NOTE: CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI AUTHOR ❗
❌ DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️❌
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊Duughh
Gadis malang itu jatuh terduduk di atas lantai dingin dan penuh debu di dalam gedung tua nan temaram. Baru saja tubuhnya di dorong masuk ke dalam gedung yang sudah lama tidak di huni itu. Di hadapannya ada dua paruh baya yang tersenyum menatap wajah cantik gadis malang itu.
"Malam ini kamu tidur di sini. Jangan berteriak memohon, karena kami pasti tidak akan mengabulkannya." Ujar pria paruh baya itu dengan nada menakutkan.
"Nikmatilah malam mu bersama tikus-tikus dan serangga yah Fiona yang malang." Sambung istrinya.
Setelah itu mereka meninggalkan gadis itu sendirian di dalam ruangan yang minim cahaya itu. Tanpa belas kasih, pria paruh baya itu menggembok pintu keluar, agar gadis itu tidak dapat melarikan diri. Kini hanya tersisa dia sendiri di dalam sana.
Fiona memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di kedua lutut itu. Air matanya tidak lagi menetes. Percuma dia menangis, hal itu tidak akan membuat kedua orang tuanya berubah pikiran. Saat ini yang ada di pikirannya yaitu mengumpulkan semua tenaga nya, dan mencari jalan keluar dari gedung kosong itu.
Tak berapa lama, rasa kantuk mulai menghampiri nya. Fiona pun membaringkan tubuhnya di atas lantai dingin serta kotor itu. Saat ini dia tidak peduli akan hal itu, yang penting tubuhnya bisa bertenaga dan dapat keluar dari gedung menakutkan itu.
Sementara itu di dalam mansion megah milik keluarga nya sedang terjadi perdebatan antara orang tua Fiona dengan beberapa petugas kepolisian yang datang. Mereka datang karena menerima laporan bahwa pasangan suami istri itu, melakukan penipuan terhadap kliennya hingga menyebabkan kliennya meninggal. Entah siapa yang sudah melaporkan mereka.
Tidak menerima tuduhan itu, Tuan Arya alias papa Fiona mengamuk. Dia mengusir semua polisi itu pergi dari mansion nya. "SAYA BILANG PERGI YAH PERGI! SAYA TIDAK PERNAH MELAKUKAN HAL SEPERTI YANG DI TUDUHKAN. SILAKAN KEMBALI DENGAN BARANG BUKTI. PERGI DARI SINI SEKARANG." Terik Tuan Arya dengan suara menggelegar.
Untung saja mansion itu luas, sehingga para tetangga mereka tidak bisa mendengar kekacauan yang terjadi di keluarga kaya raya itu. Orang-orang yang mengenakan seragam kepolisian itu pun kali ini terpaksa harus kembali ke kantor mereka. Mereka harus memastikan kembali kebenaran laporan tersebut, agar supaya dapat segera menahan Tuan Arya Sudarsono Wijaya. Beberapa dari mereka juga tidak menyangka atas perlakuan kasar pemilik rumah itu, sebab selama ini media selalu memberitakan hal-hal positif tentang mereka.
Usai kepergian para polisi itu, Tuan Arya langsung menutup pintu utama mansion itu, dengan bantingan kuat hingga siapapun yang mendengarnya pasti akan terkejut.
"ARRGHHH. SIAL! SIAPA YANG SUDAH BERANI BERMAIN-MAIN DENGAN KU. AAAAARGGGGGHHHHH!" Teriaknya sambil menendang apa saja yang dia lalui.
********
Keesokan harinya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Revenge and Your Wounds
Fiksi RemajaErik Axelion. Pemuda tampan berhati dingin adalah CEO sekaligus murid di salah satu sekolah bergengsi. Dia tumbuh menjadi anak yang mandiri sejak tragedi yang menimpa kedua orangtuanya. Dia dan saudara kembarnya harus bisa bertahan hidup, dan bangki...