NOTE: PLAGIAT DI LARANG KERAS UNTUK CERITA INI ‼️
DON'T COPY PASTE MY STORY ❗HAPPY READING 😊
Hari sudah hampir sore. Gadis malang itu kini terkapar tidak sadarkan diri di antara rerumputan di sekitar danau itu. Kepalanya membentur bebatuan dan mengeluarkan darah segar.
Sementara itu, Erik dan kawan-kawan masih belum menyadari bahwa Fiona telah menghilang dari mereka sejak 30 menit yang lalu. Mereka tengah sibuk mengumpulkan bendera merah itu yang tersebar di beberapa ranting pohon.
"Fio, Lo udah dapat berapa?" Tanya Maria. Namun dia tidak mendengarkan sahutan Fiona dari belakangnya. Maria kemudian menoleh dan tidak mendapati keberadaan Fiona di sana. Dia pun segera mencari sahabatnya itu.
"Fiona. Fio, Lo di mana?" Teriaknya memanggil nama gadis itu.
Erik dan Putra yang tak jauh dari sana berbalik karena mendengar teriakan Maria. Mereka berdua pun mendatangi Maria.
"Kenapa Mar?" Tanya Putra bingung, melihat di sana hanya ada Maria seorang.
"Fiona nggak ada." Jawab Maria dengan wajah panik.
Seketika wajah kedua pemuda itu berubah menjadi panik. Mereka pun berusaha mencari keberadaan Fiona. Suara mereka menggema di seluruh tempat itu memanggil nama Fiona. Tak ada jawaban, mereka memutuskan untuk mencari Fiona di tempat lain di dalam hutan itu.
"FIONA!!!" Panggil Erik menyusuri hutan itu.
"FIONA LO DI MANA?" Teriak Putra
"FIO... FIONA..." Panggil Maria yang sudah mengeluarkan air mata.
Teriak mereka bergantian memanggil-manggil nama gadis itu. Namu nihil tidak ada jawaban sama sekali. Matahari sudah hampir tenggelam, namun mereka masih berusaha mencari keberadaan gadis itu. Sedangkan di tempat lain, Eros dan teman-teman mereka yang lain sudah menunggu kedatangan tim Erik.
"Mereka dimana sih? Kalau begini kita bisa kemalaman di tengah hutan ini." Celoteh Rachel yang belum tahu kejadian yang menimpa sahabatnya itu.
"Sabar. Mereka pasti udah otw ke sini." Balas Vany menenangkan Rachel.
"Btw, Lo udah hapal jalan untuk keluar dari sini kan Lex?" Tanya Eros pada Alex. Dan di balas anggukan oleh cowok itu.
Kembali ke tempat Erik dan tim nya berada. Saat ini mereka bertiga sudah beberapa kali berputar-putar di hutan itu, namun tetap tidak menemukan jejak Fiona. Sementara hari sudah mulai gelap. Erik kemudian mengajak kedua temannya itu untuk kembali ke titik kumpul sebelumnya. Karena teman-teman mereka yang lain pasti sudah lama menunggu. Namun, Maria tetap bersikeras untuk menemukan sahabatnya itu. Wajahnya kini sudah berlinang air mata.
"Kita harus balik Maria!" Ucap Erik memberi pengertian kepada gadis itu.
"Erik benar Mar. Kita harus balik sekarang, dan minta bantuan kepada teman-teman lain. Kalau kita tetap bertahan di sini buat nyari Fiona, pasti nggak bakalan berhasil. Yang ada kita akan ikut terseret. Lebih baik kita balik, dan minta bantuan kepada teman-teman yang lain." Kata Putra kepada gadis itu.
"TAPI FIONA..." Belum sempat dia melanjutkan perkataannya, Putra langsung menarik tangan gadis itu sambil berkata bahwa mereka akan kembali dan mencari Fiona bersama dengan teman-teman lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between My Revenge and Your Wounds
أدب المراهقينErik Axelion. Pemuda tampan berhati dingin adalah CEO sekaligus murid di salah satu sekolah bergengsi. Dia tumbuh menjadi anak yang mandiri sejak tragedi yang menimpa kedua orangtuanya. Dia dan saudara kembarnya harus bisa bertahan hidup, dan bangki...