CHAPTER 15

121 55 10
                                    

Note: Don't Copy Paste My Story'‼️
📢Jangan Lupa Untuk Tinggalkan Votement Kalian😉

Happy Reading 😊

Malam harinya...

Setelah semua tenda sudah berdiri dengan kokoh, kini para peserta kemah sedang berbaris mendengar arahan dari panitia kegiatan ini yang tak lain ada guru mereka sendiri.

"Selamat malam anak-anak." Ucap ibu Rasmi selaku ketua panitia.

"Malam Bu." Kompak para peserta kemah.

"Baik. Saya suka semangat kalian." Ucap Bu Rasmi memuji.

"Malam ini belum banyak kegiatan yang dilakukan. Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memberikan tanda pengenal, agar supaya masyarakat yang ada di desa ini, bisa mengenali kalian. Saya dan kepala sekolah juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa setempat agar kiranya mereka mengetahui keberadaan kalian di sini. Malam ini, kalian boleh beristirahat lebih awal atau bersantai dengan teman-teman kalian. Saya tahu kalian masih lelah. Jadi tidurlah lebih awal, karena besok akan ada kegiatan yang seru." Lanjut Bu Rasmi. Setelah itu para peserta kemah pun disilakan bubar, dan menikmati malam mereka.

"Gimana kalau kita main TOD. Nggak tahu harus ngapain soalnya." Usul Vany.

"Ayooo. Gue setuju, lagian kita udah mau lulus tapi sepertinya masih banyak rahasia di antara kita." Sambung Maria.

"Kita boleh gabung nggak?" Sambung seseorang dari belakang mereka. Ternyata dia adalah Edo. Dia tidak sendiri melainkan bersama keenam sahabatnya.

"Idihh. Lo ngapain ikut nimbrung sih?" Ucap Rachel dengan tatapan sinis.

"Udahlah Cel. Ini kan cuma permainan, biarin aja mereka ikut." Sambung Maria menengahi mereka.

"Ckk. Nyebelin banget sih." Balas Rachel dengan wajah kesal. Sementara ketujuh orang itu, masih berdiri di tempatnya semula sembari menunggu jawaban dari keempat gadis itu.

"Yaudah. Tapi awas aja kalau kalian nanya macam-macam ke gue." Ujar Rachel akhirnya. "Gimana Fio, Lo setuju mereka ikut?" Lanjutnya menanyakan pendapat Fiona.

"Hmm. Terserah." Jawabnya singkat, setelah itu mereka pun berjalan menuju ke tempat yang tidak jauh dari tenda mereka dan memulai permainan.

Mereka duduk melingkar dengan posisi Erik berhadapan langsung dengan Fiona. Dan permainan pun dimulai. Tampak Edo mulai memutar botol air mineral yang mereka gunakan dalam permainan ini.

"Oke, jika arah botol ini mengarah pada salah satu dari kalian, artinya kalian harus siap menerima tantangan atau bersikap jujur." Kata Edo kemudian.

Alhasil botol itu kini berhenti tepat di depan Edward. Dia adalah orang pertama yang menjadi sasaran mereka. Edward pun dengan pasrah harus memilih antara kejujuran atau tantangan.

"Truth or dare?" Rachel langsung mengajukan pilihan.

Edward pun dengan ragu-ragu memilih jujur. Dia malas jika harus di beri tantangan yang mungkin tidak masuk akal dari mereka. "Truth." Jawabnya.

"Siapa orang yang Lo suka saat ini?" Tanya Rachel tiba-tiba. Seketika seluruh mata tertuju pada Edward, mereka juga penasaran dengan kisah asmara sahabat Erik itu. Sebab selama ini dia tidak pernah mempublikasikan hubungannya.

"Nggak ada." Jawab Edward santai. Jawabannya malah membuat mereka tidak percaya.

"Serius, nggak ada Ed?" Tanya Didit meyakinkan.

"Iya serius. Kalian kenapa sih? Kan gue udah jujur." Ucap Edward dengan wajah bingung melihat ekspresi mereka.

"Oke kita lanjut putar botolnya." Ucap Edo sambil memutar kembali botol itu. Dan kini botol itu berhenti tepat di depan Erik. Sebelum ditanya dia langsung memilih kejujuran.

Between My Revenge and Your WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang