(14) Deal

482 42 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Gre dan Khey menjadi kenal dekat sejak kejadian di lapangan basket belakang.

Dan sejak itu juga sifat-sifat mereka mulai terlihat, Khey yang keras kepala dan Gre yang tiba-tiba sifat dinginnya itu keluar dengan sendirinya jika ada Khey.

Seperti sekarang yang kalian lihat. Satu cowok dan satu cewek sedang memainkan bola basket yang ada di tangannya di lapangan sekolah belakang. Karena ini sudah pulang sekolah, GS pun sudah sepi dari tadi. Entah mengapa mereka ingin berlama-lama disini (berdua).

"Khey?" Gre memecah keheningan diantara mereka. Dia menengok lawan bicaranya yang ada disamping dengan memantulkan bola basket.

Khey melirik sekilas Gre, hanya deheman yang ia berikan.

Gre mendengus kesal akan tingkah Khey, tiba-tiba saja sifat dingin Gre diambil oleh Khey saat yang terjadi saat ini.

Khey mulai cuek dan jutek.

"Inget tantangan gue yang dulu? Gue bilang kita mulai game nya?" Tanya Gre datar.

Khey mengerutkan dahinya berfikir setelah sekilan lama, kerutannya hilang diganti oleh alis yang mengangkat satu. Hm bentar Khey tidak bisa yang itu oke.

"Let's play the game with me baby." Batin Khey mengingat ucapan Gre beberapa minggu yang lalu. Awal mereka bertemu untuk yang kedua kalinya.

Khey masih sibuk dengan bola basketnya. "Oh kenapa?" Ucapnya datar.

Gre menghela nafas panjang. "Gue mau bicarain game ini. Jadi, kalau selama kurang dari setahun ini gue gak bisa buat lo suka sama gue, ya jadinya gue gak bakal ganggu hidup lo lagi dan gue bakal lupain dendam gue ke lo yang dulu."

Ucapan Gre barusan membuat Khey tersedak bahkan dia tidak sedang makan, minum, atau yang lainnya. Hanya memantulkan basket dan mendengar ucapan Gre membuat Khey tersedak sangat lebay.

Membuat gue suka sama dia? Batin Khey mengulang ucapan Gre.

Alis Gre naik satu bingung akan sikap Khey yang terlalu melebih-lebihkan. Wajahnya tetap sama. Datar.

"Gimana?" Tanya Gre.

Khey memandang manik mata Gre dalam apakah Gre benar dengan ucapannya. Apakah jika dia kalah dia akan berhenti menganggu Khey apakah dia akan melupakan dendam-dendamnya? Apakah-

Salah satu bahu Khey menghangat, Gre memegang bahunya pelan.

"Wey gimana?" Tanya Gre lagi.

Khey memandang arah lain. "Oke terserah. Tapi gue punya satu syarat!"

Gre tersenyum penuh kemenangan.

Haha rasain gue bakalan bisa buat lo suka sama gue. Batin Gre mengingat apa saja yang bakal ia lakukan jika Khey benar-benar jatuh ke dalam hatinya.

"Syarat? Oke, apa?"

~~Change You~~

Change YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang