantika yang berada didapur.

"Ntar aja, masih jam 8" jawab Cantika.

Cantika bergabung dengan Ardan sambil memakan anggur yang ia bawa dari dapur, "Kak, ayo jalan-jalan" ajak Cantika.

"Mau sekarang?"

"Iya"

"Sana siap-siap"

Cantika meninggalkan anggurnya lalu melesat pergi ke kamarnya, Ardan menunggu Cantika sambil memakan anggur yang Cantika bawa.

20 menit berlalu tapi Cantika masih belum keluar dari kamarnya, Ardan yang sudah mulai kesal pun menyusul ke kamar.

"Ri, lama banget anjir" kesal Ardan.

"Udah kak, tadi nyatok bentaran"

Bentar katanya? Ardan mendatarkan wajahnya, "Ya udah sana ganti baju, jangan lama-lama" ujar Cantika membuat Ardan semakin ingin mencakar wajahnya.

Setelah Ardan berganti pakaian, keduanya keluar menggunakan motor sesuai keinginan Cantika. "Kak! Mau telur gulungg" pinta Cantika.

Ardan memberhentikan motornya, "Mau ikut apa disini aja?" tanya Ardan.

Melihat banyak perempuan yang sedang mengantri di pedagang telur gulung, Cantika memilih untuk ikut mengantri. "Ria ikut" ujarnya.

"Ayo" Ardan menggandeng tangan Cantika lalu berjalan menghampiri pedagang telur gulung. Sweater putih dipadukan celana jeans ditambah pahatan wajah yang begitu menyejukkan mata itu rupanya membuat para kaum perempuan yang sedang mengantri mengalihkan pandangannya, Cantika yang menyadari itu langsung memeluk lengan Ardan posesif.

Ardan yang faham pun melepaskan lengannya yang dipeluk Cantika lalu merangkul bahu gadis itu, "Kayaknya bakal lama, sabar ya sayangkuu" ujar Ardan.

"Ishh" desis Cantika menutupi rasa bapernya.

Para kaum hawa yang sedari tadi memperhatikan Ardan langsung menelan mentah-mentah keinginan pdkt mereka setelah mendengar ucapan Ardan.

"Cemburu mah bilang" bisik Ardan.

"Dih" cibir Cantika.

"Gemes banget, dari pada makan telur gulung mendingan gue makan lo" bisik Ardan lagi membuat Cantika reflek menginjak kaki Ardan.

"Anjing!" umpat Ardan.

"Jangan macem-macem ya!" peringat Cantika.

"KDRT mulu lo sumpah" keluh Ardan.

"Bodoamat"

Setelah mendapatkan telur gulung pesanan mereka berdua, Cantika dan Ardan duduk di kursi yang ada. "Mau jajan apa lagi?" tanya Ardan sambil mengusap sisa saus di pinggiran mulut Cantika.

"Mau es-"

"Malem-malem ngga usah makan yang dingin!" potong Ardan.

"Aaa mau es krim kak" rengek Cantika.

"Udah malem, gue udah nurut sama lo buat make motor jadi sekarang lo harus nurut sama gue" tolak Ardan.

"Ah bodo lah" Cantika membuang mukanya.

"Ya udah ngambek aja sana" balas Ardan yang membuat Cantika semakin badmood.

Cantika mulai membuka handphone nya menghiraukan Ardan yang terus menatapnya, tiba-tiba Ardan memeluk Cantika dari samping tapi Cantika masih tetap saja tak bergeming.

"Mau jajan apa lagi? Asal jangan es krim" ujar Ardan yang masih tidak dijawab oleh Cantika.

"Lucu banget sih, gitu aja ngambek hm?" lanjut Ardan sambil mencium pipi Cantika yang mana membuat Cantika langsung mengusap pipi yang tadi dicium oleh Ardan.

"Ngga usah cium-cium!"

Ardan tertawa, "Yang lain aja ya sayang.. "

"Sayang-sayang palamu peang" cibir Cantika.

"Heh! Ngga sopan sama suami!"

"Suami aku Jaemin"

"Astaghfirullah"

Ardan yang menyadari Cantika kedinginan pun mengajak Cantika pulang, "Ayo pulang, udah dingin"

"Masih mau disini" jawab Cantika.

"Dingin ya?" Cantika mengangguk.

"Sini" Ardan merentangkan tangannya dan Cantika langsung memeluk Ardan, "Ayo mau jajan apa lagi, habis itu pulang"

•••

"Sempit banget anjing! "

"Sakit kak ih! jangan banyak gerak, udah tau sempit tapi ngga mau diem, sesek napas nih!"

Sungguh malang nasib Cantika dan Ardan saat ini, setelah pulang dari jalan-jalan tadi tiba-tiba saja mereka diikuti oleh mobil yang tak mereka kenali. Tanpa berfikir, Ardan malah mengajak Cantika untuk masuk ke celah dinding rumah yang mana tempat itu sangat sempit membuat mereka berdua terjepit disitu.

"Ssttt.. Jangan berisik" peringat Ardan saat mendengar suara seseorang.

"Mereka menghilang" ujar seseorang yang Ardan dan Cantika tidak tau siapa itu.

"Cari lebih teliti! " tiba-tiba saja, Cantika tak sengaja menginjak kaki ardan membuat Ardan hampir saya berteriak.

"Kenapa ekspresi kakak kaya gitu?" tanya Cantika sambil berbisik tepat ditelinga Ardan.

"Kaki gue lo injek sayangg" jawab Ardan dengan suara yang sepertinya sangat geram pada Cantika.

Cantika melirik kebawah, "Maaf" ujar Cantika.

Ardan langsung menarik kepala Cantika untuk bersender di dada bidangnya saat melihat kecoa yang merayap di samping kepala Cantika, kontras dengan orang-orang berjas hitam lewat didepan celah kecil dinding itu.

Ardan melempar kecoa itu sampai mengenai pipi salah satu orang itu, membuat orang itu reflek berteriak dan kabur. Ardan tertawa tanpa suara sambil menunduk menghadap rambut Cantika, Cantika yang bingung pun mendongak dan saat itu juga tanpa sengaja bibir mereka bertemu.



Tbc

ARDANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang