Only 23

1.3K 63 2
                                    

23. Butterfly 🦋

*Disini aku ubah dulu ya jadi Aul Lea 🔞
Bacanya sambil dengerin lagu yang disediakan ya biar terasa vibes nya.

Tepat pukul sembilan malam, Aul dan Lea kembali ke kamar. Lea duduk termenung di sofa, berbeda dengan Aul yang saat ini tengah membersihkan dirinya dan berganti pakaian. Lea menatap lurus pintu kamar mandi, lalu spontan membuang muka saat pintu itu terbuka memunculkan Aul dengan kaus hitam polos dipadu dengan celana tidur pendek.

Mereka bergantian menggunakan kamar mandi karena Lea merasa hal itu lebih nyaman untuknya saat ini. Selagi Lea membersihkan tubuhnya, Aul mengambil kesempatan untuk bercermin. Ia melihat tubuhnya dari atas hingga bawah, kemudian mengulang lagi. Aul tidak ingin terlihat aneh di mata Lea. Ia juga gugup ini kali pertama nya mereka tidur diranjang yang sama.

Sambil menenangkan diri, ia naik ke kasur lalu merangkak menghampiri bantal. Aul merebahkan tubuhnya, memasukkan diri ke dalam selimut membuat tubuh nya menghangat.

Selang beberapa menit, Lea keluar dengan piyama tipis. Rambut yang di cepol membuat leher jenjang itu semakin menggoda.

"sayang" Aul memanggil seraya mengubah posisi nya menjadi duduk. Ia memperhatikan Lea yang mematikan lampu utama dan membiarkan lampu tidur menyala.

Aul mengamati Lea yang mendekat ke arah ranjang. Mendadak ia merasa lebih gugup dari sebelumnya, sama hal nya dengan Lea.

Lea menaiki ranjang mendekatkan diri pada Aul, tubuh Lea berada dalam rengkuhan Aul sambil dielus rambutnya.

Wajah Lea tenggelam di dada Aul. Ia hirup betapa harum suami nya. Lea sedikit menengadah, ternyata Aul sedari tadi memperhatikannya dengan tatapan yang teduh.

"mas" Lea memanggil hampir tak terdengar. Aul hanya membalas dengan deheman yang ia keluarkan.

Lea menelan salivanya. Irama jantungnya terkesan berlebihan. Ia sudah memikirkan keputusan nya, namun Lea masih takut untuk membicarakan nya.

"kenapa sayang?" tanya Aul, Lea menjawab samar. "aku gak jadi tunda".

Ucapan Lea membuat debaran kencang di dada Aul. Sebelum nya Lea memang meminta untuk menunda dan Aul tidak apa akan hal itu. Ia tidak ingin Lea merasa terpaksa dengan apa yang mereka lakukan.

"sayang, kamu bener? Aku gak masalah ko kalau kita tunda dan kamu masih belum siap".

"aku gak ke paksa mas". Lea mengulas senyuman seraya ia sentuh dada bidang Aul.

Terjadi keheningan, mereka saling lempar pandangan beberapa menit sebelum akhirnya terlibat ciuman yang rasanya berbeda dari sebelumnya, sebelum sah Aul hanya berani untuk mengecup kening saja, namun beda hal nya untuk saat ini. Lea memeluk Aul, sedangkan Aul mengusap pelan kepala Lea dan turun ke punggung.

Tangan Aul tidak hanya bermain disana, tapi juga menyentuh lengan Lea dari atas menuju jemari Lea. Sentuhan Aul mengundang bulu kuduk di sekujur tubuh Lea berdiri.

Lea hampir tidak menyadari saat Aul sudah berada diatasnya. Ia meremas pelan kaus dan rambut Aul saat kecupan lelaki itu mendarat di leher nya. Nafas Aul terasa hangat di leher Lea, membuatnya kembali mengeluarkan gumaman rendah sepanjang Aul menciptakan jejak merah tanda kepemilikan.

Aul bermain-main di perut lea, dan berpindah ke atas memberikan sensasi tersendiri bagi Lea. Badan lea menggeriap, dan darah nya berdesir hangat. Lea semakin merinding ketika Aul berpindah dan menciumi wajahnya tanpa henti. Tangan besar Aul memegang tengkuk Lea, dia diam merasakan manis bibir ranum lea.

Ciuman yang Berubah menjadi panas itu membuat lea sesak seakan tak ada oksigen di sekitar mereka.

"Lea"

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang