Only 1

3.1K 122 6
                                    

"semesta mengirimkannya untuk menjadi sumber kebahagiaanku tapi ternyata tidak selamanya untuk kumiliki"
-Devandra Paul Aro

............

"Leaaaaaa"
"Salma Azalea Salsabil" teriak paul memanggil seseorang yang sedang terburu-buru di kamar nya.

"5 menit lagi lo gak turun, gue tinggal lo ya" lanjut paul mengancamnya.

"Iya Paul​ ini gue turun, sabar dikit napa" jawab salma yang telah menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
"pelan-pelan lea turun nya" ucap paul yang sedikit khawatir perempuan itu akan jatuh.

Ya, Salma Azalea salsabil yang sering kerap dipanggil lea oleh paul. Panggilan yang khusus ia buat agar berbeda dari teman-teman lainnya (yang sebenarnya adalah dulu paul tidak bisa memanggil salma, selalu mama jika menyebutnya. Dan akhirnya ia inisiatif dengan sendirinya untuk memanggil dengan sebutan lea khusus untuk dirinya saja, ia akan marah jika orang lain mengikuti dirinya memanggil salma dengan sebutan lea). Awalnya salma menolak untuk dipanggil lea oleh paul,
"

ul gamau ganti nama panggilan gue apa, lo panggil gue lea pasti nanti lo manggil nya le le le, emang gue ikan lele apa" gerutu salma saat itu.

Salma yang sedang di tunggu kehadiran nya sejak tadi oleh paul.

"ayo buru, novia udah nunggu kita di kampus" ucap paul kepada wanita yang kini berada di hadapan nya.
"Iya Paul, ayo".

Kini keduanya sudah berada dalam mobil hitam milik paul, dan ia melanjukan mobilnya dengan kecepatan sedang untuk menuju kampus mereka.

"oiya tolong ambilin paper bag yang dibelakang dong le" pinta paul dan di turuti oleh salma.
"buka paper bag Nya Le, didalam situ udah ada buah-buahan buat lo sarapan. Belum sarapan kan lo?" ucap paul yang dihadiahi cengiran oleh salma.

"tau aja lo ul, emang lo paling the best sih, paling cakep, dan paling segala-galanya"
"yeee gini aja lo baru muji-muji gue"
"inget le jangan telat makan, lupa mulu lo sama pesan gue heran, padahal buat kebaikan diri lo sendiri" lanjut paul dengan kesal kepada sahabatnya karena sering kali salma masuk rumah sakit karena telat makan.
"Iya bawel iya, pagi-pagi udah dapet siraman rohani aja gue".

"ul, lain kali ajarin gue bawa mobil dong ul, biar gue gak ngerepotin lo terus" ucap salma sambil membuka tempat makan nya itu.

"gausah aneh-aneh lea, gada ya lo bawa mobil sendiri, gak ngizinin gue" tolak paul dengan sedikit kesal dengan permintaan sahabat nya itu.

"tapi mobil gu-"

"selesain dulu makan nya baru ngomong, kebiasaan" hanya cengiran yang salma tampilkan dan buru-buru ia telan agar bisa berbicara kembali.

"udah gausah ngomong lagi, nanti urusan mobil lo, biar kita gantian kalo kemana-mana sesekali pake mobil lo, jadi tenang mobil lo gak akan terabaikan" sela paul sebelum salma berbicara kembali.

Mendengar hal itu salma kesal mengapa paul tau apa yang ingin ia tuturkan. Ia menyuapkan buah kedalam mulutnya itu walaupun sedang kesal tetap perut harus di isi yakan. Dan sesekali salma pun menyuapi paul buah yang sama dengan yang ia makan.

Benda pipih yang berada di pangkuan salma itu berdering yang memunculkan sebuah nama "piaaakk🤙". Ia tau pasti temannya itu menelepon untuk memarahinya.

"Iya halo piak" ucap salma setelah menekan tombol hijau.

"SALMAAAAK, KAU DIMANA? JAM SEGINI BELUM KELIATAN BATANG HIDUNG KLEAN BERDUA. KAU TAU KAN DOSEN SIAPA YANG BAKAL MASUK JAM PERTAMA". Salma yang sudah menduga itu menjauhkan benda pipih itu dari telinga nya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang