CHAPTER 6

143 61 16
                                    

📢 DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️
Jangan Lupa Untuk Tinggalkan Votement Kalian 😊

So, Let's Begin.😊

Hari ini Fiona tidak pergi ke sekolah, dia kurang enak badan. Seharian ini, dia hanya terbaring lemas di atas tempat tidurnya. Baru kali ini dia absen dari kelasnya seumur hidupnya. Dahulu meskipun dia sakit, dia dipaksa untuk tetap bersekolah. Namun kali ini berbeda, dia seperti tidak mempunyai tenaga untuk berjalan. Rasa sakit pada perut nya membuat nya sulit untuk bergerak, di tambah dengan kepalanya yang ikut berdenyut. Peluh keringat membasahi pelipisnya.

"Arrghhh sakit banget, asam lambung gue pasti kambuh. Ssshh." Rintihnya. Dia berusaha bangun dari kasurnya untuk mengecek keadaan di lantai bawah. Dia ingin memastikan kalau orangtuanya sudah berangkat kerja. Baru beberapa langkah menuju pintu kamar, seseorang dari luar membuka dengan kasar pintunya.

"Ohh, jadi di sini kamu rupanya." Ujar mamanya mengintimidasi. "Beraninya kamu absen dari sekolah, dan bersantai dikamar!" Lanjut mamanya sembari menarik rambut Fiona.

"Aakkh. sakit ma. Tolong lepasin." Pinta Fiona memohon.

"SINI KAMU! IKUT SAYA!!" Ujar mamanya dengan nada tinggi sambil menyeret Fiona ke lantai bawah.

BUGH

Fiona terduduk di lantai setelah didorong oleh mamanya dengan kasar. Bi Ina yang sedang mengepel lantai, sangat prihatin melihat anak majikannya itu diperlakukan seperti itu.

"Kasihan nya Non Fio." Gumamnya prihatin. Ingin sekali dia menolong, namun dia tidak berdaya.

"PAPA... SINI SEBENTAR!!" Teriak mamanya memanggil suaminya.

"Ada apa sih ma, teriak-teriak." Tanya suaminya menghampiri istrinya.

"LIHAT KELAKUAN ANAK INI.. BERANINYA DIA TIDAK PERGI KE SEKOLAH. DENGAN BERPURA-PURA SAKIT." ujar istrinya begitu emosi.

PLAK

Satu tamparan didapatkan Fiona dari papanya. Bukannya membela anaknya atau menanyakan alasannya tidak masuk, dia malah menampar Fiona.

"KAMU INI! MASIH PAGI SUDAH BIKIN MASALAH. KAMU PIKIR BIAYA SEKOLAH KAMU GRATIS? DASAR ANAK TIDAK TAHU TERIMAKASIH. MENYESAL SAYA PUNYA ANAK SEPERTI KAMU." Bentak papanya.

Sementara Fiona tidak berdaya untuk melawan. Rasa sakit diperutnya semakin menjadi. Dia hanya bisa menangis dalam diam. Hatinya begitu sakit diperlakukan orangtuanya seperti itu.

"POKOKNYA KAMU GANTI BAJU KAMU, DAN PERGI KE SEKOLAH. SE.KA.RANG!!" Bentak mamanya. Melihat Fiona hanya diam saja, membuatnya semakin kesal. "CEPAT FIONA!" Bentaknya lagi.

Fiona pun menyeret kedua kakinya pergi dari sana menuju kamarnya. Air matanya masih tak berhenti turun. Setelah mandi dan berganti pakaian, kini dia memoles wajahnya didepan cermin. Dia menggunakan bedak dan makeup yang sedikit tebal untuk menyamarkan bekas tamparan dan matanya yang membengkak akibat menangis. Dia tidak ingin orang-orang tahu kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

********
Setelah sampai di sekolah, Fiona berjalan tertatih-tatih menaiki tangga menuju kelasnya. Dia meremas perutnya yang masih terasa sakit. Sementara itu kepalanya juga semakin terasa berat. Peluh membasahi wajahnya namun dia tetap memaksakan diri berjalan menuju kelasnya. Beberapa murid yang dilewatinya merasa heran dengan dirinya.

Kini dia telah sampai di depan kelasnya. Tampak disana teman-temannya sudah hadir. Dia pun berjalan menuju bangkunya. Sebenarnya hari ini tidak ada mata pelajaran apapun karena kelas mereka akan mengikuti ujian akhir sekolah Minggu depan. Para murid kelas XII hanya melakukan belajar kelompok mandiri, agar mantap dalam mengisi soal yang ada nantinya.

Between My Revenge and Your WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang