CHAPTER 4

191 66 24
                                    

Note: Cerita Ini Murni dari Imajinasi Author ❗
Don't Copy Paste My Story'‼️
📢Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan cara berikan Vote & Comment 😉

Note: Cerita Ini Murni dari Imajinasi Author ❗Don't Copy Paste My Story'‼️📢Jangan lupa untuk selalu dukung cerita ini dengan cara berikan Vote & Comment 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini genap seminggu Fiona bersekolah di SMA JAYA BANGSA dan hari ini kelas mereka akan melakukan praktikum Kimia dari pak Santo. Saat ini laboratorium itu di penuhi oleh murid XII MIPA 2. Mereka sedang serius dalam meracik bahan-bahan yang ada. Mereka harus ekstra hati-hati, karena bahan-bahan itu sangat berbahaya bagi kulit jika salah meracik.

Sementara pak Santo, menghampiri setiap kelompok guna mengawasi serta memastikan semua murid bekerjasama aktif dalam kelompok.

"Ingat, ini adalah proyek terakhir kalian sebelum ujian akhir Minggu depan. So, do your best." Kata pak Santo, diakhiri dengan kalimat semangat berbahasa Inggris.

"Baik pak." Ucap mereka serempak.

"Huuu. So Inggris Lo." Kata Edo sangat pelan mengejek gurunya. Dia takut kalau pak Santo mendengarnya. Seketika teman-teman kelompoknya tertawa mendengar ucapan Edo, termasuk Alex yang hampir saja salah mencampur larutan garam karena lawakan Edo.

"Kelompok 1, kenapa kalian tertawa? Kalian mau nilai prakteknya saya kurangin?" Ancam Pak Santo. "Kita ini lagi praktek, tolong serius. Sebentar lagi kalian akan lulus, jadi perbaiki kelakuan kalian!!" Lanjutnya panjang lebar.

Alex dan teman-teman kelompoknya pun seketika terdiam. Begitupun dengan kelompok lainnya, mereka takut akan bernasib sama dengan kelompok 1 jika tidak serius. Sementara Edo si biang kerok kini pura-pura terlihat serius, karena takut nilainya akan di kurangi.

"Kalau sudah selesai, masing-masing kelompok tinggalkan hasilnya di meja praktek ini, biar saya yang akan menilai. Jangan lupa sebelum meninggalkan laboratorium ini, bersihkan sampah-sampah kalian dan rapikan alat-alat yang kalian pakai." Kata Pak Santo mengingatkan.

45 menit kemudian, para murid XII MIPA 2 itu sudah selesai dengan praktikum mereka. Kini mereka sedang menuju kantin sekolah guna mengisi perut mereka yang keroncongan.

"Akhirnya, tunai sudah pengabdian kita pada pak Santo." Ujar Rachel dramatis. Hal itu mengundang gelak tawa dari sebagian murid XII MIPA 2 di sekitar mereka termasuk geng Erik.

"Huu, ternyata Lo tertekan juga hahahaha." Sambung Eros yang baru memasuki kantin.

"Emangnya Lo nggak?" Sindir Rachel. Eros hanya mengedikan bahunya dan bergabung bersama kembarannya di meja kantin.

"Isshh nyebelin banget tuh anak. Awas aja, gue bakal bikin perhitungan sama dia." Ucap Rachel sambil menghentak-hentakkan kakinya karena kesal. Sementara ketiga temannya malah tertawa melihat tingkah lakunya.

"Gak usah di ladenin Cel. Lo bisa darah tinggi." Ujar Fiona.

"Benar, mending kita duduk sambil menunggu pesanan kita." Sambung Vany.

Between My Revenge and Your WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang