Seorang siswa laki-laki dengan badan tinggi dan tegap tengah memberi senyum kepada siswi-siswi perempuan yang berjalan di depannya untuk menyapanya. Di koridor ini siswa maupun siswi hilir mudik berjalan dengan membawa tas yang ada di bahunya.
Matahari kian terik tanda jam sudah berlalu cepat dari pagi hari. Beda dengan hari-hari sebelumnya hari ini memang langit terlihat cerah. Jam sudah menunjukkan pukul 06.45, laki-laki itu masih setia berdiri dan menyandarkan tubuhnya di tembok dengan kepala yang celingukan seolah mencari teman atau entah siapa.
Senyumnya melebar kala dia melihat seorang perempuan berkuncir kuda dan tas warna abu-abu tersampir dibahunya. Dia berjalan cepat hingga tak mengetahui kalau dia sedang di tunggu.
"Morning sunshine?" Sapa laki-laki itu setengah teriak.
Beberapa siswi yang berjalan menoleh ke sumber suara, mereka kira merekalah yang di sapa padahal laki-laki ini menyapa perempuan berkuncir kuda itu.
Perempuan itu menengok ke kanan dan menghentikan langkahnya yang terburu-buru, di mana laki-laki itu berada dengan senyum lebar yang ia berikan, "apa lo!" Ucapnya tak bersahabat.
Laki-laki itu mendekat ke arahnya, "hei ucapan manis masa dibalas yang pahit hm?" Tanya dia.
Perempuan itu tersenyum miring, jari telunjuknya ia letakkan di dada bidang laki-laki itu, "Varo, gue gak butuh kata manis itu. Ngerti?" Setiap kata ia tekan.
Cowok yang bernama Varo itu menggenggam tangan yang ada di dadanya. "Oh ya? Lo kalau jutek makin gemesin Khey."
Cewek yang bernama Khey itu segera melepaskan tangannya. Giginya menggertak karena kesal dengan tingkah cowok yang ada di depannya saat ini.
"Udah deh, lo gak usah ganggu hidup gue. BYE!" Katanya.
Khey cepat-cepat berlari kecil menjauh dari Varo yang masih memperhatikannya. Ketika pandangan Khey telah hilang di mata Varo.
Varo berguman tak jelas, "Wow, menarik!" Katanya dengan senyum misterius yang ia punya.
***
"Kantin yuk para bro, biasa kumpul!" Ucap Aland sambil menarik tangan Gre dan Gabriel
Gre melihat Aland dengan kesal, menurutnya hari ini dia sangat lelah. Inginnya waktu istirahat pertama ia buat untuk tidur.
Dengan terpaksa Gre mengangguk dan berjalan lunglai di samping Aland.
Mereka berjalan melewati koridor yang sangat ramai karena istirahat pertama banyak murid gunakan untuk sekedar makan atau ngobrol di kantin maupun di koridor.
Banyak siswi perempuan yang mencuri pandang ke arah tiga laki-laki itu. Pandangan memuja dan pandangan kagum. Mereka menyapa siswi yang tersenyum ke arah mereka kecuali Gre yang menunduk malas.
"Pst... ada Khey lagi bicara sama cowok bau jigong!" Ucap Gabriel asal yang ada disamping kanan Gre.
Gre mendongakkan kepalanya, dia melihat cewek itu sedang berbicara sinis dengan cowok yang ada di depannya.
Tatapannya memancarkan kebencian dan kekesalan mendalam. Samar-samar Gre mendengar ucapan mereka.
Dengan cepat mereka bertiga berjalan ke arah Khey. Setibanya di samping Khey dia segera merangkul pundak cewek itu.
Khey tersentak kaget karena ada tangan yang sedang menggalung di pundaknya. Kepalanya menoleh ke kanan di mana ia tepat melihat wajah yang sangat ia kenali.
"Hi sir, don't disturb her!" Tandas Gre.
Aland dan Gabriel yang ada disamping Gre mengerutkan dahinya bingung karena melihat sahabatnya itu terlalu protektiv melihat Khey dengan cowok yang ada di depannya a.k.a Varo padahal mereka berdua belum terkait hubungan spesial atau akan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change You
Teen FictionUntuk sementara waktu beberapa part ada yang di private, terima kasih. "Let bygones be bygones" Kata tersebut tepat sekali menggambarkan kehidupan sekarang gadis cantik ini. Berawal dari secerah langit yang disampingnya terdapat matahari hingga beru...