(21) Sakit hati hm?

612 33 0
                                    

"Lo kenapa?" Tanya Gre suaranya sedikit cemas.

Khey hanya diam, suaranya sedikit terisak. Tak lama dia mendongakkan kepalanya.

Seolah tak terjadi apa-apa wajahnya kembali seperti tadi berekspresi senang.

"Lo kenapa?" Tanya Gre lagi.

Khey melihat Gre tepat dimanik matanya, "nggakpapa." Singkat

"Lo mau nganterin gue ke taman yang dulu nggak?" Tanya Khey. Gre berdehem sebentar kemudian dia mengangguk.

Mungkin dia belum siap cerita. Yaiyalah emang lo siapanya sih Gre?

***

"Thanks lo bisa pulang." Ucap Khey dengan senyum tipis.

Gre menatap Khey lama, kemudian ia menghela nafasnya.

"Kalau ada apa-apa, lo... bisa cerita." Gre menyentuh pundak kanan Khey.

Khey kembali tersenyum tipis, Gre tahu di balik senyum itu mempunyai beribu makna yang tak dapat Gre ketahui. Setelah itu Khey menghilang dari pandangan Gre, ia berjalan masuk ke taman kota yang lumayan sepi ini karena hari yang menjelang malam serta cuaca yang mendung.

Gre meletakkan helmnya, ia tidak pulang entah mengapa ia ingin menguntit Khey. Gre berjalan memasuki taman itu langkahnya sedikit pelan agar Khey tidak merasakan keberadaannya.

Hingga pada akhirnya Khey duduk di salah satu tempat duduk yang panjang menghadap danau buatan. Raut wajahnya datar tak dapat diprediksi apakah ia senang ataupun sedih.

Setetes air bening jatuh menelusuri pipinya ia menangis, Khey menangis. Gre yang berdiri di balik pohon itu menahan nafas melihat Khey menangis. Ia terlihat rapuh. Sangat.

"Nangis?" Gumam Gre.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki seumuran dengan memakai seragam yang sama seperti mereka. Laki-laki itu langsung memeluk Khey sangat erat.

"Rega...." Ucap Khey lirih dalam dekapan laki-laki itu. Rega.

Khey kembali terisak, ia memeluk erat tubuh laki-laki yang bernama Rega itu, sahabatnya.

"Udah tenang Khey, semua baik-baik aja. Percaya sama gue." Rega mengusap punggung Khey pelan.

Rega memejamkan mata untuk menormalkan emosinya bagaimana bisa seorang cowok brengsek yang berani membuat sahabatnya ini menangis hingga membuat sahabatnya ini trauma.

Jika membunuh tidak dilarang mungkin Rega sudah membunuh cowok brengsek itu sedari kapan. Sungguh di hatinya ketika ia melihat Khey menangis dirinya akan merasakan apa yang Khey rasakan.

"Sial." Gre berjalan ke parkiran.

Ia sudah tidak kuat melihat gadis yang diam-diam ia sukai kini menangis di pelukan cowok lain. Ya meskipun Rega adalah sahabat Khey siapa tahu mereka bisa mempunyai hubungan lebih.

Oh tidak jangan sampai, bagaimana dengan Gre?

Gre kembali menggelengkan kepala berfikir seperti itu. Ia segera pergi dari taman ini agar rasa sakit di dadanya dapat mereda.

~~Change You~~

A.n

Hai CERITA INI kembali lagi^^

Ya meskipun gue buat cerita ini rada-rada susah tapi gue usahain kok. Maaf ya feelnya gak dapet:(

Part ini buat pemanasan gue biar bisa masuk ke ceritanya. Soalnya cerita ini lama nggak gue buka sama nggak gue pikiran jadi lupa sama alurnya.

Oh ya kayaknya part-part selanjutnya nggak panjang-panjang banget ya kurang lebih 500 kata. Hehe maapkan karena gue pengennya cerita ini sampai 30 part lebih.

31 OKT 2015

Change YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang