(27) Terulang Kembali

313 18 2
                                    

Setelah pelajaran usai Khey berlari menuju koridor ips kelas 11, ia ingin bertemu dengan Natzo karena tadi mereka telah memiliki janji yap, Khey juga lupa bahwa ia sudah memiliki janji dulu.

"Natzo! Akhirnya gue nemuin lo!" Khey menarik lengan Natzo menjauh ia segera menormalkan nafasnya.

Natzo melihat Khey khawatir, "lo kenapa Khey?"

"Jadi gini, gue lupa Nat kalau hari ini ada jadwal tutor belajar sama Gre, ya... lo taulah kalau nggak masuk gue bakalan dipenggal sama guru macem dia. Maaf ya Nat, besok aja deh gimana?" Khey memandang Natzo dengan penuh salah.

Natzo tersenyum, tangannya mengacak rambut Khey pelan. "Ya udah, nggakpapa."

Disekitar mereka banyak sekali siswa-siswi yang hilir mudik melihat kedekatan cowok dengan sejuta pesona atau cool boy dan cewek yang terkenal cuek di GS ini saling akrab setelah kejadian dahulu.

"Oke gue duluan ya Nat! Dahh!" Khey segera berlari kembali ke perpustakaan.

Natzo memandang tubuh mungil itu menjauh, ia tersenyum miris.

"Lo menang banyak Gre."

***

Setelah belajar pelajaran matematika dengan Gre, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba.

Khey segera memasukkan alat tulisnya ke dalam tas, ia ingin cepat pulang karena hari ini sangat menguras tenaga.

Gre di depannya hanya mampu mendecak kesal, jika pulang saja dia semangat tapi kalau belajar seperti siput. Huh, Gre bingung dengan cewek yang ada di depannya ini.

"Lo di jemput?" Tanya Gre.

Khey yang sibuk pun menghentikan aktivitasnya, ia melihat Gre bingung.

"Enggak."

"Mau... bareng?" Tanya Gre lagi.

Sungguh, dua kata itu meluncur mulus dari mulut Gre, ia juga tidak berfikir bagaimana efeknya.

Khey melongo mendengar ucapan Gre itu, "se...serius?"

Gre memutar bola matanya, "yaiyalah, lo kira gue bercanda?" Gre segera berdiri, ia melihat khey yang masih terbengong. "Ayo! Mau nggak sih?"

Khey dengan cepat menganggukan kepalanya, "banget!" Ia tersenyum lebar, segera ia mengikuti Gre yang sudah mendahuluinya.

Tanpa Khey tahu, Gre tersenyum mendengar jawaban Khey yang begitu antusias.

***

"Gre! Udah sampai sini aja!" Gre melihat Khey bingung.

"'Kan rumah lo masih jauh? Ini bukannya taman?"

Khey mengangguk, "makasih tumpangannya, gue duluan." Khey segera turun dari montor Gre. Ia berjalan masuk ke taman. Taman yang sama.

Gre yang melihat Khey hanya mampu mengerutkan dahinya, ia bingung mengapa Khey tiba-tiba menjadi dingin beda dengan tadi waktu di perpustakaan sekolah.

Untuk kedua kalinya Gre mengantarkan Khey ke taman ini. Entah mengapa Gre ingin menguntit Khey (lagi).

Khey berdiri terpaku melihat sosok laki-laki yang sudah 3 tahun ini tak ada kabarnya, laki-laki yang meninggalkan dirinya tanpa alasan, dengan tiba-tiba menghubungi Khey jika dirinya 'kangen'.

Laki-laki itu yang melihat Khey, ia langsung memeluk tubuh mungil itu erat, dirinya menumpahkan seluruh rasa bersalah serta rindu mendalam kepada wanita yang selama ini masih ia cintai.

Khey hanya diam, ia tak repot-repot membalas pelukan laki-laki yang pernah mengisi hatinya ini, mungkin dirinya terlalu sakit untuk membalasnya.

Untuk ke dua kalinya lagi, Gre melihat Khey di peluk cowok berbeda, tapi ini Khey tidak membalas pelukan cowok itu. Membuat Gre sedikit bernafas lega.

"Khey maafin gue." Ucap laki-laki itu lirih.

Ia beda dua tahun dengan Khey. Laki-laki itu terus memeluk Khey berharap bahwa Khey membalas pelukan itu, tapi nyatanya tidak sama sekali.

"Lepasin." Ucap Khey datar.

Laki-laki itu menuruti, ia melihat Khey tepat di manik mata.

"Maafin gue Khey, gue tahu gue salah. Tolong beri gue satu kesempatan lagi buat memperbaiki semuanya."

Khey menghela nafasnya. "Gue maafin," laki-laki itu tersenyum, "tapi gue nggak bisa, udah nggak ada kata 'kita' lagi."

Laki-laki itu sedikit kecewa terpancar jelas di matany, ia mengangguk mengerti.

"Gue udah seneng, lo bisa maafin gue. Maaf atas semuanya. Jujur, perasaan gue ke lo masih sama Khey. 3 tahun ini gue bukannya pergi gitu aja, maafin gue nggak ngasih alasan jelas dan lo mikirnya gue selingkuh. Tapi itu semua nggak bener, gue pergi karena berobat di Amerika. Ternyata lo udah berubah. Gue ngerti, dan itu emang murni kesalahan gue. Sekali lagi makasih lo udah maafin gue."

Khey kaget atas pengakuan laki-laki ini. Ia tak habis pikir, mengapa dahulu dirinya tak tahu kalau 'pacarnya' lebih tepatnya 'mantan pacarnya' ini sakit.

"L--lo sakit apa?"

Laki-laki itu tersenyum, ia tahu bahwa wanita yang ada di depannya ini masih sedikit memiliki rasa sayang.

"Sakit karena kangen nyubitin pipi lo." Ucapnya sedikit tertawa.

Bahkan semua memorinya masih tersimpan rapi, apa yang sudah mereka jalani bersama.

"RAFFA! GUE SERIUS!" Khey mencubit gemas pinggang laki-laki itu.

Laki-laki itu kembali tertawa.

Beda dengan Gre, ia yang melihat Khey bersama laki-laki itu hanya memapu mendengus kesal.

Pulang aja dah, daripada sakit nih hati.

***

"Weish adek gue mulai nggak waras lagi."

Levin duduk di dekat Khey. Mereka sedang berada di ruang keluarga menikmati malam hari selasa mereka yang tak ada 'PR' sekolah dengan menonton tv.

Khey melihat Levin ceria. "Lo tahu nggak bang--"

"Nggak tahu." Potong Levin cepat, Khey segera menempleng bahu kakanya

"Jangan di potong! Gue tadi ketemu Raffa."

Levin yang mendengar nama itu langsung melotot tajam. "SERIUS? LO NGGAK DI APA-APAIN 'KAN?"

"Enggak."

"Kok bisa?"

"Ternyata dia nggak selingkuh Bang, gue salah ngira."

"Lo maafin dia? Terus perasaan lo ke dia sekarang gimana? Lo bukannya udah move on?"

Khey melirik Levin, "iya, gue maafin, gue tahu dia emang salah tapi gue seneng dia mau jelasin sebenarnya. Gue udah biasa aja sih, nggak kayak dulu. Kayaknya gue udah bener-bener move on dari dia."

"Apa lo nggak pengen ketemu Raffa si mantan sahabat lo itu?" Tanya Khey.

Levin mengedikkan bahunya. "Pengen sih, tapi gue masih nggak enak karena udah jotos dia dulu."

Khey memegang kedua tangan Levin. "Buru Bang ketemuan! Jangan menghindar nggak baik."

Levin mengangguk. "Iyadeh yang udah baikan, dulu aja nangis bombay ditinggal Raffa."

Khey melempar bantal ke muka Levin, "sialan lo bang!"

Levin tersenyum senang, ia sudah bisa melihat adiknya yang menjadi dirinya dulu bukan Khey yang 3 tahun ini.

~~Change You~~

A.n

Hai! lama banget nggak update ya hehe maafkan. Tugas sekolah mulai banyak nih tapi untungnya bulan depan banyak liburnya dan gue bakalan berusaha untuk sering memperbarui cerita-cerita gue.

Bosen nggak sama ceritanya?

Gre lagi galau tuh mending sama gue aja deh #bhaks.

Salam kedip-kedip ;)

Maysilvi

26Feb16

Change YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang