Only 14

768 40 1
                                    

Kini dua insan yang sudah lama tidak berjumpa itu berada di parkiran tepat depan mobil lelaki itu.

Teuku Azka Raffasya anak pertama dari Malik dan alea, kakak salma yang satu-satunya gadis itu miliki. Kehadiran nya yang selalu salma nantikan disaat ia membutuhkan pelindung. Namun selalu saja nihil ketika salma menghubungi atau meminta raffa untuk pulang, hingga salma sudah muak dengan keinginannya untuk bertemu dengan raffa.

Raffa mendekat menghampiri salma, Ia memeluk salma dengan erat menyalurkan kerinduan yang selama ini ia hilangkan.

Gadis berkacamata itu hanya terdiam, tidak membalas atau menolak pelukan dari sang kakak nya. Ia sama rindu nya pada lelaki yang mendekapnya, namun rasa kecewa nya lebih besar di bandingkan rindu nya.

Salma melepas paska rengkuhan kakaknya. Dengan topeng kekecewaan yang ia pakai saat ini.

"gausah dramatis, mau apa lo sebenarnya" ucap salma dengan nada sedikit meninggi.

"abang mau ketemu adek, abang kangen kamu, kangen banget. Makin besar kamu mirip mamah dek" lirih raffa terharu melihat perkembangan adiknya yang ia tidak bisa saksikan sendiri.

"dibilang gausah drama. Bisa gak langsung intinya".

"kamu udah makan belum. Kita makan dulu ya. Kita ngobrol setelah makan okaay" ucap raffa masih dengan lembut nya ia berbicara.

Salma berteriak kencang, ia kesal. Entah apa yang dibenak nya saat ini. Ia hanya kesal, benci, kecewa. Ditambah ucapan nya diabaikan oleh raffa.

Untung nya area parkir sepi hanya mereka berdua yang berada disana membuat raffa bernafas lega. Ia takut disangka macam-macam pada salma, sedangkan gadis itu adiknya sendiri.

Salma menangis mengeluarkan semua rasa yang selama ini ia kubur. Rasa yang membuat dirinya menyerah atas segalanya.

Raffa yang melihat salma seperti itu langsung membawa salma ke dalam dekapan nya. Ia usap punggung gadis kecilnya untuk menenangkan, salma tidak sedikitpun memberontak. Karena ini yang ia inginkan, saat hati nya terluka ia membutuhkan sosok kakak nya yang selama ini tidak di sisinya.

"lo ngapain balik lagi, ngapain bang?" bentak salma dengan senggukan nya.

"sebenci itukah ade ke abang. Maafin abang dek maaf. Abang tau banyak rasa kecewa yang ade rasain selama ini, maaf. Sekali lagi maaf". Ucap raffa dengan menitikkan airmata nya yang tidak terlihat oleh salma.

"abang kemana aja. Adek butuh abang, adek butuh kehadiran abang bukan uang abang. Abang gak pernah hadir, gak pernah ada buat gue. Mana sosok abang yang seharusnya menjaga gue, ngedengerin gue ngeluh. Lo gada di setiap saat, bahkan sampai orang lain yang menggantikan peran lo selama ini yang seharusnya lo sendiri yang memerankan semuanya. Lo mengabaikan semua pesan yang gue kirim, permohonan gue untuk lo pulang. jangankan untuk pulang, lo bales pesan gue pun ngga. Gue hampir nyerah, gue hampir lupa dengan ada nya sosok lo yang gue punya selama ini. Tapi kenapa lo balik lagi seakan-akan gak pernah terjadi apapun" salma meluapkan keluh kesahnya dengan tangisan nya yang semakin pedih untuk di dengar.

Sesak sekali dadanya mendengar keluhan adiknya bersamaan tangisan yang keluar. Raffa semakin mengeratkan pelukannya, ia merasa bersalah sekali. Tidak ada niatan untuknya untuk melakukan semua itu. Semua itu hanya terpaksa dengan keadaan.

Raffa melepaskan pelukannya saat dirasa ada tangan yang menyelip Di pertengahan.
Salma memeras perutnya, rasa sakit yang tengah ia tahan membuat raffa sangat khawatir dengan keadaan adiknya.

"ca kenapa ca, lambung nya sakit lagi. Kamu belum makan?". Salma menggeleng lemah untuk menjawab nya.

"abang sakit" lirihnya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang